26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

4 Nelayan Belawan Dipukuli Angkatan Laut Malaysia

BELAWAN- Empat nelayan Belawan yang sedang melaut dipukuli oleh angkatan laut Malaysia. Keempat nelayan tersebut yakni Fahrul selaku nakhoda warga Tanjung Pura dan tiga anak buah kapal yakni Fajar (21), warga Tanjung Pura, Muslim (28) dan Fadli (24), warga Jalan Taman Makam Pahlawan, Belawan, Rabu (15/3).

Muslim (28) mengalami luka memar di bagian wajah dan perut. Selain itu, angkatan laut Malaysia juga merampas hasil tangkapan berupa ikan sebanyak 20 kg, peralatan melaut, membuang es ke laut, merusak pakaian milik nelayan dan merusak peralatan melaut.

Kejadian bermula sekitar pukul 07.00 WIB, saat keempat nelayan berangkat ke laut untuk melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan kapal ikan Sri Muara GT3. Sekitar pukul 24.00 WIB, saat keempat nelayan sedang beristrirahat di sekitar 4-5 mil dari perairan Belawan, tiba-tiba kapal milik nelayan didekati oleh kapal perang milik Malaysia dengan nomor lambung 14.

Selanjutnya, sekitar 4 orang naik ke kapal nelayan dan menyuruh keempat nelayan tersebut untuk berpindah ke kapal milik angakatan laut Malaysia. Setelah, berpindah ke kapal angkatan laut milik Malaysia. Mereka dipukuli dengan alasan telah memasuki perairan Malaysia. “Kami menerima pukulan dari Angkatan Laut Malaysia. Mereka membabibuta memukuli kami, kami dibuat seperti binatang” ujar Muslim.

Muslim menambahkan mereka membawa senjata api laras panjang. “Kami hanya pasrah melihat mereka mengambil hasil tangkapan karena mereka terus mengancam dengan senjata api,” tambahnya.
Mereka mengadu kepada HNSI Medan ke Polair Sumut. Ketua HNSI Medan, Zulfahri Siagian mengecam tindaan yang dilakukan oleh Angkatan Laut Malaysia. Kasi Tindak Polair, AKP RG Sitinjak mengaku, sedang memproses dan  menyelidikikasuspemukulan. (mag-11)

BELAWAN- Empat nelayan Belawan yang sedang melaut dipukuli oleh angkatan laut Malaysia. Keempat nelayan tersebut yakni Fahrul selaku nakhoda warga Tanjung Pura dan tiga anak buah kapal yakni Fajar (21), warga Tanjung Pura, Muslim (28) dan Fadli (24), warga Jalan Taman Makam Pahlawan, Belawan, Rabu (15/3).

Muslim (28) mengalami luka memar di bagian wajah dan perut. Selain itu, angkatan laut Malaysia juga merampas hasil tangkapan berupa ikan sebanyak 20 kg, peralatan melaut, membuang es ke laut, merusak pakaian milik nelayan dan merusak peralatan melaut.

Kejadian bermula sekitar pukul 07.00 WIB, saat keempat nelayan berangkat ke laut untuk melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan kapal ikan Sri Muara GT3. Sekitar pukul 24.00 WIB, saat keempat nelayan sedang beristrirahat di sekitar 4-5 mil dari perairan Belawan, tiba-tiba kapal milik nelayan didekati oleh kapal perang milik Malaysia dengan nomor lambung 14.

Selanjutnya, sekitar 4 orang naik ke kapal nelayan dan menyuruh keempat nelayan tersebut untuk berpindah ke kapal milik angakatan laut Malaysia. Setelah, berpindah ke kapal angkatan laut milik Malaysia. Mereka dipukuli dengan alasan telah memasuki perairan Malaysia. “Kami menerima pukulan dari Angkatan Laut Malaysia. Mereka membabibuta memukuli kami, kami dibuat seperti binatang” ujar Muslim.

Muslim menambahkan mereka membawa senjata api laras panjang. “Kami hanya pasrah melihat mereka mengambil hasil tangkapan karena mereka terus mengancam dengan senjata api,” tambahnya.
Mereka mengadu kepada HNSI Medan ke Polair Sumut. Ketua HNSI Medan, Zulfahri Siagian mengecam tindaan yang dilakukan oleh Angkatan Laut Malaysia. Kasi Tindak Polair, AKP RG Sitinjak mengaku, sedang memproses dan  menyelidikikasuspemukulan. (mag-11)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/