30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Astaga… Medan Tertinggi Pengidap HIV/AIDS  

HIV/AIDS-Ilustrasi

MEDAN SUMUTPOS.CO – Kota Medan sebagai Ibu Kota Propinsi Sumatera Utara, menjadi daerah tertinggi pengidap Human Immuno Deficiency Virus  (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome  (AIDS). Ironisnya, laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL) semakin meningkat sehingga rentan terjangkit penyakit mematikan ini.

“Berdasar data dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Medan, estimasi jumlah LSL di Kota Medan mencapai 8.495 orang. Namun, LSL yang sudah mengakses layanan tes HIV di klinik VCT di Puskesmas Teladan Tahun 2016 sekitar 1.680 orang. Dengan begitu, masih banyak LSL yang tidak mengakses layanan tes HIV, dengan alasan di antaranya LSL kebanyakan juga memiliki pasangan perempuan atau istri,” kata Kepala Puskesmas Teladan, dr Kus Puji Astuti.

Dengan data tersebut, dapat diprediksi bahwa Artinya penularan HIV pada perempuan dan anak juga akan meningkat. “Hal ini akan menghancurkan generasi di Indonesia. Oleh karena itu, harus terjaring pengidap HIV/AIDS sehingga dapat dilakukan penangan, menurunkan angka kesakitan pada penderita HIV dan pencegahan penularan, salah satunya melalui klinik VCT,” kata Kus.

Selain itu, jumlah pengidap HIV-AIDS  di Kota Medan dari Tahun 2006 hingga 2016 adalah 5.323 orang dengan jenis kelamin laki-laki 4.000 orang dan perempuan 1.263 orang, dengan faktor resiko tertinggi penularan melalui hubungan seksual.  Pengidap HIV-AIDS terbanyak adalah usia produkrif,  25–34 tahun dengan jumlah 2.978 orang.

HIV/AIDS-Ilustrasi

MEDAN SUMUTPOS.CO – Kota Medan sebagai Ibu Kota Propinsi Sumatera Utara, menjadi daerah tertinggi pengidap Human Immuno Deficiency Virus  (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome  (AIDS). Ironisnya, laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL) semakin meningkat sehingga rentan terjangkit penyakit mematikan ini.

“Berdasar data dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Medan, estimasi jumlah LSL di Kota Medan mencapai 8.495 orang. Namun, LSL yang sudah mengakses layanan tes HIV di klinik VCT di Puskesmas Teladan Tahun 2016 sekitar 1.680 orang. Dengan begitu, masih banyak LSL yang tidak mengakses layanan tes HIV, dengan alasan di antaranya LSL kebanyakan juga memiliki pasangan perempuan atau istri,” kata Kepala Puskesmas Teladan, dr Kus Puji Astuti.

Dengan data tersebut, dapat diprediksi bahwa Artinya penularan HIV pada perempuan dan anak juga akan meningkat. “Hal ini akan menghancurkan generasi di Indonesia. Oleh karena itu, harus terjaring pengidap HIV/AIDS sehingga dapat dilakukan penangan, menurunkan angka kesakitan pada penderita HIV dan pencegahan penularan, salah satunya melalui klinik VCT,” kata Kus.

Selain itu, jumlah pengidap HIV-AIDS  di Kota Medan dari Tahun 2006 hingga 2016 adalah 5.323 orang dengan jenis kelamin laki-laki 4.000 orang dan perempuan 1.263 orang, dengan faktor resiko tertinggi penularan melalui hubungan seksual.  Pengidap HIV-AIDS terbanyak adalah usia produkrif,  25–34 tahun dengan jumlah 2.978 orang.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/