32.8 C
Medan
Wednesday, May 1, 2024

Jatah Haji Indonesia Bertambah

Calon haji-Ilustrasi.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kuota jamaah haji Indonesia akan kembali normal, yakni 211 ribu jamaah. Hal itu terjadi jika renovasi Masjidilharam di Makkah selesai. Menurut rencana, proyek raksasa tersebut rampung tahun depan.

Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Osama Mohammed Al Shuibi menjelaskan, kuota haji untuk Indonesia akan kembali pulih setelah renovasi Masjidilharam selesai. ”Kami berusaha membantu dengan menambah sedikit (kuota haji) untuk orang Indonesia,” kata Osama setelah bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di Jakarta kemarin (15/11).

Pertemuan di Kantor Wakil Presiden itu berlangsung sekitar satu jam. Salah satu fokus pembicaraan JK dengan Osama adalah peningkatan pelayanan ibadah haji. Khususnya untuk tetap menjamin kemudahan dan keamanan seperti pada musim-musim sebelumnya. Terkait dengan peraturan baru pemerintah Saudi soal visa umrah berbayar, tidak ada pembahasan soal itu.

”Itu kami bahas secara khusus dengan menteri agama,” katanya.

Selama masa renovasi Masjidilharam, jelas Osama, tak akan ada pengalihan kuota haji yang tidak terpakai. Misalnya dari Filipina dan Singapura untuk Indonesia. Sebab, setiap negara sudah dijatah kuota sendiri yang didasarkan pada populasi muslim di negara tersebut. ”Pencampuran kuota antarnegara bisa jadi mengakibatkan masalah dengan negara lain. Dan biasanya setiap negara menjaga kuota untuk warganya,” ujar dia.

Sebelumnya memang ada wacana dari pemerintah Indonesia untuk meminta kuota haji negara lain yang tidak dipergunakan. Bahkan, pernah ada pembicaraan Presiden Joko Widodo dengan Pangeran Mohammed bin Salman di Tiongkok pada September lalu. Indonesia mengincar kuota tak terpakai dari Filipina, Jepang, dan Singapura.

Sisa kuota yang tidak terpakai di negara-negara itu kadang disalahgunakan. Misalnya yang menimpa ratusan jamaah haji Indonesia yang berhaji lewat Filipina. Mereka berangkat ke Tanah Suci dengan menggunakan paspor palsu Filipina. Ada beberapa yang lolos. Tapi, ada juga yang tertahan tidak bisa terbang ke Saudi.

Selama ini tambahan kuota haji dimungkinkan sebagai hadiah dari raja. ”Kami juga memberikan kuota tambahan tahun lalu sebagai hadiah dari Raja Salman yang membantu banyak orang. Kami sudah memberikan itu,” kata Osama.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin melansir hasil survei kepuasan jamaah haji Indonesia. Hasilnya, kepuasan jamaah haji meningkat. Tahun lalu tingkat kepuasan jamaah mencapai 82,67 persen. Nah, tahun ini indeksnya bertambah menjadi 83,83 persen.

Di antara semua aspek pelayanan yang disurvei, hanya urusan katering yang menurun, yakni turun 0,27 persen dibanding tahun lalu. ”Umumnya jamaah mengeluhkan katering tidak sesuai cita rasa Nusantara,” ungkap Kepala BPS Suhariyanto.

Jamaah mengusulkan supaya katering menggunakan bumbu instan dari Indonesia. Dengan demikian, meski juru masaknya dari luar negeri, cita rasa Indonesia tetap ada. Jamaah juga berharap variasi menu diperbanyak. Di luar itu, jamaah menilai pelayanan ibadah haji tahun ini lebih baik. (jun/wan/c9/ca/jpg)

Calon haji-Ilustrasi.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kuota jamaah haji Indonesia akan kembali normal, yakni 211 ribu jamaah. Hal itu terjadi jika renovasi Masjidilharam di Makkah selesai. Menurut rencana, proyek raksasa tersebut rampung tahun depan.

Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Osama Mohammed Al Shuibi menjelaskan, kuota haji untuk Indonesia akan kembali pulih setelah renovasi Masjidilharam selesai. ”Kami berusaha membantu dengan menambah sedikit (kuota haji) untuk orang Indonesia,” kata Osama setelah bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di Jakarta kemarin (15/11).

Pertemuan di Kantor Wakil Presiden itu berlangsung sekitar satu jam. Salah satu fokus pembicaraan JK dengan Osama adalah peningkatan pelayanan ibadah haji. Khususnya untuk tetap menjamin kemudahan dan keamanan seperti pada musim-musim sebelumnya. Terkait dengan peraturan baru pemerintah Saudi soal visa umrah berbayar, tidak ada pembahasan soal itu.

”Itu kami bahas secara khusus dengan menteri agama,” katanya.

Selama masa renovasi Masjidilharam, jelas Osama, tak akan ada pengalihan kuota haji yang tidak terpakai. Misalnya dari Filipina dan Singapura untuk Indonesia. Sebab, setiap negara sudah dijatah kuota sendiri yang didasarkan pada populasi muslim di negara tersebut. ”Pencampuran kuota antarnegara bisa jadi mengakibatkan masalah dengan negara lain. Dan biasanya setiap negara menjaga kuota untuk warganya,” ujar dia.

Sebelumnya memang ada wacana dari pemerintah Indonesia untuk meminta kuota haji negara lain yang tidak dipergunakan. Bahkan, pernah ada pembicaraan Presiden Joko Widodo dengan Pangeran Mohammed bin Salman di Tiongkok pada September lalu. Indonesia mengincar kuota tak terpakai dari Filipina, Jepang, dan Singapura.

Sisa kuota yang tidak terpakai di negara-negara itu kadang disalahgunakan. Misalnya yang menimpa ratusan jamaah haji Indonesia yang berhaji lewat Filipina. Mereka berangkat ke Tanah Suci dengan menggunakan paspor palsu Filipina. Ada beberapa yang lolos. Tapi, ada juga yang tertahan tidak bisa terbang ke Saudi.

Selama ini tambahan kuota haji dimungkinkan sebagai hadiah dari raja. ”Kami juga memberikan kuota tambahan tahun lalu sebagai hadiah dari Raja Salman yang membantu banyak orang. Kami sudah memberikan itu,” kata Osama.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin melansir hasil survei kepuasan jamaah haji Indonesia. Hasilnya, kepuasan jamaah haji meningkat. Tahun lalu tingkat kepuasan jamaah mencapai 82,67 persen. Nah, tahun ini indeksnya bertambah menjadi 83,83 persen.

Di antara semua aspek pelayanan yang disurvei, hanya urusan katering yang menurun, yakni turun 0,27 persen dibanding tahun lalu. ”Umumnya jamaah mengeluhkan katering tidak sesuai cita rasa Nusantara,” ungkap Kepala BPS Suhariyanto.

Jamaah mengusulkan supaya katering menggunakan bumbu instan dari Indonesia. Dengan demikian, meski juru masaknya dari luar negeri, cita rasa Indonesia tetap ada. Jamaah juga berharap variasi menu diperbanyak. Di luar itu, jamaah menilai pelayanan ibadah haji tahun ini lebih baik. (jun/wan/c9/ca/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/