MEDAN- Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo memandang sangat penting pengamanan Sumatera Utara dari bahaya teroris dan narkoba. Untuk itu, kedua jenderal tersebut mengadakan pertemuan khusus di Mapolda Sumut di Jalan Medan-Tanjungmorawa, kemarin (16/6).
Usai memberi pengarahan kepada Perwira TNI/Polri di Aula Kamtibmas Mapolda Sumut, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo menyebutkan, ada kaitan atau hubungan kegiatan teroris dan perdagangan narkoba.
Kapolri mengatakan, Polri telah menemukan kaitan erat antara kejahatan terorisme dengan peredaran narkoba. Dia menyimpulkan, pelaku terorisme menjadi penjual narkoba sebagai ujung tombak pengumpul dana. Teroris tak hanya menjadi musuh Polri, tetapi juga TNI,” katanya didampingi Panglima TNI Agus Suhartono dan Pangdam 1/BB Leo Siegers.
Pertemuan Panglima TNI dan Kapolri ini berlangsung saat Abu Bakar Ba’asyir yang dituding sebagai salah satu gembong teroris di Indonesia divonis 15 tahun di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Ketua Majelis Hakim Herry Swantoro menyatakan, pemimpin Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) berusia 72 tahun itu terbukti melakukan tindak pindana terorisme, sesuai dakwaan subsider jaksa penuntut umum.
Kapolri meminta masyarakat turut membantu petugas keamanan dalam memerangi aksi kejahatan. “Polri tak memiliki kekuatan besar untuk menumpas berbagai bentuk kejahatan. Justru masyarakat lebih memiliki andil besar mencegah maupun memerangi kriminalitas. Polri hanya mampu berperan 30 persen, selebihnya masyarakat. Intinya, kemitraan dengan siapapun harus diperkuat sedini mungkin,” katanya.
Panglima TNI Agus Suhartono mengungkapkan hal senada. Dikatakannya, kunjungannya bersama Kapolri bertujuan mengokohkan kerjasama atau sinergitas antara TNI dan Polri dalam upaya pemberantasan terorisme di Indonesia, sehingga tidak terkesan bekerja secara sendiri-sendiri.
“Kedatangan saya dan Kapolri Jenderal Timur Pradopo ke sini, guna mengokohkan sinergitas TNI dan Polri. Sekaligus melihat langsung prajurit TNI/Polri,” ujar Agus.
Khusus penanggulangan terorisme, kini telah dibentuk Badan Nasional Penanggulangan Kejahatan (BNPK). “Yang penting, bagaimana mencegah agar tidak terjadi atau muncul perbuatan yang bisa mengganggu keamanan.
Secara terpisah, Kepala Bagian (Kabag) Penerangan Umum (Penum) Divisi Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar menegaskan, sampai saat ini keberadaan teroris belum terdeteksi di Sumatera Utara.
“Sementara ini keberadaan teroris belum terindikasi di Sumut. Lain halnya dengan tahun lalu, dan saat ini kita sedang melakukan upaya deteksi dini yang dilakukan berdasarkan peristiwa tahun lalu baik di Sumut, Aceh dan Poso,” terangnya.
Diutarakan, deteksi dini tersebut sangat penting untuk memperkecil ruang lingkup teror. Sebab, kini teroris mulai mengubah pola teror. Kalau dulu dengan pola bom mobil, rompi dan tas, sekarang menggunakan pola racun.
“Racun saat ini menjadi modus operandi bentuk teror baru dan salah satu upaya mereka melakukan teror. Bagi kita, yang terpenting adalah harus siap menghadapi semua bentuk aksi yang dilakukan, termasuk teror melalui cybermedia. Saat ini juga, orang melakukan propaganda dan psywar lewat cybermedia. Ini ditujukan untuk membuat masyarakat takut dan itu termasuk aksi terorisme,” bebernya.
Diungkapkannya, Kepolisian sudah meringkus 13 pelaku teror. Dari jumlah tersebut, enam orang di antaranya terkait penyebaran racun, baik di Poso maupun di Kemayoran, Jakarta. Serta terkait pula dengan pelatihan dan masuk dalam Daftar Pencarian orang (DPO) di Aceh, sementara sisanya adalah pemain baru yang direkrut dan berkoordinasi dengan pemain lama, yakni Abu Tholut. “Untuk teror racun yang dilakukan, belum menimbulkan korban,” cetusnya.
Setelah Panglima TNI Jenderal Agus Suhartono kembali ke Makodam 1/BB, Kapolri meresmikan ruangan biologis di Gedung Direskrimum Poldasu. Kapolri didampingi Kapoldasu Irjend Pol Wisjnu Amat Sastro. Anehnya, peresmian ruangan biologis tersebut tidak boleh dliput media. Para wartawan hanya menunggu di bagian depan Gedung Direskrimum.
Sidang CIMB Niaga Ditunda
Di PN Medan, kedatangan rombongan Kapolri ke Medan membuat sidang lanjutan perampokan Bank Cimb Niaga dan penyerangan Mapolsek Hamparan Perak, ditunda hingga sepekan. Penundaan dilakukan karena aparat kepolisian yang biasanya mengawal persidangan di-BKO-kan dalam pengamanan kedatangan Kapolri dan Panglima TNI ke Medan.
‘’Karena kedatangan pucuk pimpinan Polri ke Medan, sidang ini tidak jadi digelar karena minimnya aparat kepolisian yang melakukan pengamanan,’’ ucap Humas Pengadilan Negeri Medan, Achmad Guntur, pada wartawan.
Achmad Guntur mengatakan, personel aparat kepolisian yang biasanya difokuskan untuk pengamanan persidangan perampokan Bank CIMB Niaga dan penyerangan Mapolsek Hamparan Perak, dialihkan untuk pengamanan kedatangan Kapolri Jenderal pol Timur Pradopo ke Medan.
Sementara itu Jaksa Penuntut Umum RV Latumenten SH berdalih, sidang ditunda karena saksi dari Lampung tidak datang. “Ada saksi yang mau dihadirkan dari Lampung, tapi masih diproses jadi kita nunggu itu. Sidang kasus perampokan akan kembali digelar pada Selasa depan,” tegasnya.
Dari Mapolda, rombangan Kapolri mengunjungi Mapolres Medan di Jalan Durian, Kecamatan Medan Timur. Ditanya terkait merebaknya judi di Sumut yang ditengarai dibackup oknum polisi, Kapolri mengatakan sudah berkordinasi dengan panglima TNI. “Sudah saya nyatakan hal tersebut ke Kapolda. Kalau terbukti akan kita tindak, saya tegaskan siapa oknumnya yang melenggar hukum akan kita tindak dengan hukum yang ada,” tegasnya di Mapolresta.
Dalam kunjungan sekitar 30 menit itu, Kapolri meninjau sarana dan prasarana Mapolres dalam melayani masyarakat. Kapolri juga melakukan dialog dengan tahanan dan anggota kepolisian di Mapolres.
Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga mengatakan, kunjungan Kapolri untuk memantau fasilitas di Mapolresta. ”Kita tiba-tiba saja dihubungi Kapolda bahwa Kapolri mau datang. Jadi kedatangan Kapolri mendadak tetapi kita sudah siap,” kata Kapolres.
Kunjungan rombongan Kapolri ke Mapolresta Medan diakhiri dengan berfoto bersama dengan jajaran Polresta Medan.(ari/rud/mag-7)