MEDAN-Dinas Perhubungan Kota Medan sudah menyiapkan beberapa langkah untuk mengantisipasi kemacetan bila beroperasinya Bandara Kualanamu pada 25 Juli mendatang. Salah satu antisipasi mereka adalah mengubah Jalan Stasion yang berada di depan Stasiun Besar Kereta Api menjadi beberapa jalur.
“Perubahan lalu lintas yang kita lakukan nantinya lebih kepada penataan. Kita akan membuat Jalan Stasiun itu menjadi beberapa jalur. Tapi, solusi ini akan kita kaji terlebih dahulu,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Renward Parapat kepada Sumut Pos.
Dia memprediksi, kemacetan di Jalan Stasiun itu akan parah, karena volume kendaraan bakal meningkat tajam. “Sudah pasti macet di Jalan Stasiun itu, sebab volume kendaraan bakal meningkat tajam. Selama ini saja sudah terjadi kemacetan disana, apalagi jumlah kendaraan akan meningkat tajam,” unggkapnya.
Untuk mengantispasi kemacetan itu, pihaknya akan melakukan penataan di Jalan Stasiun. Jalan Stasiun akan dibagi menjadi beberapa jalur. “Solusinya, kita akan membagi Jalan Stasiun itu menjadi beberapa jalur. Nanti kita buat, jalur satu untuk mobil ini dan jalur ini untuk mobil itu,” ungkpanya.
Pihaknya juga akan memperimbangkan kebaradaan angkot dan betor. Kedua angkutan ciri khas Kota Medan ini dipertimbangkan tetap untuk diperbolehkan masuk, tapi melalui jalur mereka. “Kita akan membuat jalur khusus angkot atau betor. Tapi, nanti kita kaji dulu bagaimana jadinya. Saya akan lakukan koordinasi Satlantas dulu,” sebutnya.
Pemerhati Transportasi Kota Medan Bakti Alamsyah mengatakan, ide penataan yang dilakukan Dinas Perhubungan Kota Medan sudah tepat dengan pembagian jalur dan pengalihan arus untuk mengatasi kemacetan. “Tapi, Dishub juga harus mengkaji bagaimana kemacetan di sekitarnya akibat peraturan ini. Jangan nanti seputaran Lapangan Merdeka bebas macet, tapi daerah sekitar bertambah parah. Hal itu juga harus dipertimbangkan,” sarannya. (dek)
MEDAN-Dinas Perhubungan Kota Medan sudah menyiapkan beberapa langkah untuk mengantisipasi kemacetan bila beroperasinya Bandara Kualanamu pada 25 Juli mendatang. Salah satu antisipasi mereka adalah mengubah Jalan Stasion yang berada di depan Stasiun Besar Kereta Api menjadi beberapa jalur.
“Perubahan lalu lintas yang kita lakukan nantinya lebih kepada penataan. Kita akan membuat Jalan Stasiun itu menjadi beberapa jalur. Tapi, solusi ini akan kita kaji terlebih dahulu,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Renward Parapat kepada Sumut Pos.
Dia memprediksi, kemacetan di Jalan Stasiun itu akan parah, karena volume kendaraan bakal meningkat tajam. “Sudah pasti macet di Jalan Stasiun itu, sebab volume kendaraan bakal meningkat tajam. Selama ini saja sudah terjadi kemacetan disana, apalagi jumlah kendaraan akan meningkat tajam,” unggkapnya.
Untuk mengantispasi kemacetan itu, pihaknya akan melakukan penataan di Jalan Stasiun. Jalan Stasiun akan dibagi menjadi beberapa jalur. “Solusinya, kita akan membagi Jalan Stasiun itu menjadi beberapa jalur. Nanti kita buat, jalur satu untuk mobil ini dan jalur ini untuk mobil itu,” ungkpanya.
Pihaknya juga akan memperimbangkan kebaradaan angkot dan betor. Kedua angkutan ciri khas Kota Medan ini dipertimbangkan tetap untuk diperbolehkan masuk, tapi melalui jalur mereka. “Kita akan membuat jalur khusus angkot atau betor. Tapi, nanti kita kaji dulu bagaimana jadinya. Saya akan lakukan koordinasi Satlantas dulu,” sebutnya.
Pemerhati Transportasi Kota Medan Bakti Alamsyah mengatakan, ide penataan yang dilakukan Dinas Perhubungan Kota Medan sudah tepat dengan pembagian jalur dan pengalihan arus untuk mengatasi kemacetan. “Tapi, Dishub juga harus mengkaji bagaimana kemacetan di sekitarnya akibat peraturan ini. Jangan nanti seputaran Lapangan Merdeka bebas macet, tapi daerah sekitar bertambah parah. Hal itu juga harus dipertimbangkan,” sarannya. (dek)