31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Kapolri Imbau Warga Isoman Segera ke Isoter, Bobby Klaim PPKM Turunkan Angka Covid-19 di Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengimbau warga Sumatera Utara (Sumut), khususnya Kota Medan, yang terpapar Covid-19 agar menjalani perawatan di lokasi Isolasi Terpusat (Isoter). Menurutnya, tempat tersebut jauh lebih aman dan nyaman bagi pasien yang terjangkit virus Corona.

Tinjau ISOTER: Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto didampingi Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Wagubsu Musa Rajekshah meninjau Isoter di eks Hotel Soechi Medan, Sabtu (14/8).

“Saya mengimbau dan mengajak masyarakat yang Isoman untuk melakukan isolasi di Isoter yang telah disediakan. Di lokasi isoter, pasien langsung dalam pengawasan tenaga kesehatan,” kata Jenderal Listro Sigit Prabowo saat memimpin rapat bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan dihadiri Forkopimda se-Sumut di Kota Medan, Sabtu (14/8).

Mantan Kapolda Banten ini mengatakan, dengan isolasi di Isoter, maka hal itu dapat melindungi keluarga dan kerabat dari paparan virus Corona. Selain itu, isoter juga dilengkapi dengan segala fasilitas yang membuat masyarakat merasa nyaman dan tenang. Sehingga, pemulihan bakal cepat terjadi.

Oleh sebab itu, dia mendorong Forkopimda Medan, untuk menambah jumlah lokasi Isoter dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada. Serta, melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa isolasi di Isoter lebih baik untuk percepatan pemulihan. “Menambah tempat tidur di isolasi terpusat dengan memanfaatkan balai Diklat, gedung olah raga (GOR), maupun gedung sekolah. Imbau dan ajak masyarakat yang Isoman untuk melakukan isolasi di Isoter yang telah disediakan,” ujar mantan Kabareskrim Polri ini.

Di sisi lain, Sigit menekankan kepada Forkopimda Medan untuk menjaga momentum pertumbuhan perekonomian di tengah pandemi, dengan tetap menerapkan strategi pengendalian virus Corona. Ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 7,07 persen. Sedangkan, Sumut perekonomiannya mulai tumbuh sekira 4,95 persen di saat Pandemu Covid-19. “Momentum pertumbuhan ekonomi ini harus kami jaga dengan kesehatan sebagai modal dasar. Jika kasus Covid-19 bisa ditekan, pertumbuhan ekonomi dapat kembali berjalan normal,” tegasnya.

Dia menjelaskan, strategi mitigasi atau pengendalian Covid-19 yang harus diperkuat antara lain, protokol kesehatan (Prokes) yang ketat seperti 3M (mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak), penguatan 3T (testing, tracing, dan treatment). Terakhir, adalah melakukan akselerasi atau percepatan vaksinasi.

Sementara, Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution menyampaikan, saat ini Pemko Medan memiliki dua lokasi Isoter, yakni di eks Hotel Soechi Jalan Cirebon dan Gedung P4TK Medan Helvetia. Isoter ini diperuntukkan bagi masyarakat yang terpapar dengan gejala ringan maupun OTG.

Bobby menjelaskan, Isoter di gedung eks Hotel Soechi memiliki fasilitas yang lengkap, mulai dari tenaga kesehatan, apotek, dan sarana konsumsi. Tak cuma itu, juga disediakan fasilitas untuk berolahraga dan berjemur bagi para pasien yang menjalani isolasi. “Selain kedua isoter ini, Pemko Medan juga telah berkerjasama dengan Kementerian Perhubungan untuk penyediaan Isoter terapung di Belawan dengan menggunakan kapal milik PT Pelni. Kapal berkapasitas 478 bed ini akan diprioritaskan untuk masyarakat Medan Utara,” ungkap Bobby.

Selain itu, Bobby juga melaporkan upaya Pemko Medan dalam menanggulangi Covid-19 di Kota Medan kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Menurut Bobby, Pemko Medan telah mengikuti arahan Presiden Joko Widodo dalam menangani Covid-19. Utamanya terhadap empat hal utama, salah satunya pembatasan mobilitas. Untuk merealisasikan hal ini, Pemko Medan telah melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan membuat penyekatan di sejumlah titik perbatasan dan inti kota.

Bobby pun mengklaim, selama diterapkannya PPKM Darurat yang dilanjutkan dengan PPKM Level IV di Kota Medan, jumlah kasus baru Covid-19 di Kota Medan menjadi menurun. “Alhamdulillah saat PPKM dan penyekatan yang kita laksanakan, angka kasus baru Covid-19 menurun,” katanya.

Kemudian, Bobby juga menyebutkan, jika dirinya telah memerintahkan jajarannya agar membatasi mobilitas pada lima Kecamatan yang tercatat sebagai kecamatan dengan jumlah warga terinfeksi Covid-19 paling tinggi. Kelima Kecematan tersebut adalah Kecamatan Medan Tuntungan, Medan Johor, Medan Selayang, Medan Helvetia, dan Medan Sunggal.

Kemudian, Bobby juga menegaskan, pihaknya telah memberikan arahan kepada jajarannya agar meningkatkan 3T. Untuk menjalankan program ini, Bobby mengaku telah memerintahkan petugas gabungan dari 41 Puksesmas ditambah 39 Puskesmas pembantu. “Jika ada warga yang positif akan diarahkan ke rumah sakit rujukan atau ke Isoter tergantung kondisi pasien. Jika pun harus Isolasi lingkungan, kita telah jamin kebutuhan masyarakat. Kami senantiasa memantau dan memasok kebutuhan makanan hingga obat-obatannya,” tambah Bobby.

Sedangkan untuk arahan presiden dalam mempercepat kegiatan vaksinasi untuk memutus penyebaran Covid-19, Bobby menegaskan jika Pemko Medan telah melaksanakannya. “Program 1.000 vaksin sukses, karena memang warga kita sangat antusias mengikuti vaksinasi. Kita juga menggandeng banyak komunitas dan BUMN untuk vaksinasi yang saat ini terus berlangsung,” jelasnya.

Dilanjutkan Bobby, untuk target vaksinasi di Kota Medan adalah sebanyak 1,9 juta jiwa. Dari angka itu, sebanyak 22,31 persen telah disuntikkan dosis pertama, dan sebanyak 15,50 persen lainnya telah disuntikkan dosis kedua. Kedepannya, Pemko Medan akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak agar penanganan Covid-19 di Medan berlangsung dengan sukses dan cepat.

“Terbaru kami menerima oksigen konsentrator dari Panglima TNI, kami ucapkan banyak terimakasih. Kepada seluruh pihak dan masyarakat juga saya ucapkan terimakasih. Mari kita sama-sama tetap disiplin menjalankan Prokes, karena lebih mudah mencegah daripada mengobati,” pungkasnya.

Dalam kunjungan kerjanya ke Medan, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyempatkan diri meninjau langsung ke lokasi Isoter di eks gedung Hotel Soechi Medan. Mereka ingin melihat langsung proses dan alur penanganan warga yang terpapar Covid-19 di Isoter yang dikelola Pemko Medan itu.

Setibanya di gedung eks Hotel Soechi, Panglima TNI dan Kapolri didampingi Wagubsu Musa rajekshah dan Wali Kota Medan Bobby Nasution, langsung menuju ruangan ICU di bassment gedung. Usai melihat fasilitas kesehatan yang ada di ICU, rombongan pun naik keruang lobby eks Hotel Soechi. Di tempat tersebut Panglima TNI dan Kapolri berinteraksi dengan salah satu pasien yang tengah dirawat di Isoter melalui sambungan virtual.

Kepada seorang pasien bernama Jemi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menanyakan kondisi kesehatan pasien dan fasilitas kesehatan yang didapatkannya selama berada di Isoter eks Hotel Soechi. Jemi mengaku, dirinya merupakan pasien tanpa gejala (OTG), namun karena takut membahayakan keluarganya, Jemi pun memutuskan untuk menjalani isolasi di gedung eks Hotel Soechi. Jemi mengaku jika eks Hotel Soechi dilengkapi dengan fasilitas yang baik dan lengkap.

Mendengar jawaban Jemi, Panglima TNI pun membenarkan sikap yang diambil oleh Jemi. “Itu pilihan yang benar. Karena kita harus menjaga keluarga dan tetangga kita. Saya doakan bapak lekas sembuh karena keluarga menanti di rumah,” ucap Panglima TNI sembari menyemangati Jemi. (mag-1/map)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengimbau warga Sumatera Utara (Sumut), khususnya Kota Medan, yang terpapar Covid-19 agar menjalani perawatan di lokasi Isolasi Terpusat (Isoter). Menurutnya, tempat tersebut jauh lebih aman dan nyaman bagi pasien yang terjangkit virus Corona.

Tinjau ISOTER: Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto didampingi Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Wagubsu Musa Rajekshah meninjau Isoter di eks Hotel Soechi Medan, Sabtu (14/8).

“Saya mengimbau dan mengajak masyarakat yang Isoman untuk melakukan isolasi di Isoter yang telah disediakan. Di lokasi isoter, pasien langsung dalam pengawasan tenaga kesehatan,” kata Jenderal Listro Sigit Prabowo saat memimpin rapat bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan dihadiri Forkopimda se-Sumut di Kota Medan, Sabtu (14/8).

Mantan Kapolda Banten ini mengatakan, dengan isolasi di Isoter, maka hal itu dapat melindungi keluarga dan kerabat dari paparan virus Corona. Selain itu, isoter juga dilengkapi dengan segala fasilitas yang membuat masyarakat merasa nyaman dan tenang. Sehingga, pemulihan bakal cepat terjadi.

Oleh sebab itu, dia mendorong Forkopimda Medan, untuk menambah jumlah lokasi Isoter dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada. Serta, melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa isolasi di Isoter lebih baik untuk percepatan pemulihan. “Menambah tempat tidur di isolasi terpusat dengan memanfaatkan balai Diklat, gedung olah raga (GOR), maupun gedung sekolah. Imbau dan ajak masyarakat yang Isoman untuk melakukan isolasi di Isoter yang telah disediakan,” ujar mantan Kabareskrim Polri ini.

Di sisi lain, Sigit menekankan kepada Forkopimda Medan untuk menjaga momentum pertumbuhan perekonomian di tengah pandemi, dengan tetap menerapkan strategi pengendalian virus Corona. Ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 7,07 persen. Sedangkan, Sumut perekonomiannya mulai tumbuh sekira 4,95 persen di saat Pandemu Covid-19. “Momentum pertumbuhan ekonomi ini harus kami jaga dengan kesehatan sebagai modal dasar. Jika kasus Covid-19 bisa ditekan, pertumbuhan ekonomi dapat kembali berjalan normal,” tegasnya.

Dia menjelaskan, strategi mitigasi atau pengendalian Covid-19 yang harus diperkuat antara lain, protokol kesehatan (Prokes) yang ketat seperti 3M (mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak), penguatan 3T (testing, tracing, dan treatment). Terakhir, adalah melakukan akselerasi atau percepatan vaksinasi.

Sementara, Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution menyampaikan, saat ini Pemko Medan memiliki dua lokasi Isoter, yakni di eks Hotel Soechi Jalan Cirebon dan Gedung P4TK Medan Helvetia. Isoter ini diperuntukkan bagi masyarakat yang terpapar dengan gejala ringan maupun OTG.

Bobby menjelaskan, Isoter di gedung eks Hotel Soechi memiliki fasilitas yang lengkap, mulai dari tenaga kesehatan, apotek, dan sarana konsumsi. Tak cuma itu, juga disediakan fasilitas untuk berolahraga dan berjemur bagi para pasien yang menjalani isolasi. “Selain kedua isoter ini, Pemko Medan juga telah berkerjasama dengan Kementerian Perhubungan untuk penyediaan Isoter terapung di Belawan dengan menggunakan kapal milik PT Pelni. Kapal berkapasitas 478 bed ini akan diprioritaskan untuk masyarakat Medan Utara,” ungkap Bobby.

Selain itu, Bobby juga melaporkan upaya Pemko Medan dalam menanggulangi Covid-19 di Kota Medan kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Menurut Bobby, Pemko Medan telah mengikuti arahan Presiden Joko Widodo dalam menangani Covid-19. Utamanya terhadap empat hal utama, salah satunya pembatasan mobilitas. Untuk merealisasikan hal ini, Pemko Medan telah melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan membuat penyekatan di sejumlah titik perbatasan dan inti kota.

Bobby pun mengklaim, selama diterapkannya PPKM Darurat yang dilanjutkan dengan PPKM Level IV di Kota Medan, jumlah kasus baru Covid-19 di Kota Medan menjadi menurun. “Alhamdulillah saat PPKM dan penyekatan yang kita laksanakan, angka kasus baru Covid-19 menurun,” katanya.

Kemudian, Bobby juga menyebutkan, jika dirinya telah memerintahkan jajarannya agar membatasi mobilitas pada lima Kecamatan yang tercatat sebagai kecamatan dengan jumlah warga terinfeksi Covid-19 paling tinggi. Kelima Kecematan tersebut adalah Kecamatan Medan Tuntungan, Medan Johor, Medan Selayang, Medan Helvetia, dan Medan Sunggal.

Kemudian, Bobby juga menegaskan, pihaknya telah memberikan arahan kepada jajarannya agar meningkatkan 3T. Untuk menjalankan program ini, Bobby mengaku telah memerintahkan petugas gabungan dari 41 Puksesmas ditambah 39 Puskesmas pembantu. “Jika ada warga yang positif akan diarahkan ke rumah sakit rujukan atau ke Isoter tergantung kondisi pasien. Jika pun harus Isolasi lingkungan, kita telah jamin kebutuhan masyarakat. Kami senantiasa memantau dan memasok kebutuhan makanan hingga obat-obatannya,” tambah Bobby.

Sedangkan untuk arahan presiden dalam mempercepat kegiatan vaksinasi untuk memutus penyebaran Covid-19, Bobby menegaskan jika Pemko Medan telah melaksanakannya. “Program 1.000 vaksin sukses, karena memang warga kita sangat antusias mengikuti vaksinasi. Kita juga menggandeng banyak komunitas dan BUMN untuk vaksinasi yang saat ini terus berlangsung,” jelasnya.

Dilanjutkan Bobby, untuk target vaksinasi di Kota Medan adalah sebanyak 1,9 juta jiwa. Dari angka itu, sebanyak 22,31 persen telah disuntikkan dosis pertama, dan sebanyak 15,50 persen lainnya telah disuntikkan dosis kedua. Kedepannya, Pemko Medan akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak agar penanganan Covid-19 di Medan berlangsung dengan sukses dan cepat.

“Terbaru kami menerima oksigen konsentrator dari Panglima TNI, kami ucapkan banyak terimakasih. Kepada seluruh pihak dan masyarakat juga saya ucapkan terimakasih. Mari kita sama-sama tetap disiplin menjalankan Prokes, karena lebih mudah mencegah daripada mengobati,” pungkasnya.

Dalam kunjungan kerjanya ke Medan, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyempatkan diri meninjau langsung ke lokasi Isoter di eks gedung Hotel Soechi Medan. Mereka ingin melihat langsung proses dan alur penanganan warga yang terpapar Covid-19 di Isoter yang dikelola Pemko Medan itu.

Setibanya di gedung eks Hotel Soechi, Panglima TNI dan Kapolri didampingi Wagubsu Musa rajekshah dan Wali Kota Medan Bobby Nasution, langsung menuju ruangan ICU di bassment gedung. Usai melihat fasilitas kesehatan yang ada di ICU, rombongan pun naik keruang lobby eks Hotel Soechi. Di tempat tersebut Panglima TNI dan Kapolri berinteraksi dengan salah satu pasien yang tengah dirawat di Isoter melalui sambungan virtual.

Kepada seorang pasien bernama Jemi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menanyakan kondisi kesehatan pasien dan fasilitas kesehatan yang didapatkannya selama berada di Isoter eks Hotel Soechi. Jemi mengaku, dirinya merupakan pasien tanpa gejala (OTG), namun karena takut membahayakan keluarganya, Jemi pun memutuskan untuk menjalani isolasi di gedung eks Hotel Soechi. Jemi mengaku jika eks Hotel Soechi dilengkapi dengan fasilitas yang baik dan lengkap.

Mendengar jawaban Jemi, Panglima TNI pun membenarkan sikap yang diambil oleh Jemi. “Itu pilihan yang benar. Karena kita harus menjaga keluarga dan tetangga kita. Saya doakan bapak lekas sembuh karena keluarga menanti di rumah,” ucap Panglima TNI sembari menyemangati Jemi. (mag-1/map)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/