30 C
Medan
Friday, June 28, 2024

PD Pasar Jadwalkan Pembongkaran Kios

foto: Aminoer Rasyid/Sumut Pos PEDAGANG PASAR TIMAH TIDAK MAU DIREVITALISASI
foto: Aminoer Rasyid/Sumut Pos
PEDAGANG PASAR TIMAH TIDAK MAU DIREVITALISASI

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Merasa mendapat dukungan dari Wali Kota Medan Dzulmi Eldin untuk merevitalisasi Pasar Timah, PD Pasar Kota Medan kembali menjadwal pembongkaran kios para pedagang. Bahkan menurut Direktur Operasional PD Pasarn
Sulaiman, pembongkaran kios pedagang di Pasar Timah akan dilakukan dalam waktu dekat.

Awalnya, kata dia, rencana pembongkaran kios pedagang Pasar Timah akan dilakukan setelah PT Kereta Api Indonesia (KAI) membongkar rumah masyarakat yang berada di pinggir rel kereta api yang menghalangi pengembangan jalur ganda (double track).

“Tidak bisa kita hanya menunggu PT KAI. Lebih bagus rencana eksekusi dilakukan pada waktu yang bersamaan, karena akan lebih menghemat tenaga,” jelas Sulaiman ketika dikonfirmasi, Minggu (16/11).

Untuk membahas teknis pembongkaran kios para pedagang, Sulaiman mengaku pihaknya akan berkordinasi dengan instansi terkait terutama aparat kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk membantu pengamanan.

Sulaiman menambahkan, rencana pembongkaran paksa ini dilakukan karena para pedagang tidak kunjung pindah ke kios penampungan sementara yang sudah disediakan pengembang.

“Kita sudah meminta pedagang untuk pindah ke kios penampungan sementara, tapi tidak kunjung dilakukan,” jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Persatuan Pedagang Pasar Tradisional Sumatera Utara (P3TSU), Mardi Chan mengaku rencana revitalisasi Pasar Timah sangat menguntungkan para pedagang.

Sebab, harga kios tentu akan mengalami kenaikan setelah revitalisasi selesai. Ia bahkan mengira yang menolak rencana revitalisasi hanyalah pedagang yang menyewa kios di Pasar Timah.

“Kalau penyewa pasti keberatan, setelah revitalisasi selesai tentu harga sewa kios akan meningkat,” katanya.

Dengan harga Rp50 juta untuk setiap kios dan Rp18 juta untuk satu stand, menurutnya sudah cukup murah. Tentu harga tersebut siap tahun akan mengalami peningkatan.

“Hanya saja PD Pasar harus bisa memfasilitasi untuk mencarikan bank penyalur kredit untuk para pedagang nantinya,”jelas pria berkacamata itu.(dik/adz)

foto: Aminoer Rasyid/Sumut Pos PEDAGANG PASAR TIMAH TIDAK MAU DIREVITALISASI
foto: Aminoer Rasyid/Sumut Pos
PEDAGANG PASAR TIMAH TIDAK MAU DIREVITALISASI

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Merasa mendapat dukungan dari Wali Kota Medan Dzulmi Eldin untuk merevitalisasi Pasar Timah, PD Pasar Kota Medan kembali menjadwal pembongkaran kios para pedagang. Bahkan menurut Direktur Operasional PD Pasarn
Sulaiman, pembongkaran kios pedagang di Pasar Timah akan dilakukan dalam waktu dekat.

Awalnya, kata dia, rencana pembongkaran kios pedagang Pasar Timah akan dilakukan setelah PT Kereta Api Indonesia (KAI) membongkar rumah masyarakat yang berada di pinggir rel kereta api yang menghalangi pengembangan jalur ganda (double track).

“Tidak bisa kita hanya menunggu PT KAI. Lebih bagus rencana eksekusi dilakukan pada waktu yang bersamaan, karena akan lebih menghemat tenaga,” jelas Sulaiman ketika dikonfirmasi, Minggu (16/11).

Untuk membahas teknis pembongkaran kios para pedagang, Sulaiman mengaku pihaknya akan berkordinasi dengan instansi terkait terutama aparat kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk membantu pengamanan.

Sulaiman menambahkan, rencana pembongkaran paksa ini dilakukan karena para pedagang tidak kunjung pindah ke kios penampungan sementara yang sudah disediakan pengembang.

“Kita sudah meminta pedagang untuk pindah ke kios penampungan sementara, tapi tidak kunjung dilakukan,” jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Persatuan Pedagang Pasar Tradisional Sumatera Utara (P3TSU), Mardi Chan mengaku rencana revitalisasi Pasar Timah sangat menguntungkan para pedagang.

Sebab, harga kios tentu akan mengalami kenaikan setelah revitalisasi selesai. Ia bahkan mengira yang menolak rencana revitalisasi hanyalah pedagang yang menyewa kios di Pasar Timah.

“Kalau penyewa pasti keberatan, setelah revitalisasi selesai tentu harga sewa kios akan meningkat,” katanya.

Dengan harga Rp50 juta untuk setiap kios dan Rp18 juta untuk satu stand, menurutnya sudah cukup murah. Tentu harga tersebut siap tahun akan mengalami peningkatan.

“Hanya saja PD Pasar harus bisa memfasilitasi untuk mencarikan bank penyalur kredit untuk para pedagang nantinya,”jelas pria berkacamata itu.(dik/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/