27 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Sebelum Tewas Korban Terbakar dan Hanyut

Kapal Bea Cukai Meledak di Laut, Bukan Sabotase Murni Kecelakaan

LUBUK PAKAM-Kapal Motor (KM) patroli milik Bea dan Cukai Belawan dengan seri BC-15001, yang meledak sekira 3 mil dari bibir Pantai Ancol, Pantai Labu, Kabupaten Deliserdang, Jumat (15/7) petang, yang menewaskan 7 orang dan 2 luka-luka murni kecelakaan.

“Insiden itu memang murni kecelakaan. Kejadian bermula saat petugas ingin menghidupkan mesin genset namun tiba-tiba meledak dan mengenai para petugas Bea dan Cukai yang berada di atas kapal,” kata Dirjen Bea dan Cukai, Agung Kuswandono kepada wartawan, saat melihat jenazah korban di instalasi jenazah RSU dr Pirngadi, Sabtu (16/7) siang.

Menurut Agung, dari hasil penyelidikan sementara di lapangan, sampai saat ini tidak ditemukan ada unsur sobatase ataupun unsur yang lain dalam kejadian itu. Agung mengatakan, kapal sedang berlayar dan berpatroli dan belum jauh dari lepas pantai. Diterangkannya, yang sedang bertugas saat itu sembilan orang dan tujuh orang meninggal sementara dua orang luka-luka.

Menurutnya, bagi korban yang meninggal dunia akan mendapatkan santunan dan kenaikan pangkat satu tingkat. “Mereka secara administasi layak mendapatkan penghargaan dan santunan,”pungkasnya Disinggung kondisi dua korban yang selamat, Agung menyebutkan, walaupun tidak diberi keterangan detail secara medis, namun keduanya sudah bisa diajak berkomunikasi.

“Sudah bisa diajak komunikasi. Lukanya masih dalam perawatan, soal operasi belum tahu kapan karena katanya luka pada keduanya luka eksternal. Mungkin mereka hanya syok karena teman-temannya menjadi korban,” terangnya.

Rencananya, dua korban yang selamat yakni Zulbasri, warga Jalan Hiling I Simpang Kantor, Medan Marelan dan Susanto akan menjali operasi di Rumah Sakit Colombia Asia Jalan Listrik Medan. Kedua korban yang selamat saat ini masih menjalai perawatan di ruang 625 rumah sakit milik swasta tersebut.

Susanto mengalami luka bakar yang cukup serius di tubuhnya. Terlihat pada bagian kepala dan tangan korban dibalut perban akibat luka bakar. Sementara Zulbasri hanya mengalami luka ringan di tubuhnya.

Sementara itu, Kepala Instalasi Jenazah RSU dr Pirngadi Medan, dr Surjit Singh, SPFN DFM menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan timnya sementara ditemukan tanda-tanda luka bakar yang menyebabkan mati total.

“Ada yang terbakar hingga 30 persen namun menyebabkan korban mati total,” terangnya dengan tidak merinci satu per satu luka yang dialami korban. Ditambahkan Surjit, di antara korban memang ada yang mengalami luka bakar berat yang langsung mengakibatkan kematian. Tapi ada juga mengalami kematian akibat hanyut. “Jadi selain terbakar ada yang megalami kematian karena hanyut,” terangnya.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Raden Heru Prakoso mengatakan, polisi masih melakukan penyelidikan. “Dugaan sementara ledakan terjadi akibat mesin genset kapal meledak saat akan dihidupkan,” katanya.

Sementara itu Kepala Basarnas Pusat Letjend Marinir Nono Sampono, saat tiba di VIP Bandara Polonia Medan, Sabtu (16/7) siang mengaku, Tim SAR mendapatkan informasi kejadian Sabtu (16/7) dini hari pukul 02.00 WIB. Sementara kejadian Jumat (15/7) malam pukul 18.00 WIB.

Ditambahkannya, begitu mendapatkan informasi tersebut pihaknya langsung turun dari Jakarta untuk melakukan cek dan ricek. “Kita hanya melakukan cek dan ricek. Namun untuk penyelidikan itu ditangan kepolisian. Pihak yang terlibat dalam pencarian ketujuh jenazah ini TNI AL, Polairud Polda Sumut dan Tim SAR,” tambahnya. (jon/mag-7/rud/uma/btr)

Kapal Bea Cukai Meledak di Laut, Bukan Sabotase Murni Kecelakaan

LUBUK PAKAM-Kapal Motor (KM) patroli milik Bea dan Cukai Belawan dengan seri BC-15001, yang meledak sekira 3 mil dari bibir Pantai Ancol, Pantai Labu, Kabupaten Deliserdang, Jumat (15/7) petang, yang menewaskan 7 orang dan 2 luka-luka murni kecelakaan.

“Insiden itu memang murni kecelakaan. Kejadian bermula saat petugas ingin menghidupkan mesin genset namun tiba-tiba meledak dan mengenai para petugas Bea dan Cukai yang berada di atas kapal,” kata Dirjen Bea dan Cukai, Agung Kuswandono kepada wartawan, saat melihat jenazah korban di instalasi jenazah RSU dr Pirngadi, Sabtu (16/7) siang.

Menurut Agung, dari hasil penyelidikan sementara di lapangan, sampai saat ini tidak ditemukan ada unsur sobatase ataupun unsur yang lain dalam kejadian itu. Agung mengatakan, kapal sedang berlayar dan berpatroli dan belum jauh dari lepas pantai. Diterangkannya, yang sedang bertugas saat itu sembilan orang dan tujuh orang meninggal sementara dua orang luka-luka.

Menurutnya, bagi korban yang meninggal dunia akan mendapatkan santunan dan kenaikan pangkat satu tingkat. “Mereka secara administasi layak mendapatkan penghargaan dan santunan,”pungkasnya Disinggung kondisi dua korban yang selamat, Agung menyebutkan, walaupun tidak diberi keterangan detail secara medis, namun keduanya sudah bisa diajak berkomunikasi.

“Sudah bisa diajak komunikasi. Lukanya masih dalam perawatan, soal operasi belum tahu kapan karena katanya luka pada keduanya luka eksternal. Mungkin mereka hanya syok karena teman-temannya menjadi korban,” terangnya.

Rencananya, dua korban yang selamat yakni Zulbasri, warga Jalan Hiling I Simpang Kantor, Medan Marelan dan Susanto akan menjali operasi di Rumah Sakit Colombia Asia Jalan Listrik Medan. Kedua korban yang selamat saat ini masih menjalai perawatan di ruang 625 rumah sakit milik swasta tersebut.

Susanto mengalami luka bakar yang cukup serius di tubuhnya. Terlihat pada bagian kepala dan tangan korban dibalut perban akibat luka bakar. Sementara Zulbasri hanya mengalami luka ringan di tubuhnya.

Sementara itu, Kepala Instalasi Jenazah RSU dr Pirngadi Medan, dr Surjit Singh, SPFN DFM menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan timnya sementara ditemukan tanda-tanda luka bakar yang menyebabkan mati total.

“Ada yang terbakar hingga 30 persen namun menyebabkan korban mati total,” terangnya dengan tidak merinci satu per satu luka yang dialami korban. Ditambahkan Surjit, di antara korban memang ada yang mengalami luka bakar berat yang langsung mengakibatkan kematian. Tapi ada juga mengalami kematian akibat hanyut. “Jadi selain terbakar ada yang megalami kematian karena hanyut,” terangnya.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Raden Heru Prakoso mengatakan, polisi masih melakukan penyelidikan. “Dugaan sementara ledakan terjadi akibat mesin genset kapal meledak saat akan dihidupkan,” katanya.

Sementara itu Kepala Basarnas Pusat Letjend Marinir Nono Sampono, saat tiba di VIP Bandara Polonia Medan, Sabtu (16/7) siang mengaku, Tim SAR mendapatkan informasi kejadian Sabtu (16/7) dini hari pukul 02.00 WIB. Sementara kejadian Jumat (15/7) malam pukul 18.00 WIB.

Ditambahkannya, begitu mendapatkan informasi tersebut pihaknya langsung turun dari Jakarta untuk melakukan cek dan ricek. “Kita hanya melakukan cek dan ricek. Namun untuk penyelidikan itu ditangan kepolisian. Pihak yang terlibat dalam pencarian ketujuh jenazah ini TNI AL, Polairud Polda Sumut dan Tim SAR,” tambahnya. (jon/mag-7/rud/uma/btr)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/