MEDAN, SUMUTPOS.CO –Duta Besar Amerika Serikat, Robert Blake secara resmi mengumumkan terpilihnya Tjong A Fie Mansion di Medan sebagai penerima dana hibah Ambassador’s Fund for Cultural Preservation (AFCP), yang telah selesai diimplementasikan bulan Juli 2014. Restorasi bangunan abad ke-19 di Medan itu menelan dana sebesar 109.132 US Dolar (sekira Rp1,3 miliar).
Penyerahan hibah secara simbolik dilakukan dengan pembukaan selubung plakat di pintu masuk Tjong A Fie mansion oleh Duta Besar AS, Selasa (16/9/ 2014). Hadir dalam kesempatan itu yakni Wakil Gubernur Sumut Tengku Erry, Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, Konjen As untuk Sumatera Robert Ewing, disaksikan oleh pejabat nasional bidang kebudayaan, perwakilan berbagai komunitas etnis di Medan, media, budayawan dan puluhan undangan lainnya.
”Setiap tahun sejak tahun 2001, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat melalui Kedutaan Besarnya mengadakan kompetisi dana hibah AFCP untuk pelestarian situs, benda atau bentuk budaya lainnya yang berada dalam kondisi mendesak untuk dipreservasi,” kata Robert Blake.
Dana hibah AFCP ini merupakan dana pertama yang didapat oleh Tjong A Fie mansion untuk pelestarian bangunan ini. Dana tersebut digunakan antara lain untuk memperbaiki struktur atap yang telah dimakan usia dan bila tidak diganti akan membahayakan keseluruhan bangunan.
Dalam pidatonya Dubes Blake menyatakan, Tjong A Fie mansion merupakan pengingat akan sejarah Medan dan merepresentasikan hal yang dibanggakan kota ini, yaitu keberagaman budaya dan toleransi. ”Selama beratus tahun, masyarakat dari berbagai budaya telah hidup berdampingan dalam keselarasan. Kami berharap pemberian dana hibah ini menjadi sebuah pendorong dan turut memotivasi pihak swasta dan masyarakat umum untuk dapat menyokong pelestarian budaya di Indonesia. Kerjasama Public-private partnerships adalah sebuah metoda yang kuat dan berkelanjutan untuk melestarikan benda budaya seperti mansion ini,” katanya.
Tjong A Fie (1860-1921) adalah seorang usahawan dan dermawan Medan keturunan Tiongkok. Pada tahun 1895-1900, ia membangun Tjong A Fie mansion yang kini dianggap salah satu peninggalan budaya Peranakan terindah di Indonesia. Tahun 2014 mansion ini masuk dalam daftar Top 10 Landmarks and Tourist Attractions in Indonesia yang dikeluarkan oleh situs Trip Advisor, dan merupakan satu-satunya landmark yang terletak di Sumatera.
Sebelumnya, Tatang Kusnadie selaku penasihat Tjong A Fie Memorial Institute mengucapkan terimakasih kepada pemerintah AS yang telah menyerahkan bantuan untuk merestorasi Tjong A Fie mansion.
Wali Kota Medan Dzulmi Eldin mengatakan, Tjong A Fie merupakan seorang pengusaha yang tidak tidak bisa dipisahkan dari sejarah kota Medan. ”Tjong A Fie mendirikan pabrik kelapa sawit, kereta api, dan sebagainya, dengan jumlah karyawan mencapai 10 ribu orang di zamannya,” katanya. (mea/rel)