Tertibkan Terminal Liar
MEDAN- Untuk menertibkan terminal liar, Kapolresta Medan akan melakukan peninjauan ke sejumlah loket dan pool bus di Kota Medan Jumat (18/11) mendatang. Selanjutnya, pada Senin (21/11) mendatang, baru akan dilakukan penertiban secara besar-besaran, jika masih ada pengusaha angkutan yang mengangkut penumpang dari pool atau loket masing-masing.
“Sebelum melakukan razia terminal liar, Polresta Medan juga mengimbau agar angkutan umum kembali mengangkut penumpangnya di terminal. Senin (21/11) mendatang, tidak ada alasan fasilitas tidak memadai karena keluhan sudah disampaikan ke Pemko Medan dan sudah dilakukan sosialisasi terhadap pengusaha angkutan umum,” kata Kabag Ops Polresta Medan Kompol Yushfi Nasution saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (15/11) siang. Menurut Yushfi, keluhan pengusaha dan supir angkutan sudah disampaikan ke Pemko Medan, agar segala fasilitas Terminal Amplas dan Pinang Baris segera diperbaiki.
“Setelah dilakukan pertemuan pada minggu lalu, keluh kesah pengusaha angkutan sudah kita sampaikan. Nah, kalau terminal itu belum diperbaiki bukan gawean kita itu pemko dan kita hanya menyampaikan keluh
kesah mereka kepada Walikota medan yang disampaikan oleh Kapolresta,” ungkap Yushfi.
Menurut mantan Kapolsekta Medan Baru ini, keluhan terhadap fasilitas di terminal Amplas dan Pinang Baris, bukan cuma dirasakan pengusaha dan supir angkutan, tapi juga masyarakat sebagai pengguna angkutan umum. Karenanya, mereka lebih suka menyetop angkutan umum di pinggir jalan atau di terminal liar.
Yushfi juga mengatakan, selain melakukan penertiban terminal liar, pada Senin (21/11) nanti, Polresta Medan juga akan melakukan razia penggunaan helm dan lampu pada siang hari dan juga razia truk. “Kita akan razia besar-besaran, seperti razia sepeda motor dan truk dan nanti tim akan dibagi tiga. Setiap tim akan dibagi 30 sampai 50 anggota polisi,” terangnya.
Sedangkan untuk razia truk, akan dilakukan di beberapa titik, seperti Patumbak dan Sunggal. “Untuk razia truk ini merupakan respon dari keluhan masyarakat yang terganggu dengan truk-truk pembawa pasir dan tanah,” terangnya.(mag-7)