MEDAN, SUMUTPOS.CO – Diza Laila Barokah, (18), mahasiswi asal Medan yang kuliah di Wuhan, China, sudah tiba di rumah orangtuanya di Medan dengan kondisi sehat dan negatif virus corona alias Covid-19, Minggu (16/2) dinihari. Diza mengaku senang ketemu orangtuanya, usai menjalani karantina di Natuna selama 14 hari.
Awalnya disebutkan, ada empat warga Sumut yang ikut dikarantina dan diobsersevasi di Natuna, namun ternyata hanya tiga. Ketiganya terdiri dari dua wisatawan dan satu mahasiswa, yakni Diza.
Kemarin, Diza dijemput Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit Hasibuan dan beberapa petugas dari instansi terkait, di Bandara Kualanamu Deliserdang, Sabtu (15/2) sekitar pukul 23.30 WIB.
“Setelah diobservasi selama 14 hari, Diza pulang ke Medan tadi malam. Dia sudah bersama orang tuanya sejak di Bandara Halim. Lalu sampai di Medan Sabtu malam dan Minggu dinihari sampai di rumah,” kata Alwi Mujahit, kemarin.
Alwi mengungkapkan, ketiga warga Sumut bersama 200 lebih WNI dari berbagai provinsi, dikarantina di Natuna usai dievakuasi pemerintah Indonesia dari Wuhan dan Hubei, China setelah virus corona merebak. Dua orang warga Kota Tebingtinggi berstatus pelancong dan satu orang penduduk Kota Medan berstatus mahasiswa. “Semua sudah dinyatakan Kementerian Kesehatan bebas virus corona,” ungkapnya.
“Dua orang yang pelancong sudah dilepas menuju rumah keluarganya di Jakarta. Yang mahasiswa pulang ke Medan,” terangnya.
Meski begitu, Alwi tidak bisa membeberkan secara detail nama dan alamat tempat tinggal ketiga warga Sumut tersebut. Alasannya, pertimbangan diskriminasi. “Ini bersifat privasi, mudah memicu diskriminasi nanti kalau ada yang tahu. Yang pastinya ketiga orang itu negatif dari virus corona,” sebutnya.
Menurutnya, tidak akan ada pengawasan kesehatan yang dilakukan lagi terhadap Diza selama berada di Medan. “Diza sehat. Sudah ada surat keterangan sehat dari Kementerian Kesehatan bahwa yang bersangkutan sehat. Jadi tidak perlu lagi diawasi,” ujarnya.
Alwi menambahkan, hingga kini belum ada satupun warga Sumut yang diduga maupun terinfeksi virus corona. Untuk itu, masyarakat diminta bijak menerima informasi terkait virus corona, apalagi sumbernya tidak jelas yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. “Masyarakat tidak perlu panik, jangan terpancing oleh kabar-kabar yang tidak jelas soal virus corona,” tukasnya.
Diketahui, sebanyak 238 Warga Negara Indonesia (WNI) dipulangkan dari Kota Wuhan, China Minggu (2/2). Mereka kemudian diterbangkan ke Natuna untuk menjalani karantina selama 14 hari.
Diza: Tiap Hari Suhu Dicek
Sebelum ke Medan, Diza lebih dulu diterbangkan dari Natuna ke Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (15/2). Sesampainya di bandara, ia Dizambut sang Ibunda.
Diza pun menceritakan pengalamannya di Pulau Natuna. Bersama psikolog dan TNI yang ada di hanggar Pangkalan Udara Raden Sadjad, Natuna, ia melakukan berbagai kegiatan. “Makan, olahraga, main game sama psikolog dan TNI,” kata Diza.
Ia juga menceritakan proses pengecekan kondisi para WNI yang dilakukan oleh tim di Natuna. Menurutnya, mereka selalu dicek suhu badannya setiap hari. “Ditanya ada keluhan atau gak. Kalau misalnya ada keluhan sedikit, dikasih obat langsung. Pokoknya tiap hari rutin cek suhu badan,” katanya.
Setelah pulang dari Natuna Diza dan 285 orang lainnya diimbau untuk menjaga kesehatan dan rutin olahraga. Menurut Diza, seluruh WNI yang berada di Natuna dalam keadaan sehat. “Pasti tiap hari olahraga, makan makanan yang bergizi, gak boleh capek pokoknya, harus rutin jaga kesehatan,” ujarnya.
Lepas dari Wuhan yang menjadi sumber wabah virus corona baru, COVID-19, Diza mengaku baru akan kembali menempuh pendidikan di sana jika telah ada keputusan dari Pemerintah Tiongkok serta kampusnya.
Saat ini, dia merasa senang dapat bertemu dengan orang tuanya karena sudah lama tidak berjumpa. “Dari mulai kuliah, setahun setengah,” kata dia.
Diza menjalani karantina di Natuna bersama 13 teman kuliahnya yang lain.
Sebelumnya diberitakan, 238 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, China, akhirnya pulang ke kampung masing-masing, Sabtu (15/2). Ratusan WNI itu pulang kampung setelah diobservasi di Natuna, Kepulauan Riau, selama dua minggu.
Ratusan WNI itu sebelumnya diobservasi di Natuna setelah dievakuasi dari Wuhan pada 2 Februari 2020 karena wabah virus Corona. Mereka diobservasi selama 14 hari. Proses observasi dilakukan sesuai dengan standar World Health Organization (WHO). (prn/ris/idn)