31 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Jembatan Titi Dua Sicanang Belawan Dipastikan Tak Selesai Tahun Ini

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pembangunan jembatan titi dua Sicanang Belawan yang awalnya ditargetkan selesai pada akhir tahun 2020 ini, tepatnya sekitar bulan November hingga Desember 2020, terpaksa harus mundur dari waktu yang ditargetkan. Berbagai kendala pun menjadi alasan selesainya pembangunan jembatan yang menjadi urat nadi perekonomian masyarakat Sicanang tersebut, yakni mulai dari kendala teknis hingga anggaran.

TITI DUA SICANANG: Seorang warga bersantai di dekat Jembatan Titi Dua Sicanang, Belawan. Pembangunan jembatan ini dipastikan tidak selesai tahun ini karena kekurangan anggaran.
TITI DUA SICANANG: Seorang warga bersantai di dekat Jembatan Titi Dua Sicanang, Belawan. Pembangunan jembatan ini dipastikan tidak selesai tahun ini karena kekurangan anggaran.

Namun begitu, saat ini kondisi pembangunan jembatan yang telah dua kali ambruk tersebut progres pembangunannya sudah mencapai 65 persen. “Progresnya sudah 65 persen. Tiang pancang untuk pondasi abutment sudah ditanam di kedua sisi, InsyaAllah pekan depan sudahh bisa dikerjakan pilecap (landasan gelagar jembatan) nya,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan, Zulfansyah Ali Saputra ST M.Eng kepada Sumut Pos, Jumat (16/10).

Dijelaskan Zul, untuk pembangunan abutment dan oprit pihaknya menargetkan selesai pada bulan Desember mendatang. Tetapi pembangunannya belum bisa dilanjutkan untuk pembangunan gelegar jembatan karena tidak cukupnya lagi anggaran. Sebab pada akhirnya, anggaran sebesar Rp14,2 miliar dari pagu anggaran awal sebesar Rp15 miliar yang ditujukan untuk pembangunan jembatan tersebut, tidak cukup.

“Tapi untuk gelagar tidak selesai, karena anggarannya habis terkuras di bangunan bawah, jadi harus ada adendum kontrak dan kita sedang dalam pendampingan oleh BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) dan Kejatisu (Kejaksaan Tinggi Sumatra Utara),” jelasnya.

Untuk itu, lanjut Zul, anggaran untuk menyelesaikan jembatan, yakni gelagar jembatan maupun lantai jembatan akan dianggarkan pada APBD tahun 2021. “Tepatnya di awal tahun 2021. Karena memang anggarannya gak cukup jadi akan dianggarkan di awal tahun depan. Kekurangannya kurang lebih Rp7 miliar lagi,” lanjutnya.

Sebelumnya Zul mengatakan, pembangunan jembatan Titi Dua Sicanang banyak mengalami perubahan karena kondisi medannya yang tergerus air pasang sebagai bagian dari dinamika pantai.

Menanggapi hal ini, anggota DPRD Medan dari Dapil Medan 2 atau Medan Utara (Medan Belawan, Medan Labuhan, Medan Deli dan Medan Marelan), Abdul Rani mendorong Pemko Medan melalui Dinas PU Kota Medan untuk segera menyelesaikan apa yang bisa diselesaikan dalam pekerjaan pembangunan jembatan Titi Dua Sicanang tersebut dengan sisa anggaran yang ada.

“Ya kerjakan saja dulu semaksimal mungkin apa yang bisa dikerjakan dengan anggaran yang ada. Kita juga gak mau anggaran yang tidak cukup dipaksakan cukup sehingga membuat kualitas jembatan menjadi buruk dan malah ambruk ketiga kalinya,” jelas Rani.

Sebab semakin cepat jembatan itu dikerjakan, maka Pemko Medan akan semakin cepat mengetahui apa-apa saja yang belum selesai hingga dapat dengan lebih rinci mengkalkulasikan kekurangan anggarannya.

“Misalnya di pertengahan bulan Desember anggaran yang tersisa susah habis tapi pembangunannya belum selesai, maka disitu baru akan kita lihat, apanya yang belum selesai, menghitung kekurangannya juga jadi lebih jelas,” katanya.

Dijelaskan Rani, pihaknya di DPRD Medan siap untuk membantu dalam menganggarkan sisa anggaran yang ada. Hal itu demi percepatan pembangunan jembatan Titi Dua Sicanang Belawan agar masyarakat Belawan khususnya Sicanang dapat kembali melakukan segala aktifitasnya, terkhusus aktifitas ekonomi yang sempat tersendat karena ambruknya jembatan tersebut sebanyak 2 kali.

“Kita mau selesai sesegera mungkin, tapi bukan berarti terburu-buru juga. Kualitas jembatan, itu yang nomor satu. Masyarakat disana sudah dua kali kecewa, jangan sampai kecewa tiga kali. Kalaupun tidak bisa cepat atau sesuai target awal, setidaknya ya harus dibangun dengan kualitas yang baik agar tidak mengecewakan masyarakat ketiga kalinya,” pungkasnya. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pembangunan jembatan titi dua Sicanang Belawan yang awalnya ditargetkan selesai pada akhir tahun 2020 ini, tepatnya sekitar bulan November hingga Desember 2020, terpaksa harus mundur dari waktu yang ditargetkan. Berbagai kendala pun menjadi alasan selesainya pembangunan jembatan yang menjadi urat nadi perekonomian masyarakat Sicanang tersebut, yakni mulai dari kendala teknis hingga anggaran.

TITI DUA SICANANG: Seorang warga bersantai di dekat Jembatan Titi Dua Sicanang, Belawan. Pembangunan jembatan ini dipastikan tidak selesai tahun ini karena kekurangan anggaran.
TITI DUA SICANANG: Seorang warga bersantai di dekat Jembatan Titi Dua Sicanang, Belawan. Pembangunan jembatan ini dipastikan tidak selesai tahun ini karena kekurangan anggaran.

Namun begitu, saat ini kondisi pembangunan jembatan yang telah dua kali ambruk tersebut progres pembangunannya sudah mencapai 65 persen. “Progresnya sudah 65 persen. Tiang pancang untuk pondasi abutment sudah ditanam di kedua sisi, InsyaAllah pekan depan sudahh bisa dikerjakan pilecap (landasan gelagar jembatan) nya,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan, Zulfansyah Ali Saputra ST M.Eng kepada Sumut Pos, Jumat (16/10).

Dijelaskan Zul, untuk pembangunan abutment dan oprit pihaknya menargetkan selesai pada bulan Desember mendatang. Tetapi pembangunannya belum bisa dilanjutkan untuk pembangunan gelegar jembatan karena tidak cukupnya lagi anggaran. Sebab pada akhirnya, anggaran sebesar Rp14,2 miliar dari pagu anggaran awal sebesar Rp15 miliar yang ditujukan untuk pembangunan jembatan tersebut, tidak cukup.

“Tapi untuk gelagar tidak selesai, karena anggarannya habis terkuras di bangunan bawah, jadi harus ada adendum kontrak dan kita sedang dalam pendampingan oleh BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) dan Kejatisu (Kejaksaan Tinggi Sumatra Utara),” jelasnya.

Untuk itu, lanjut Zul, anggaran untuk menyelesaikan jembatan, yakni gelagar jembatan maupun lantai jembatan akan dianggarkan pada APBD tahun 2021. “Tepatnya di awal tahun 2021. Karena memang anggarannya gak cukup jadi akan dianggarkan di awal tahun depan. Kekurangannya kurang lebih Rp7 miliar lagi,” lanjutnya.

Sebelumnya Zul mengatakan, pembangunan jembatan Titi Dua Sicanang banyak mengalami perubahan karena kondisi medannya yang tergerus air pasang sebagai bagian dari dinamika pantai.

Menanggapi hal ini, anggota DPRD Medan dari Dapil Medan 2 atau Medan Utara (Medan Belawan, Medan Labuhan, Medan Deli dan Medan Marelan), Abdul Rani mendorong Pemko Medan melalui Dinas PU Kota Medan untuk segera menyelesaikan apa yang bisa diselesaikan dalam pekerjaan pembangunan jembatan Titi Dua Sicanang tersebut dengan sisa anggaran yang ada.

“Ya kerjakan saja dulu semaksimal mungkin apa yang bisa dikerjakan dengan anggaran yang ada. Kita juga gak mau anggaran yang tidak cukup dipaksakan cukup sehingga membuat kualitas jembatan menjadi buruk dan malah ambruk ketiga kalinya,” jelas Rani.

Sebab semakin cepat jembatan itu dikerjakan, maka Pemko Medan akan semakin cepat mengetahui apa-apa saja yang belum selesai hingga dapat dengan lebih rinci mengkalkulasikan kekurangan anggarannya.

“Misalnya di pertengahan bulan Desember anggaran yang tersisa susah habis tapi pembangunannya belum selesai, maka disitu baru akan kita lihat, apanya yang belum selesai, menghitung kekurangannya juga jadi lebih jelas,” katanya.

Dijelaskan Rani, pihaknya di DPRD Medan siap untuk membantu dalam menganggarkan sisa anggaran yang ada. Hal itu demi percepatan pembangunan jembatan Titi Dua Sicanang Belawan agar masyarakat Belawan khususnya Sicanang dapat kembali melakukan segala aktifitasnya, terkhusus aktifitas ekonomi yang sempat tersendat karena ambruknya jembatan tersebut sebanyak 2 kali.

“Kita mau selesai sesegera mungkin, tapi bukan berarti terburu-buru juga. Kualitas jembatan, itu yang nomor satu. Masyarakat disana sudah dua kali kecewa, jangan sampai kecewa tiga kali. Kalaupun tidak bisa cepat atau sesuai target awal, setidaknya ya harus dibangun dengan kualitas yang baik agar tidak mengecewakan masyarakat ketiga kalinya,” pungkasnya. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/