24 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Webber Menyerah

MONZA-Mark Webber mengaku kalau peluang dirinya menjadi juara dunia kini sudah tertutup. Di enam balapan tersisa dia hanya menargetkan untuk bisa menyudahi musim di posisi dua klasemen.

Nasib buruk mendatangi Webber di GP Italia akhir pekan kemarin. Untuk kali pertama sejak GP Korea tahun lalu pembalap asal Australia itu gagal finis setelah bersenggolan dengan Felipe Massa saat berupaya menyalip pembalap Brasil tersebut.
Gagal dapat poin membuat selisih poin Webber dengan Sebastian Vettel di posisi teratas kembali melebar. Dengan tinggal enam seri tersisa di musim ini, ada 117 poin menjadi jurang pemisah.

Inilah yang kemudian membuat Webber mulai mengalihkan targetnya dengan menjadi runner up di akhir musim balap nanti. Peluang yang terbuka sangat lebar karena dia punya poin sama dengan Jenson Button (167) di posisi tiga dan cuma tertinggal lima angka atas Fernando Alonso di posisi dua.

“Vettel kembali memenangi balapan, meski dia belum kembali menjadi juara dunia, kami semua tinggal memperebutkan posisi kedua,” tulis Webber dalam kolomnya di BBC.

Terkait kegagalan di GP Italia, Webber masih sulit untuk melupakan hasil buruk tersebut. Apalagi dia yakin bisa meraih hasil baik dalam balapan tersebut lantaran kondisi mobil yang oke.

“GP Italia adalah salah satu balapan yang mengingatkan Anda betapa menyebalkannya gagal finis. Sudah lama saya tidak merasakannya, tapi itu membuat frustrasi – untuk diri sendiri dan untuk tim setelah segala upaya yang dilakukan gagal. Itu sangat mengecewakan di Monza karena mobilnya terasa lebih baik dibanding sepanjang tahun,” lanjut Webber seperti diberitakan Autosport. (net/jpnn)

MONZA-Mark Webber mengaku kalau peluang dirinya menjadi juara dunia kini sudah tertutup. Di enam balapan tersisa dia hanya menargetkan untuk bisa menyudahi musim di posisi dua klasemen.

Nasib buruk mendatangi Webber di GP Italia akhir pekan kemarin. Untuk kali pertama sejak GP Korea tahun lalu pembalap asal Australia itu gagal finis setelah bersenggolan dengan Felipe Massa saat berupaya menyalip pembalap Brasil tersebut.
Gagal dapat poin membuat selisih poin Webber dengan Sebastian Vettel di posisi teratas kembali melebar. Dengan tinggal enam seri tersisa di musim ini, ada 117 poin menjadi jurang pemisah.

Inilah yang kemudian membuat Webber mulai mengalihkan targetnya dengan menjadi runner up di akhir musim balap nanti. Peluang yang terbuka sangat lebar karena dia punya poin sama dengan Jenson Button (167) di posisi tiga dan cuma tertinggal lima angka atas Fernando Alonso di posisi dua.

“Vettel kembali memenangi balapan, meski dia belum kembali menjadi juara dunia, kami semua tinggal memperebutkan posisi kedua,” tulis Webber dalam kolomnya di BBC.

Terkait kegagalan di GP Italia, Webber masih sulit untuk melupakan hasil buruk tersebut. Apalagi dia yakin bisa meraih hasil baik dalam balapan tersebut lantaran kondisi mobil yang oke.

“GP Italia adalah salah satu balapan yang mengingatkan Anda betapa menyebalkannya gagal finis. Sudah lama saya tidak merasakannya, tapi itu membuat frustrasi – untuk diri sendiri dan untuk tim setelah segala upaya yang dilakukan gagal. Itu sangat mengecewakan di Monza karena mobilnya terasa lebih baik dibanding sepanjang tahun,” lanjut Webber seperti diberitakan Autosport. (net/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/