25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Portal Jalan Aloha Tak Kunjung Dibuka

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejumlah warga lingkungan II, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan kembali mempertanyakan realisasi pembongkaran portal yang menutup perlintasan kereta api di jalan Aloha oleh pihak PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).

PORTAL: Portal yang menutup perlintasan kereta api di Jalan Aloha. Porla ini ditutup pihak PT Kereta Api Indonesia.markus/sumut pos.

Padahal, rekomendasi pembongkaran portal dan pencabutan plang tersebut telah menjadi kesimpulan dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi I DPRD Medan dengan pihak PT KAI dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan di awal April lalu.

Anggota Komisi I DPRD Medan, Mulia Syahputra Nasution mengaku heran kenapa portal yang menutup Jalan Aloha belum juga dibongkar.”Padahal saat RDP kemaren pihak Dishub Medan dan PT KAI sudah setuju untuk segera membongkarnya. Nanti kita akan konfirmasi lagi ke Dishub,” tuturnya.

Sama halnya dengan Wakil Ketua Komisi I DPRD Medan, Margaret MS. Ketika dimintai tanggapannya, Margaret menyebutkan, jika pihaknya akan melakukan rapat internal dalam menyikapi belum dibongkarnya portal.”Mungkin Senin akan kami rapatkan kembali,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan Iswar S.SiT MT ketika ditanya mengenai tindak lanjut hasil rapat di Komisi I DPRD Medan mengatakan, jika Dinas Perhubungan Medan sudah menyurati pihak PT KAI untuk membuka portal yang dimaksud.

“Begitu siap RDP di DPRD, besoknya langsung kita kirimkan surat ke PT KAI,” ujarnya.

Dari pantauan wartawan di lapangan, portal yang menutup badan jalan masih terpasang secara permanen. Akibat penutupan badan di Jalan Aloha, warga menjadi terganggu karena tidak bisa melewati jalan tersebut. Parahnya, akses menuju salah satu bengkel truk dan alat berat juga tertutup, sehingga bengkel tersebut harus tutup dan tidak bisa melakukan aktifitas.

Tak cuma itu, sebuah alat berat ekscavator juga terperangkap dan tidak bisa keluar karena ditutupnya jalan. Karena truk yang hendak masuk bengkel tidak bisa melintas, usaha bengkel di kawasan itu pun terpaksa ditutup.

Sementara itu, salah satu karyawan bengkel M Siregar kepada wartawan mengaku sudah 6 bulan usaha bengkel milik majikannya tutup karena tertutupnya akses jalan Aloha. Akibatnya, puluhan karyawan bengkel dirumahkan. Dampak penutupan portal, selain usaha bengkel ditutup, akses menuju warga juga menjadi terhambat, begitu juga akses menuju Vihara dan pekuburan Islam. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejumlah warga lingkungan II, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan kembali mempertanyakan realisasi pembongkaran portal yang menutup perlintasan kereta api di jalan Aloha oleh pihak PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).

PORTAL: Portal yang menutup perlintasan kereta api di Jalan Aloha. Porla ini ditutup pihak PT Kereta Api Indonesia.markus/sumut pos.

Padahal, rekomendasi pembongkaran portal dan pencabutan plang tersebut telah menjadi kesimpulan dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi I DPRD Medan dengan pihak PT KAI dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan di awal April lalu.

Anggota Komisi I DPRD Medan, Mulia Syahputra Nasution mengaku heran kenapa portal yang menutup Jalan Aloha belum juga dibongkar.”Padahal saat RDP kemaren pihak Dishub Medan dan PT KAI sudah setuju untuk segera membongkarnya. Nanti kita akan konfirmasi lagi ke Dishub,” tuturnya.

Sama halnya dengan Wakil Ketua Komisi I DPRD Medan, Margaret MS. Ketika dimintai tanggapannya, Margaret menyebutkan, jika pihaknya akan melakukan rapat internal dalam menyikapi belum dibongkarnya portal.”Mungkin Senin akan kami rapatkan kembali,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan Iswar S.SiT MT ketika ditanya mengenai tindak lanjut hasil rapat di Komisi I DPRD Medan mengatakan, jika Dinas Perhubungan Medan sudah menyurati pihak PT KAI untuk membuka portal yang dimaksud.

“Begitu siap RDP di DPRD, besoknya langsung kita kirimkan surat ke PT KAI,” ujarnya.

Dari pantauan wartawan di lapangan, portal yang menutup badan jalan masih terpasang secara permanen. Akibat penutupan badan di Jalan Aloha, warga menjadi terganggu karena tidak bisa melewati jalan tersebut. Parahnya, akses menuju salah satu bengkel truk dan alat berat juga tertutup, sehingga bengkel tersebut harus tutup dan tidak bisa melakukan aktifitas.

Tak cuma itu, sebuah alat berat ekscavator juga terperangkap dan tidak bisa keluar karena ditutupnya jalan. Karena truk yang hendak masuk bengkel tidak bisa melintas, usaha bengkel di kawasan itu pun terpaksa ditutup.

Sementara itu, salah satu karyawan bengkel M Siregar kepada wartawan mengaku sudah 6 bulan usaha bengkel milik majikannya tutup karena tertutupnya akses jalan Aloha. Akibatnya, puluhan karyawan bengkel dirumahkan. Dampak penutupan portal, selain usaha bengkel ditutup, akses menuju warga juga menjadi terhambat, begitu juga akses menuju Vihara dan pekuburan Islam. (map/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/