29 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Briptu Leonardo Dimakamkan, Briptu Ikhsan Dapat Hiburan

MEDAN-Kemarin Briptu Leonardo Sitanggang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Binjai. Di sisi lain, Briptu Ikhsan Fuadi – pelaku penembakan – di sel penjara di Gedung Direktorat Reserse Umum  Polda Sumatera Utara mendapat hiburan menarik. Dia mendapat hiburan sebuah lagu yang berjudul ‘Anak Medan’ yang dinyanyikan oleh Panitera Lince Simanjuntak yang masuk sel karena kasus penipuan CPNS.

Begitulah, Lince terdengar menyanyi dengar keras, sementara rekan sel lainnya berjoget. Ikhsan, meski mendapat hiburan semacam itu, tetap saja diam. Bahkan, melalui seorang petugas jaga, Ikhsan menolak dikunjungi wartawan. “Maaf Bang, dia tidak mau… katanya, dia ingin sendiri,” kata petugas tersebut.

Menurut petugas penyidik yang memeriksa, Ikhsan memang tidak mau banyak bicara.  Saat dimintai keterangan sehari setelah kejadian, Ikhsan curhat dengan penyidik yang menanganinya. Dalam pembicaraan itu Ikhsan mengaku terbayang-bayang wajah Briptu Leonardo. Ikhsan mengaku tidak menyangka apa yang telah terjadi terhadapnya dan harus kehilangan teman akrabnya yang sama-sama lulusan bintara tahun 2006 itu. Lebih lanjut kata penyidik tersebut, Ikhsan hanya ingin minta maaf atas kelalaianya yang telah diperbuat.

Sementara,  dari Binjai, setelah disemayam selama tiga hari di rumah duka, akhirnya jenazah Briptu Leonardo dimakamkan di makam Pahlawan Syuhada, Jalan T Imam Bonjol, Kecamatan Binjai Kota, dengan upacara kepolisian, Kamis (16/2), sekitar pukul 16.00 WIB.

Sebelum pemakaman dilakukan, terlebih dahulu pihak keluarga melakukan prosesi perpisahan dengan Briptu Leonardo di rumah duka. Selanjutnya, pihak keluarga menyerahkan jenazah Briptu Leonardo, kepada pihak kepolisian yang dilakukan langsung oleh Samsudin Sitanggang, selaku paman almarhum, dan diterima langsung oleh Inspektur upacara Kombes Pol Drs Darma Sinuraya, yang menjabat sebagai Dir Sabara Poldasu.

Dalam penyerahan jenazah Briptu Leonardo tersebut, calon istrinya, Martina Br Sinaga, langsung menangis histeris ketika peti jenazah ditutup. “Abang, kenapa kamu tinggalkan adik. Kamu sudah berjanji akan menikahi adik, Bang. Adik tak rela,” tangis Martina, sembari diangkat keluarga Briptu Leonardo ke dalam kamar.

Setelah penyerahan jenazah dan prosesi upacara kepolsian di rumah duka usai, jenazah Briptu Leonardo langsung diangkat oleh pasukan yang sudah disiapkan, guna dibawa ke dalam mobil ambulans untuk menuju Makam Pahlawan.

Setiba di Makam Pahlawan Kota Binjai, jenazah Briptu Leonardo langsung diturunkan dan diangkat menuju liang lahat yang sudah dipersiapkan. Lagi-lagi, kedua orangtua, calon istri, dan sejumlah keluarga lainnya terlihat menangis.

Usai liang lahat Briptu Leonardo tertutup oleh tanah, prosesi pemakaman dilanjutkan dengan mendoakannya. Namun, belum lagi prosesi terakhir ini usai, hujan terlebih dahulu mengguyur Kota Binjai. Meskipun begitu, prosesi pemakaman yang terakhir tersebut tetap dilanjutkan. Sehingga, pakaian para petugas dan orang-orang yang mengikuti prosesi pemakan itu menjadi basah.

Terkait kejadian tewasnya Briptu Leonardo, Kepala Satuan (Kasat) Brigade Mobil (Brimob) Polda Sumut Kombes Pol Setyo Boedi kembali mengimbau setiap anggota Polri agar dapat memahami Standar Operasional Prosedur (SOP) penggunaan senjata api (senpi).

Budi juga mengatakan, selain harus memahami SOP penggunaan senpi juga harus memahami cara dalam menembakkan. Karena itu semua ada saat pendidikan sudah diajarkan kepada setiap anggota. “Bila jauh dari ancaman  tidak perlu dikokang,” kata Budi. (mag-5/dan/gus)

MEDAN-Kemarin Briptu Leonardo Sitanggang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Binjai. Di sisi lain, Briptu Ikhsan Fuadi – pelaku penembakan – di sel penjara di Gedung Direktorat Reserse Umum  Polda Sumatera Utara mendapat hiburan menarik. Dia mendapat hiburan sebuah lagu yang berjudul ‘Anak Medan’ yang dinyanyikan oleh Panitera Lince Simanjuntak yang masuk sel karena kasus penipuan CPNS.

Begitulah, Lince terdengar menyanyi dengar keras, sementara rekan sel lainnya berjoget. Ikhsan, meski mendapat hiburan semacam itu, tetap saja diam. Bahkan, melalui seorang petugas jaga, Ikhsan menolak dikunjungi wartawan. “Maaf Bang, dia tidak mau… katanya, dia ingin sendiri,” kata petugas tersebut.

Menurut petugas penyidik yang memeriksa, Ikhsan memang tidak mau banyak bicara.  Saat dimintai keterangan sehari setelah kejadian, Ikhsan curhat dengan penyidik yang menanganinya. Dalam pembicaraan itu Ikhsan mengaku terbayang-bayang wajah Briptu Leonardo. Ikhsan mengaku tidak menyangka apa yang telah terjadi terhadapnya dan harus kehilangan teman akrabnya yang sama-sama lulusan bintara tahun 2006 itu. Lebih lanjut kata penyidik tersebut, Ikhsan hanya ingin minta maaf atas kelalaianya yang telah diperbuat.

Sementara,  dari Binjai, setelah disemayam selama tiga hari di rumah duka, akhirnya jenazah Briptu Leonardo dimakamkan di makam Pahlawan Syuhada, Jalan T Imam Bonjol, Kecamatan Binjai Kota, dengan upacara kepolisian, Kamis (16/2), sekitar pukul 16.00 WIB.

Sebelum pemakaman dilakukan, terlebih dahulu pihak keluarga melakukan prosesi perpisahan dengan Briptu Leonardo di rumah duka. Selanjutnya, pihak keluarga menyerahkan jenazah Briptu Leonardo, kepada pihak kepolisian yang dilakukan langsung oleh Samsudin Sitanggang, selaku paman almarhum, dan diterima langsung oleh Inspektur upacara Kombes Pol Drs Darma Sinuraya, yang menjabat sebagai Dir Sabara Poldasu.

Dalam penyerahan jenazah Briptu Leonardo tersebut, calon istrinya, Martina Br Sinaga, langsung menangis histeris ketika peti jenazah ditutup. “Abang, kenapa kamu tinggalkan adik. Kamu sudah berjanji akan menikahi adik, Bang. Adik tak rela,” tangis Martina, sembari diangkat keluarga Briptu Leonardo ke dalam kamar.

Setelah penyerahan jenazah dan prosesi upacara kepolsian di rumah duka usai, jenazah Briptu Leonardo langsung diangkat oleh pasukan yang sudah disiapkan, guna dibawa ke dalam mobil ambulans untuk menuju Makam Pahlawan.

Setiba di Makam Pahlawan Kota Binjai, jenazah Briptu Leonardo langsung diturunkan dan diangkat menuju liang lahat yang sudah dipersiapkan. Lagi-lagi, kedua orangtua, calon istri, dan sejumlah keluarga lainnya terlihat menangis.

Usai liang lahat Briptu Leonardo tertutup oleh tanah, prosesi pemakaman dilanjutkan dengan mendoakannya. Namun, belum lagi prosesi terakhir ini usai, hujan terlebih dahulu mengguyur Kota Binjai. Meskipun begitu, prosesi pemakaman yang terakhir tersebut tetap dilanjutkan. Sehingga, pakaian para petugas dan orang-orang yang mengikuti prosesi pemakan itu menjadi basah.

Terkait kejadian tewasnya Briptu Leonardo, Kepala Satuan (Kasat) Brigade Mobil (Brimob) Polda Sumut Kombes Pol Setyo Boedi kembali mengimbau setiap anggota Polri agar dapat memahami Standar Operasional Prosedur (SOP) penggunaan senjata api (senpi).

Budi juga mengatakan, selain harus memahami SOP penggunaan senpi juga harus memahami cara dalam menembakkan. Karena itu semua ada saat pendidikan sudah diajarkan kepada setiap anggota. “Bila jauh dari ancaman  tidak perlu dikokang,” kata Budi. (mag-5/dan/gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/