31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Medan Terbanyak Penderita HIV/AIDS

MEDAN-Dinas Kesehatan Sumatera Utara mencatat, jumlah penderita penyakit HIV/AIDS sejak tahun 1994 hingga Oktober 2011 ditemukan 1.220 (pengidap HIV positif) dan sebanyak 1.949 (pengidap AIDS). Dari jumlah tersebut, sudah 380 orang meninggal dunia akibat mengidap HIV/AIDS. Demikian dikatakan Project Officer Global Fund Andi Ilham Lubis di ruangannya, Rabu (16/11).

Dikatakannya, dari jumlah penderita HIV positif sebanyak 1.220 tersebut adalah diderita laki-laki sebanyak 840 orang dan wanita sebanyak 380 orang. Untuk jumlah penderita AIDS sebanyak 1.949 tersebut, adalah diderita laki-laki sebanyak 1.580 orang dan perempuan 369 orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 42 persen wanita Pekerja Seksual (WPS) tertular HIV.

Andi menambahkan, ada lima Kabupaten/Kota tertinggi jumlah pengidap HIV/AIDS, di antaranya Kota Medan dengan 2.049 pengidap, Deliserdang dengan 263 pengidap, Karo sebanyak 165 pengidap, Pematang Siantar 123 pengidap dan Simalungun 98 pengidap. Bahkan diprediksi, akan ditemukan lagi 7.059 orang mengidap HIV/AIDS dari berbagai kabupaten/kota.

“Semakin banyak ditemukan kasusnya maka menunjukkan peningkatan keberhasilan kita menemukan dan mengupayakan pengobatan bagi pengidap virus mematikan ini,” ucap Andi.
Menurutnya, penyebab tingginya kasus HIV/AIDS karena heteroseksual dengan jumlah 1.921 kasus, penggunaan jarum suntik sebanyak 937 kasus, serta heteroseksual sekaligus penggunaan jarum suntik ada 119. Itu adalah tiga penularan.

Sementara itu, Asisten Kesejahteraan Masyarakat Musaddad mengatakan, di Kota Medan setiap bulan angka komulatif  HIV meningkat. Hingga September 2011 telah mencapai 2.755 orang, dan angka ini terus mengalami kenaikan setiap bulannya yang didominasi oleh kelompok usia 20 sampai 29 tahun yang sudah mulai terinfeksi virus HIV pada usia remaja.

Dikatakannya, bila kondisi ini tidak tertangani secara efektif, dikhawatirkan indicator millinium development goals (MDG’s)  dibidang kesehatan akan sulit dicapai. Oleh sebab itu diperlukan daya dorong yang memadai dengan melakukan sosialisasi, menyusun strategi dan rencana aksi penanggulangan HIV dan AIDS. (adl/mag-11)

MEDAN-Dinas Kesehatan Sumatera Utara mencatat, jumlah penderita penyakit HIV/AIDS sejak tahun 1994 hingga Oktober 2011 ditemukan 1.220 (pengidap HIV positif) dan sebanyak 1.949 (pengidap AIDS). Dari jumlah tersebut, sudah 380 orang meninggal dunia akibat mengidap HIV/AIDS. Demikian dikatakan Project Officer Global Fund Andi Ilham Lubis di ruangannya, Rabu (16/11).

Dikatakannya, dari jumlah penderita HIV positif sebanyak 1.220 tersebut adalah diderita laki-laki sebanyak 840 orang dan wanita sebanyak 380 orang. Untuk jumlah penderita AIDS sebanyak 1.949 tersebut, adalah diderita laki-laki sebanyak 1.580 orang dan perempuan 369 orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 42 persen wanita Pekerja Seksual (WPS) tertular HIV.

Andi menambahkan, ada lima Kabupaten/Kota tertinggi jumlah pengidap HIV/AIDS, di antaranya Kota Medan dengan 2.049 pengidap, Deliserdang dengan 263 pengidap, Karo sebanyak 165 pengidap, Pematang Siantar 123 pengidap dan Simalungun 98 pengidap. Bahkan diprediksi, akan ditemukan lagi 7.059 orang mengidap HIV/AIDS dari berbagai kabupaten/kota.

“Semakin banyak ditemukan kasusnya maka menunjukkan peningkatan keberhasilan kita menemukan dan mengupayakan pengobatan bagi pengidap virus mematikan ini,” ucap Andi.
Menurutnya, penyebab tingginya kasus HIV/AIDS karena heteroseksual dengan jumlah 1.921 kasus, penggunaan jarum suntik sebanyak 937 kasus, serta heteroseksual sekaligus penggunaan jarum suntik ada 119. Itu adalah tiga penularan.

Sementara itu, Asisten Kesejahteraan Masyarakat Musaddad mengatakan, di Kota Medan setiap bulan angka komulatif  HIV meningkat. Hingga September 2011 telah mencapai 2.755 orang, dan angka ini terus mengalami kenaikan setiap bulannya yang didominasi oleh kelompok usia 20 sampai 29 tahun yang sudah mulai terinfeksi virus HIV pada usia remaja.

Dikatakannya, bila kondisi ini tidak tertangani secara efektif, dikhawatirkan indicator millinium development goals (MDG’s)  dibidang kesehatan akan sulit dicapai. Oleh sebab itu diperlukan daya dorong yang memadai dengan melakukan sosialisasi, menyusun strategi dan rencana aksi penanggulangan HIV dan AIDS. (adl/mag-11)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/