Menurut dia, tim yang sudah dibentuk sudah mulai menyisir ke luar Kota Rambutan. Seperti Langkat, Medan hingga ke Aceh. “Tapi di Kota (Binjai) tetap terus dilakukan (pencarian),” ujar perwira menengah dengan pangkat dua melati emas di pundaknya ini.
Tak hanya penambahan CCTV, Polres Binjai melakukan pembenahan pada sel rumah tahanan polisi (RTP). Kini, sel tahanan Sat Res Narkoba sudah menyatu dengan RTP Polres Binjai. Diketahui sebelumnya, kalau RTP Polres Binjai berdiri sendiri di Satreskrim, meski kedua Satuan itu berada di gedung serupa.
“Saat ini sedang dilakukan perombakan. Sebelumnya RTP dan sel tahanan Narkoba dipisahkan oleh dinding meski berdiri di satu gedung. Tapi sekarang sudah disatukan,” ujar Rendra.
Kemarin siang, Kapolres sempat melihatnya jalannya perombakan sel tahanan tersebut. Menurut dia, proses rombak sel tahanan yang sudah menyatu dengan RTP Polres Binjai akan rampung pada Rabu (17/5).
Dia menambahkan, penjagaan tetap dilakukan seperti biasa. 10 personel termasuk perwira di dalamnya selalu siaga. Namun, 10 personel ini menjaga ada beberapa titik. Seperti di SPKT.
“Belum ada (diperiksa Propam). Tapi itu akan terus berlanjut,” ujar Kapolres saat disinggung apakah dirinya sudah diperiksa oleh Bidang Propam Poldasu atau belum.
Sebelum mengakhiri, dia sebut, tim gabungan sudah mengidentifikasi titik persembunyian daripada para tahanan yang sudah ditetapkan sebagai DPO ini. Namun dia enggan merincikan lebih jauh. Bahkan saat disinggung siapa dugaan sementara otak pelaku yang melubangi dinding kamar mandi itu, Kapolres enggan menanggapinya.
“Kami kembali menyebarkan foto-foto DPO di Kota Binjai. Tapi belum sampai ke luar daerah. Untuk pengejaran, sudah mulai dilakukan hingga ke luar daerah,” tandas Rendra.