30 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

RS Swasta Asing Incar Pelayanan Pasien Kelas III

MEDAN-Persaingan pelayanan kesehatan di Kota Medan akan semakin kompetitif. Sasaranya tidak hanya pelayanan bagi pasien kelas khusus atau very important persons (VIP) namun juga kelas bawah atau yang dikenal kelas tiga.
“Sebentar lagi ada tiga rumah sakit swasta asing yang siap bersaing untuk memberikan pelayanan kelas tiga. Salah satunya RS Murni Teguh. ‘’Saya dapat bocoran tarif di RS Murni Teguh dengan fasilitas mewah hanya Rp100 ribu per malam,” ucap Direktur RSU Pirngadi dr Amran Lubis, SpJP (K) dalam kegiatan rapat dengar pendapat dengan Komisi B DPRD Kota Medan, (15/10) siang.

Dengan tarif itu pasien akan mendapatkan fasilitas enam tempat tidur dalam satu ruangan. Disertai dengan alat medis canggih dan lengkap disetiap tempat tidurnya.
“Walaupun begitu kita optimis RSU Pirngadi Medan akan tetap dipilih masyarakat karena pembiayaan tetap lebih rendah. Karena saya yakin mereka (RS Swasta) akan tetap menghitung unit cost lain seperti jasa tenaga kesehatan. Sementara kita kan tidak karena sudah digaji dari pemerintah,” tambah Amran.

Amran Lubis mengaku, persaingan pelayanan medis di rumah sakit semakin kompetitif seiring diberlakukanya kebijakan oleh pemerintah untuk RS swasta asing berinvestasi di Indonesia. Saat ini saja ada 75 rumah sakit swasta di Kota Medan, jauh berbeda dengan rumah sakit negeri yang hanya tiga unit.

“Makanya sudah saatnya kita bicara kualitas, mau tidak mau. Kalau tidak bakal ditinggalkan pasien,” ungkapnya.
Pria yang baru tiga bulan menjabat Direktur RSU Pirngadi menyatakan, pembenahan rumah sakit pemerintah itu sudah dilakukan untuk menyambut persiangan pelayanan kesehatan ini. Hal yang pertama dilakukannya adalah dengan memperbaiki sistem menuju Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Misalnya pelayanan di Instalasi Gawat Darurat (IGD), sistem perawatan, sistem tindakan medis yang diberikan dokter dan perawat bagi pasien di ruangan dan, sistem belajar bagi para dokter muda yang menempuh pendidikan di rumah sakit itu. “Kemudian salary. Kalau salarynya jelas maka saya yakin pelayanannya juga akan semakin baik,” jelasnya.

Khusus untuk pelayanan VIP, Amran menyatakan, pihaknya akan menambahkan ketersedian jumlah ruangan dengan fasilita pendukung yang memadai layaknya pavilion Kencana di RS Cipto Mangunkusomo Jakarta.
Dimana, tidak hanya infrastruktur, namun pelayanan medis diberikan secara optimal. Sehingga harapannya masyarakat Medan akan berkurang pergi berobat ke Malaysia.

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Medan Surianda Lubis mengharapkan, perencanaan yang disusun dan dikelola manajemen itu dapat diaplikasikan dengan baik. Terutama untuk kepentingan pelayanan bagi masyarakat miskin.
Pihaknya meminta, agar disiapkan tenaga dokter spesialis pada saat hari libur. Meskipun, sistem pelayanan jasa medis sudah diatur disesuai dengan pentahuan dan kompetensinya. (gus)

MEDAN-Persaingan pelayanan kesehatan di Kota Medan akan semakin kompetitif. Sasaranya tidak hanya pelayanan bagi pasien kelas khusus atau very important persons (VIP) namun juga kelas bawah atau yang dikenal kelas tiga.
“Sebentar lagi ada tiga rumah sakit swasta asing yang siap bersaing untuk memberikan pelayanan kelas tiga. Salah satunya RS Murni Teguh. ‘’Saya dapat bocoran tarif di RS Murni Teguh dengan fasilitas mewah hanya Rp100 ribu per malam,” ucap Direktur RSU Pirngadi dr Amran Lubis, SpJP (K) dalam kegiatan rapat dengar pendapat dengan Komisi B DPRD Kota Medan, (15/10) siang.

Dengan tarif itu pasien akan mendapatkan fasilitas enam tempat tidur dalam satu ruangan. Disertai dengan alat medis canggih dan lengkap disetiap tempat tidurnya.
“Walaupun begitu kita optimis RSU Pirngadi Medan akan tetap dipilih masyarakat karena pembiayaan tetap lebih rendah. Karena saya yakin mereka (RS Swasta) akan tetap menghitung unit cost lain seperti jasa tenaga kesehatan. Sementara kita kan tidak karena sudah digaji dari pemerintah,” tambah Amran.

Amran Lubis mengaku, persaingan pelayanan medis di rumah sakit semakin kompetitif seiring diberlakukanya kebijakan oleh pemerintah untuk RS swasta asing berinvestasi di Indonesia. Saat ini saja ada 75 rumah sakit swasta di Kota Medan, jauh berbeda dengan rumah sakit negeri yang hanya tiga unit.

“Makanya sudah saatnya kita bicara kualitas, mau tidak mau. Kalau tidak bakal ditinggalkan pasien,” ungkapnya.
Pria yang baru tiga bulan menjabat Direktur RSU Pirngadi menyatakan, pembenahan rumah sakit pemerintah itu sudah dilakukan untuk menyambut persiangan pelayanan kesehatan ini. Hal yang pertama dilakukannya adalah dengan memperbaiki sistem menuju Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Misalnya pelayanan di Instalasi Gawat Darurat (IGD), sistem perawatan, sistem tindakan medis yang diberikan dokter dan perawat bagi pasien di ruangan dan, sistem belajar bagi para dokter muda yang menempuh pendidikan di rumah sakit itu. “Kemudian salary. Kalau salarynya jelas maka saya yakin pelayanannya juga akan semakin baik,” jelasnya.

Khusus untuk pelayanan VIP, Amran menyatakan, pihaknya akan menambahkan ketersedian jumlah ruangan dengan fasilita pendukung yang memadai layaknya pavilion Kencana di RS Cipto Mangunkusomo Jakarta.
Dimana, tidak hanya infrastruktur, namun pelayanan medis diberikan secara optimal. Sehingga harapannya masyarakat Medan akan berkurang pergi berobat ke Malaysia.

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Medan Surianda Lubis mengharapkan, perencanaan yang disusun dan dikelola manajemen itu dapat diaplikasikan dengan baik. Terutama untuk kepentingan pelayanan bagi masyarakat miskin.
Pihaknya meminta, agar disiapkan tenaga dokter spesialis pada saat hari libur. Meskipun, sistem pelayanan jasa medis sudah diatur disesuai dengan pentahuan dan kompetensinya. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/