27.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Tim LPPM USU Edukasi Pengolahan Sampah bagi Guru dan Anak Usia Dini di RA Jabal Noor Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim Lembaga Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Sumatera Utara (USU) telah melakukan pengabdian masyarakat di Raudhatul Athfal (RA) Jabal Noor, Jalan Ngalengko Nomor 13 Medan Timur, Kota Medan. Tim ini berasal dari Fakultas Teknik USU yang diketuai Dr Amir Husin ST MT dengan anggota Dr Ir Munir Tanjung MM, Muhammad Faisal ST MT, Novrida Harpah Hasibuan SSi MT, dan Silda Adi Rahayu ST MT. Sedangkan mitra pengabdian tim LPPM USU ini adalah Dinda Sundari SPd selaku Kepala RA Jabal Noor Kota Medan.

Tim LPPM USU ini melakukan survei awal ke lokasi RA Jabal Noor Kota Medan khususnya terkait pengelolaan sampah di lokasi tersebut. Sampah yang dihasilkan dari kegiatan RA Jabal Noor Kota Medan oleh para guru dan anak-anak usia dini dikumpulkan, diangkut dan dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

Pengelolaan sampah di RA Jabal Noor Kota Medan belum diterapkan secara maksimal. Hal ini terlihat dari belum ada sarana tempat sampah terpilah yang diletakkan di sekitar sekolah tersebut, sehingga para guru dan anak-anak usia dini membuang sampah yang mereka hasilkan ke tempat sampah yang sama dengan kondisi tempat sampah yang terbuka untuk semua jenis sampah. Tempat sampah yang dimaksud adalah keranjang sampah yang berukuran kecil.

Dengan jumlah pendidik dan murid yang ada, maka kapasitas tempat sampah yang tersedia belum sesuai dengan SNI 19-3983-1995 tentang Spesifikasi Timbulan Sampah Untuk Kota Kecil dan Kota Sedang di Indonesia. Di mana laju timbulan sampah di sekolah adalah 0,1 L per murid/hari sampai dengan 0,15 L per murid/hari. Kondisi tempat sampah yang penuh dan terbuka dapat memicu pertumbuhan lalat sebagai vektor penyakit yang membahayakan kesehatan para guru dan anak-anak usia dini, mengganggu nilai estetika dan menimbulkan bau.

Pengabdian ini memiliki kegiatan utama yakni edukasi pendidikan lingkungan khususnya pengelolaan sampah kepada para guru dan anak-anak usia dini RA Jabal Noor Kota Medan dan pemberian fasilitas pengolah sampah khususnya tempat sampah terpilah berdasarkan timbulan sampah yang dihasilkan. Edukasi pendidikan pengelolaan sampah kepada anak-anak usia dini melalui tiga tahapan.

Pertama, memberikan cerita terkait sampah organik, sampah anorganik, dan sampah B3 dari kegiatan rumah tangga melalui dongeng dan syair lagu. Kedua, setiap anak diberikan berbagai jenis sampah yang terdiri sampah daun, kertas, kemasan plastic bekas makan, bola lampu dan baterai serta diminta untuk memasukkan sampah yang mereka terima ke dalam tong sampah yang sudah disediakan oleh tim LPPM USU ini.

Ketiga, kegiatan assessment kepada anak-anak usia dini untuk memastikan teori yang diberikan mampu dipahami. Selain edukasi pengelolaan sampah kepada anak-anak usia dini, para guru juga mendapatkan edukasi sosialisasi terkait jenis-jenis sampah, proses pemilahan dan pengolahan sampah berdasarkan sampah organik, sampah organik, dan sampah B3.

Selain kegiatan di atas, tim LPPM USU juga memberikan fasilitas tempat sampah terpilah
dengan 1 unit tempat sampah terpilah dengan kategori sampah organik, sampah anorganik, dan sampah B3 serta 2 unit tempat sampah terpilah dengan kategori sampah organik dan sampah anorganik. Pemberian fasilitas tempat sampah terpilah yang diberikan tersebut sesuai dengan timbulan sampah yang dihasilkan dari Yayasan Jabal Noor Kota Medan yaitu 0,15 L per murid per hari. Para guru RA Jabal Noor Kota Medan mengucapkan terima kasih kepada tim LPPM USU ini yang telah memberikan sosialisasi edukasi pemilahan sampah.

Para guru tersebut juga berharap kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin dan melakukan pengembangan pengelolaan sampah yang dihasilkan di RA Jabal Noor Kota Medan setelah dilakukannya sosialisasi edukasi pemilahan sampah yang baik dan benar. (rel/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim Lembaga Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Sumatera Utara (USU) telah melakukan pengabdian masyarakat di Raudhatul Athfal (RA) Jabal Noor, Jalan Ngalengko Nomor 13 Medan Timur, Kota Medan. Tim ini berasal dari Fakultas Teknik USU yang diketuai Dr Amir Husin ST MT dengan anggota Dr Ir Munir Tanjung MM, Muhammad Faisal ST MT, Novrida Harpah Hasibuan SSi MT, dan Silda Adi Rahayu ST MT. Sedangkan mitra pengabdian tim LPPM USU ini adalah Dinda Sundari SPd selaku Kepala RA Jabal Noor Kota Medan.

Tim LPPM USU ini melakukan survei awal ke lokasi RA Jabal Noor Kota Medan khususnya terkait pengelolaan sampah di lokasi tersebut. Sampah yang dihasilkan dari kegiatan RA Jabal Noor Kota Medan oleh para guru dan anak-anak usia dini dikumpulkan, diangkut dan dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

Pengelolaan sampah di RA Jabal Noor Kota Medan belum diterapkan secara maksimal. Hal ini terlihat dari belum ada sarana tempat sampah terpilah yang diletakkan di sekitar sekolah tersebut, sehingga para guru dan anak-anak usia dini membuang sampah yang mereka hasilkan ke tempat sampah yang sama dengan kondisi tempat sampah yang terbuka untuk semua jenis sampah. Tempat sampah yang dimaksud adalah keranjang sampah yang berukuran kecil.

Dengan jumlah pendidik dan murid yang ada, maka kapasitas tempat sampah yang tersedia belum sesuai dengan SNI 19-3983-1995 tentang Spesifikasi Timbulan Sampah Untuk Kota Kecil dan Kota Sedang di Indonesia. Di mana laju timbulan sampah di sekolah adalah 0,1 L per murid/hari sampai dengan 0,15 L per murid/hari. Kondisi tempat sampah yang penuh dan terbuka dapat memicu pertumbuhan lalat sebagai vektor penyakit yang membahayakan kesehatan para guru dan anak-anak usia dini, mengganggu nilai estetika dan menimbulkan bau.

Pengabdian ini memiliki kegiatan utama yakni edukasi pendidikan lingkungan khususnya pengelolaan sampah kepada para guru dan anak-anak usia dini RA Jabal Noor Kota Medan dan pemberian fasilitas pengolah sampah khususnya tempat sampah terpilah berdasarkan timbulan sampah yang dihasilkan. Edukasi pendidikan pengelolaan sampah kepada anak-anak usia dini melalui tiga tahapan.

Pertama, memberikan cerita terkait sampah organik, sampah anorganik, dan sampah B3 dari kegiatan rumah tangga melalui dongeng dan syair lagu. Kedua, setiap anak diberikan berbagai jenis sampah yang terdiri sampah daun, kertas, kemasan plastic bekas makan, bola lampu dan baterai serta diminta untuk memasukkan sampah yang mereka terima ke dalam tong sampah yang sudah disediakan oleh tim LPPM USU ini.

Ketiga, kegiatan assessment kepada anak-anak usia dini untuk memastikan teori yang diberikan mampu dipahami. Selain edukasi pengelolaan sampah kepada anak-anak usia dini, para guru juga mendapatkan edukasi sosialisasi terkait jenis-jenis sampah, proses pemilahan dan pengolahan sampah berdasarkan sampah organik, sampah organik, dan sampah B3.

Selain kegiatan di atas, tim LPPM USU juga memberikan fasilitas tempat sampah terpilah
dengan 1 unit tempat sampah terpilah dengan kategori sampah organik, sampah anorganik, dan sampah B3 serta 2 unit tempat sampah terpilah dengan kategori sampah organik dan sampah anorganik. Pemberian fasilitas tempat sampah terpilah yang diberikan tersebut sesuai dengan timbulan sampah yang dihasilkan dari Yayasan Jabal Noor Kota Medan yaitu 0,15 L per murid per hari. Para guru RA Jabal Noor Kota Medan mengucapkan terima kasih kepada tim LPPM USU ini yang telah memberikan sosialisasi edukasi pemilahan sampah.

Para guru tersebut juga berharap kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin dan melakukan pengembangan pengelolaan sampah yang dihasilkan di RA Jabal Noor Kota Medan setelah dilakukannya sosialisasi edukasi pemilahan sampah yang baik dan benar. (rel/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/