29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Jelang Debat Perdana Capres-Cawapres, Prabowo-Sandi Undang Pakar, Jokowi-Ma’ruf Biasa Saja

istimewa
DEBAT: Capres Prabowo Subianto dan Joko Widodo akan mengikuti Debat Capres-Cawapres perdana yang digelar Kamis (17/1), malam ini.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Gelaran depat Capres dan Cawapres edisi perdana akan digelar Kamis (17/1) malam ini. Debat perdana ini akan mengangkat tema Hukum, HAM, Terorisme, dan Korupsi. Kedua kubu, baik Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pun melakukan beragam persiapan.

Tim Kampanye Nasional (TKN) milik Jokowi-Ma’ruf dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) milik Prabowo-Sandiaga terus mematangkan soal materi tema debat tersebut. Termasuk meminta masukan dari sejumlah pakar. Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno mengatakan, masukan itu merupakan bagian dari persiapan dan pendalaman berbagai isu seputar tema debat perdana ini, sebagaimana bocoran pertanyaan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Sandi mengatakan, dia dan Prabowo telah melakukan persiapan sejak kemarin, terutama masukan dari pakar di bidang korupsi, terorisme, hukum, hingga Hak Asasi Manusia (HAM). Diketahui tema debat kali ini mengangkat isu korupsi, terorisme, hukum, dan HAM. “Hari ini kami akan melakukan pendalaman lagi. Kemarin sudah ada sesi kita dapat masukan dari para pakar dengan melihat 20 pertanyaan yang diberikan total ada empat topik,” kata Sandi ditemui di kawasan Bulungan usai melakukan olahraga rutin, di Jakarta Selatan, Rabu (16/1).

Sandi mengatakan pertanyaan-pertanyaan itu cukup mencakup keseluruhan empat tema yang akan diangkat dalam debat yakni terkait korupsi, terorisme, hukum, dan HAM. Dia sendiri berharap dari 20 daftar pertanyaan yang diberikan ini tentunya bisa memicu diskusi yang nantinya akan membuka wawasan bagi pemilih ketika menyaksikan debat kedua pasangan calon.

Apalagi kata dia, selama debat nanti dia dan Prabowo akan memberikan masukan-masukan yang bisa membuka wawasan pemilih terkait perbedaan cara dia dan Prabowo memimpin dengan Jokowi saat ini. “Mudah-mudahan ini akan memicu satu diskusi yang bisa membuka wawasan dan memperlihatkan sisi perbedaan antara pendekatan Prabowo-Sandi dengan pendekatan pemerintahan sekarang,” kata Sandi.

Perbedaan itu, kata Sandi, misalnya di sisi penegakan hukum dan keadilan. Selama ini kata Sandi masyarakat tahu bahwa hukum yang berlaku adalah hukum yang tebang pilih. Maka dia dan Prabowo akan menawarkan sistem kebalikannya, yakni hukum yang tidak tumpul ke atas tajam ke bawah tapi setara. “Kita akan berfokus pada apa yang dibutuhkan masyarakat bahwa penegakan hukum itu ada rasa ketidakadilan karena dipandang hukum masih tebang pilih, hukum tidak pandang bulu, harusnya hukum itu tajam kebawah dan tajam ke atas juga,” ujarnya.

“Ini harus kita betul-betul berikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa Prabowo-Sandi akan menegakkan supremasi hukum,” kata dia.

Sementara terkait HAM yang penting saat ini, kata Sandi, adalah pemerataan lapangan kerja, penjaminan kesehatan, pendidikan yang layak, sebab kata dia itulah hak-hak dasar dari HAM yang seharusnya bisa didapatkan oleh masyarakat. “Untuk masalah HAM juga di konstitusi kita, di undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 bahwa negara menjamin pekerjaan yang layak bagi setiap masyarakat, menjamin mendapatkan pendidikan, kesehatan, pelayanan kesehatan, itu juga menjadi pandangan masyarakat terhadap hak asasi,” kata dia.

Hal sama juga berlaku terkait tema korupsi dan terorisme, Sandi mengaku, dia dan Prabowo telah banyak melakukan diskusi terkait kedua hal tersebut.

Ma’ruf Amin: Biasa-biasa Saja

Sementara, Capres nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak melakukan persiapan secara khusus. “Ya, kita datang saja. Datang ya sesuai dengan materi. Materinya kan hukum, HAM, terorisme dan korupsi. Ya, sudah,” kata Jokowi usai menghadiri acara wiraswasta ASN dan Pensiunan di Sentul, Bogor, Rabu (16/1).

Jokowi juga mengaku tak perlu melakukan simulasi dengan calon wakil presiden pendampingnya, Ma’ruf Amin. “Kita datang saja. Kalau ada tanya, ya, dijawab gitu saja,” kata Jokowi.

Setali tiga uang, Ma’ruf Amin mengaku tidak memiliki persiapan dan latihan khusus

jelang debat nanti. Pasalnya dia sudah terbiasa. “ýEnggak lah, seperti biasa (persiapannya). Saya kan biasa kalau berdebat di NU, hanya materinya yang berbeda tentu. Jadi saya membaca kira-kira apa yang akan didebatkan itu,” ujar Ma’ruf di kediamannya Jalan Situbondo, Jakarta, Rabu (16/1).

Ma’ruf Amin bahkan mengaku sama sekali tidak deg-degan dalam debat besok. Dia mengklaim sudah mengkaji materi-materi yang bakal menjadi dibahas dalam debat. ý”Biasa-biasa saja kalau berdebat, mungkin karena forumnya beda saja,” katanya.

Terkait teknis debat, Ma’ruf akan bergantian dengan Jokowi. Sebagai cawapres, dia bakal melengkapi apa yang dirasa kurang disampaikan Jokowi. Dalam debat nanti, apabila pernyataan Jokowi masih dirasa kurang. Maka Ma’ruf Amin bakal memberikan pelengkap. Begitupun sebaliknya. Sehinga bisa saling melengapi. “Kan beliau capresnya tentu beliau yang memberikan (paparan). Tinggal saya yang menambahkan,” ungkapnya.

Dalam debat nanti, Ma’ruf Amin bakal mempriopritas capaian-capaian pemerintahan Jokowi yang harus terus dilanjutkan. Dia juga mengaku sudah mendapatkan masukan dari para pakar yang ahli di bidangnya. “Ya ada, pakar tentu ada saja, bisa menyampaikan masukan, saya juga butuh masukan,” pungkasnya. (bbs/jpc)

istimewa
DEBAT: Capres Prabowo Subianto dan Joko Widodo akan mengikuti Debat Capres-Cawapres perdana yang digelar Kamis (17/1), malam ini.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Gelaran depat Capres dan Cawapres edisi perdana akan digelar Kamis (17/1) malam ini. Debat perdana ini akan mengangkat tema Hukum, HAM, Terorisme, dan Korupsi. Kedua kubu, baik Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pun melakukan beragam persiapan.

Tim Kampanye Nasional (TKN) milik Jokowi-Ma’ruf dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) milik Prabowo-Sandiaga terus mematangkan soal materi tema debat tersebut. Termasuk meminta masukan dari sejumlah pakar. Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno mengatakan, masukan itu merupakan bagian dari persiapan dan pendalaman berbagai isu seputar tema debat perdana ini, sebagaimana bocoran pertanyaan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Sandi mengatakan, dia dan Prabowo telah melakukan persiapan sejak kemarin, terutama masukan dari pakar di bidang korupsi, terorisme, hukum, hingga Hak Asasi Manusia (HAM). Diketahui tema debat kali ini mengangkat isu korupsi, terorisme, hukum, dan HAM. “Hari ini kami akan melakukan pendalaman lagi. Kemarin sudah ada sesi kita dapat masukan dari para pakar dengan melihat 20 pertanyaan yang diberikan total ada empat topik,” kata Sandi ditemui di kawasan Bulungan usai melakukan olahraga rutin, di Jakarta Selatan, Rabu (16/1).

Sandi mengatakan pertanyaan-pertanyaan itu cukup mencakup keseluruhan empat tema yang akan diangkat dalam debat yakni terkait korupsi, terorisme, hukum, dan HAM. Dia sendiri berharap dari 20 daftar pertanyaan yang diberikan ini tentunya bisa memicu diskusi yang nantinya akan membuka wawasan bagi pemilih ketika menyaksikan debat kedua pasangan calon.

Apalagi kata dia, selama debat nanti dia dan Prabowo akan memberikan masukan-masukan yang bisa membuka wawasan pemilih terkait perbedaan cara dia dan Prabowo memimpin dengan Jokowi saat ini. “Mudah-mudahan ini akan memicu satu diskusi yang bisa membuka wawasan dan memperlihatkan sisi perbedaan antara pendekatan Prabowo-Sandi dengan pendekatan pemerintahan sekarang,” kata Sandi.

Perbedaan itu, kata Sandi, misalnya di sisi penegakan hukum dan keadilan. Selama ini kata Sandi masyarakat tahu bahwa hukum yang berlaku adalah hukum yang tebang pilih. Maka dia dan Prabowo akan menawarkan sistem kebalikannya, yakni hukum yang tidak tumpul ke atas tajam ke bawah tapi setara. “Kita akan berfokus pada apa yang dibutuhkan masyarakat bahwa penegakan hukum itu ada rasa ketidakadilan karena dipandang hukum masih tebang pilih, hukum tidak pandang bulu, harusnya hukum itu tajam kebawah dan tajam ke atas juga,” ujarnya.

“Ini harus kita betul-betul berikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa Prabowo-Sandi akan menegakkan supremasi hukum,” kata dia.

Sementara terkait HAM yang penting saat ini, kata Sandi, adalah pemerataan lapangan kerja, penjaminan kesehatan, pendidikan yang layak, sebab kata dia itulah hak-hak dasar dari HAM yang seharusnya bisa didapatkan oleh masyarakat. “Untuk masalah HAM juga di konstitusi kita, di undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 bahwa negara menjamin pekerjaan yang layak bagi setiap masyarakat, menjamin mendapatkan pendidikan, kesehatan, pelayanan kesehatan, itu juga menjadi pandangan masyarakat terhadap hak asasi,” kata dia.

Hal sama juga berlaku terkait tema korupsi dan terorisme, Sandi mengaku, dia dan Prabowo telah banyak melakukan diskusi terkait kedua hal tersebut.

Ma’ruf Amin: Biasa-biasa Saja

Sementara, Capres nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak melakukan persiapan secara khusus. “Ya, kita datang saja. Datang ya sesuai dengan materi. Materinya kan hukum, HAM, terorisme dan korupsi. Ya, sudah,” kata Jokowi usai menghadiri acara wiraswasta ASN dan Pensiunan di Sentul, Bogor, Rabu (16/1).

Jokowi juga mengaku tak perlu melakukan simulasi dengan calon wakil presiden pendampingnya, Ma’ruf Amin. “Kita datang saja. Kalau ada tanya, ya, dijawab gitu saja,” kata Jokowi.

Setali tiga uang, Ma’ruf Amin mengaku tidak memiliki persiapan dan latihan khusus

jelang debat nanti. Pasalnya dia sudah terbiasa. “ýEnggak lah, seperti biasa (persiapannya). Saya kan biasa kalau berdebat di NU, hanya materinya yang berbeda tentu. Jadi saya membaca kira-kira apa yang akan didebatkan itu,” ujar Ma’ruf di kediamannya Jalan Situbondo, Jakarta, Rabu (16/1).

Ma’ruf Amin bahkan mengaku sama sekali tidak deg-degan dalam debat besok. Dia mengklaim sudah mengkaji materi-materi yang bakal menjadi dibahas dalam debat. ý”Biasa-biasa saja kalau berdebat, mungkin karena forumnya beda saja,” katanya.

Terkait teknis debat, Ma’ruf akan bergantian dengan Jokowi. Sebagai cawapres, dia bakal melengkapi apa yang dirasa kurang disampaikan Jokowi. Dalam debat nanti, apabila pernyataan Jokowi masih dirasa kurang. Maka Ma’ruf Amin bakal memberikan pelengkap. Begitupun sebaliknya. Sehinga bisa saling melengapi. “Kan beliau capresnya tentu beliau yang memberikan (paparan). Tinggal saya yang menambahkan,” ungkapnya.

Dalam debat nanti, Ma’ruf Amin bakal mempriopritas capaian-capaian pemerintahan Jokowi yang harus terus dilanjutkan. Dia juga mengaku sudah mendapatkan masukan dari para pakar yang ahli di bidangnya. “Ya ada, pakar tentu ada saja, bisa menyampaikan masukan, saya juga butuh masukan,” pungkasnya. (bbs/jpc)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/