MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) berencana akan membangun kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut agar lebih terorganisir. Kemudian, memberikan pelayanan satu pintu yang bisa dinikmati fasilitasnya oleh masyarakat.
Hal itu disampaikan oleh Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi menghadiri Ramadan Bermartabat Fest 2023, Sabtu (15/4) kemarin. Hadir di antaranya Sekretaris Daerah (Sekdaprov) Sumut Arief S Trinugroho, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sumut Nawal Lubis, OPD Sumut serta ribuan masyarakat.
“Kita rencanakan kantor OPD akan kumpul di sini semua. Jadi tidak pencar-pencar seperti saat ini. Itu pun masih wacana, kalau ada duitnya kita bangun, tapi sudah kita rencanakan dari sekarang,” ujar Gubernur Edy.
Mantan Pangkostrad itu mengatakan, dengan kepemilikan Medan Club ini bertujuan untuk kepentingan Pemprov Sumut dan meminta masyarakat untuk terus mendoakan agar Pemprov Sumut di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 ini, lebih maju, unggul dan terhormat, sehingga terwujud Sumut yang Bermartabat. “Ini semua adalah untuk kepentingan provinsi, dimana kita adalah pengendali 33 kabupaten/kota yang ada di Sumut, jadi terus doakan Sumut lebih bermartabat,” tutur Gubernur Edy.
Dalam kesempatan itu, Edy Rahmayadi juga memberikan bantuan secara simbolis pada anak yatim piatu serta para mualaf. Serta memberangkatkan lima orang ibu-ibu yang hafal Alquran dan mualaf untuk pergi umrah pada tahun ini.
Ramadan Bermartabat Fest 2023 ini sendiri diisi dengan sajian kuliner dan stand kerajinan. Pengunjung dapat menikmati berbagai kuliner yang dijajakan pedagang UMKM untuk berbuka puasa, serta membeli souvenir dari beberapa kerajinan dari pedagang UMKM di Kota Medan.
Silaturahmi Dengan Pekerja Seni
Dalam acara buka bersama itu, juga diikuti pekerja seni.
“Seni merupakan suatu unsur keindahan dalam kehidupan. Dengan adanya sentuhan seni, semua hal akan terlihat indah. Sebaliknya, jika tidak ada seni, hal apapun akan terlihat monoton dan tidak menarik,” ujar Gubsu di hadapan ribuan pekerja seni se-Sumut.
Turut hadir komunitas pekerja seni se- Sumut seperti, Indie Medan Bersatu (IMB) Sumut, Komunitas Music Binjai – Langkat (Kombila), Bintang Sound Group Medan, Rockers Community Medan, Pengemar Dangdut (PD) Aja, Ikatan Pelaku Seni Medan, Komunitas Perkusi (Koper), Bas Komunitas Medan, Pelaku Seniman Sumut, Lebah Begantung, Papa Muda Band, dan Sound Group Medan,
Mantan Pangkostrad itu, mengungkapkan bahwa Sumut memiliki kekayaan budaya yang sangat luar biasa, oleh karena itu keragaman budaya yang heterogen ini menjadi peluang yang besar bagi para pekerja seni.
“Dulu Sumut ini dikenal tempatnya seniman-seniman, pop song, pencipta lagu semua ada, tapi mungkin karena Covid -19 sehingga semua tiarap. Untuk itu, setelah ini ayo kembangkan terus, Insya Allah, kita akan support, yang penting tidak menyalah dia, dengan seni kita hidup menjadi lebih baik,” ucap Gubernur Edy.
Sementara itu, Ustad Anugerah Cahyadi dalam tausiahnya mengatakan, seni dalam Islam itu telah ada sejak lama, seperti hijrahnya Rasul dari Mekkah ke Madina yang disambut orang ansor. Selain itu, seni juga digunakan Rasul untuk berdakwah, sehingga mampu menyebarkan ajaran Islam di dua pertiga dunia ini.
“Seni itu indah, dengan seni apa yang mau kita sampaikan akan mudah dipahami, maka seni itu harus ada di setiap lini, Nabi juga memiliki seni, seperti Nabi Daud dengan syair-syairnya, Nabi Nuh dengan seninya membuat kapal. Tapi ingat jangan merusak seni, karena Allah tidak suka, silakan berseni yang baik-baik, karena yang baik-baik akan kembali kepada kita,” ujar Ustad Anugerah Cahyadi.(gus/ila)