26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

DPRD Medan Kecewa Pelayanan RSU Pirngadi

MEDAN- Kalangan Anggota DPRD Kota Medan menyesalkan pelayanan RSU Pirngadi Medan terhadap pasiennya. Hal itu dikarenakan banyak pegawai medis di rumah sakit milik Pemko Medan itu tak siggap terhadap pasien yang masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Kekesalah anggota DPRD Kota Medan itu disampaikan lintas komisi, seperti Ketua Komisi A DRPD Kota Medan Ilhamsyah mengatakan, Pemko Medan perlu mengkaji ulang sistem dan manajemen yang berlaku di RSU Pirngadi Medan. Karena rumah sakit harus memberikan pelayanan yang lebih serius kepada pasien di mana itu sudah menjadi tugasnya.

“Saya selaku Ketua Komisi A DPRD Kota Medan sangat meyesalkan pelayanan RSU Pirngadi yang lambat dan kurang tanggap,” katanya, Kamis (15/12).

Kemudian, dia menyebutkan peralatan yang dimiliki RSU Pirngadi perlu diperiksaan dan menjadi perhatian khusus Pemko Medan, karena selama ini banyak sekali pasien dirujuk dengan alasan tidak memiliki alat yang lengkap.
“Ini perlu diperiksa, ke mana uangnya semua padahal itu sudah ada dianggarkan untuk rumah sakit. Mana bisa rumah sakit yang begitu besar tapi peralatannya tidak lengkap. Jadi apa saja kerja pimpinan di dalam rumah sakit itu. Apa hanya datang, duduk, diam dan menerima gaji saja,” ucapnya kesal.

Sementara itu, Sekretaris Komisi B DPRD Kota Medan Khairuddin Salim juga turut menyesalkan pelayanan RSU Pirngadi Medan. Padahal, status rumah sakit itu sudah badan layanan umum (BLU) artinya rumah sakit memiliki kemandirian dalam melahirkan kebijakan dan mewujudkan pengelolaan secara profesional. “Kalau pelayanannya terus buat kesal, secepatnya Dirut RSU Pirngadi kami panggil untuk bertanggungjawab atas kinerjanya,” sebutnya.

Kekesalan anggota DPRD Medan itu, disampaikan setelah mendapat laporan dari keluarga pasien yang akan masuk ke ruang IGD RSU Pirngadi dan ditambah adanya beberapa laporan warga lainnya.

Humas RSU Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin SH MKes mengaku akan segera melakukan pembenahan. Tapi, kalau hanya alat medical ventilator sebenarnya sudah ada, apabila perawat menyebutkan tidak ada alat. “Kalau sudah begini, saya tidak tahulah,” sebutnya. (jon)

MEDAN- Kalangan Anggota DPRD Kota Medan menyesalkan pelayanan RSU Pirngadi Medan terhadap pasiennya. Hal itu dikarenakan banyak pegawai medis di rumah sakit milik Pemko Medan itu tak siggap terhadap pasien yang masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Kekesalah anggota DPRD Kota Medan itu disampaikan lintas komisi, seperti Ketua Komisi A DRPD Kota Medan Ilhamsyah mengatakan, Pemko Medan perlu mengkaji ulang sistem dan manajemen yang berlaku di RSU Pirngadi Medan. Karena rumah sakit harus memberikan pelayanan yang lebih serius kepada pasien di mana itu sudah menjadi tugasnya.

“Saya selaku Ketua Komisi A DPRD Kota Medan sangat meyesalkan pelayanan RSU Pirngadi yang lambat dan kurang tanggap,” katanya, Kamis (15/12).

Kemudian, dia menyebutkan peralatan yang dimiliki RSU Pirngadi perlu diperiksaan dan menjadi perhatian khusus Pemko Medan, karena selama ini banyak sekali pasien dirujuk dengan alasan tidak memiliki alat yang lengkap.
“Ini perlu diperiksa, ke mana uangnya semua padahal itu sudah ada dianggarkan untuk rumah sakit. Mana bisa rumah sakit yang begitu besar tapi peralatannya tidak lengkap. Jadi apa saja kerja pimpinan di dalam rumah sakit itu. Apa hanya datang, duduk, diam dan menerima gaji saja,” ucapnya kesal.

Sementara itu, Sekretaris Komisi B DPRD Kota Medan Khairuddin Salim juga turut menyesalkan pelayanan RSU Pirngadi Medan. Padahal, status rumah sakit itu sudah badan layanan umum (BLU) artinya rumah sakit memiliki kemandirian dalam melahirkan kebijakan dan mewujudkan pengelolaan secara profesional. “Kalau pelayanannya terus buat kesal, secepatnya Dirut RSU Pirngadi kami panggil untuk bertanggungjawab atas kinerjanya,” sebutnya.

Kekesalan anggota DPRD Medan itu, disampaikan setelah mendapat laporan dari keluarga pasien yang akan masuk ke ruang IGD RSU Pirngadi dan ditambah adanya beberapa laporan warga lainnya.

Humas RSU Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin SH MKes mengaku akan segera melakukan pembenahan. Tapi, kalau hanya alat medical ventilator sebenarnya sudah ada, apabila perawat menyebutkan tidak ada alat. “Kalau sudah begini, saya tidak tahulah,” sebutnya. (jon)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/