Mengenai harga kebutuhan pokok lain, seperti cabai dan sayuran yang mengalami kenaikan, gubernur mengaku akan melihat terlebih dahulu dari sisi produksi. “Kalau dari sisi produksi tidak ada masalah. Harga di masyarakat tetap bergejolak, maka ada masalah di distribusi, nanti ada satgas pangan yang mengecek, apakah ada penimbunan.
Kapolda Sumut, Irjen Pol Paulus Waterpauw menyebut Satgas Pangan setiap hari menyampaikan laporan terkait kenaikan harga kebutuhan bahan pokok. “Puji Tuhan, laporan tim sesuai dengan kenyataan di lapangan, pantauan tadi harga masih relatif dan stabil,” sebut mantan Kapolda Papua ini.
Dari informasi yang diperoleh, harga daging segar paling menyita perhatian yakni mencapai Rp140 ribu per kg. Padahal, di hari biasa harga daging segar hanya Rp100 ribu per kg. “Ada 200 kg daging yang saya jual hari ini, pagi tadi Rp120 ribu. Biasanya cuma Rp100 ribu per kg. Siang ini sudah banyak yang habis stok, tadi ada yang jual Rp140 ribu per kg,” kata Hilal, pedagang daging Pasar Petisah.
Usai dari Pasar Petisah, rombongan Gubsu mengunjungi Pasar Buah Berastagi di Jl. Imam Bonjol Medan. Di situ Gubsu juga mengecek ketersediaan kebutuhan bahan pokok menjelang Ramadan.
Terpisah, Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumatera Utara, Gunawan Benjamin mengatakan, lonjakan harga daging hingga Rp140 ribu per kg sangat dirasakan masyarakat. Namun begitu, menurut dia, lonjakan harga itu masih dalam tahap kewajaran.
Disebutkannya, kenaikan harga daging tersebut juga disebabkan biaya produksi seperti proses pemotongan sapi, biaya transport dan perizinan lainnya. “Jatuh ke tangan konsumen harganya itu naik menjadi Rp110 ribu hingga Rp120 ribu per kg. Hitung-hitungaannya sudah wajar sebenarnya. Namun jika ada upaya untuk menekan harga sapi, saya pikir akan lebih baik lagi,” kata Gunawan.(prn/gus/bam/btr)