25.6 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Kemendagri Luncurkan Mesin ADM Dukcapil, Medan Lebih Butuh Blangko e-KTP

PELUNCURAN ADM: Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh saat peluncuran Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) di Jakarta belum lama ini.
istimewa/sumut pos
PELUNCURAN ADM: Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh saat peluncuran Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) di Jakarta belum lama ini. istimewa/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kementerian Dalam Negeri meluncurkan mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) untuk melayani administrasi kependudukan (Adminduk). Dengan mesin ini, masyarakat bisa mencetak data kependudukan secara mandiri. Namun di Kota Medan, blanko e-KTP lebih penting dari ADM.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan, Zulkarnain Lubis, mengungkapkan, persoalan pelayanan administrasi kependudukan (Adminduk) saat ini bukan terkait cepat atau lambat tapi lebih kepada ketersediaan blangko e-KTP. “Untuk apa cepat dicetak, kalau blangko e-KTP-nya tidak ada,” ujar Zulkarnain Senin (16/12).

Menurutnya, saat ini keluhan masyarakat di Medan tentang ketersediaan blanko e-KTP. Di mana, jumlah kebutuhan tidak sesuai dengan ketersediaan. Per hari ketersediaan blanko e-KTP hanya 500 keping. Sedangkan permintaan mencapai 2.000 keping. “Setelah rapat koordinasi dengan Kemendagri, tahun 2020 akan ada penambahan blanko,” bebernya.

Maka dari itu, lanjutnya, perlu ada studi komparasi tentang daerah yang lebih dahulu mempergunakan mesin ADM Dukcapil. Zulkarnain juga tidak tahu berapa harga satuan untuk satu unit ADM Dukcapil yang baru diluncurkan oleh Kemendagri.”Tidak ada kewajiban membeli, kita lihat dulu, kaji dulu,” ungkapnya.

Mantan Kepala Bappeda Kota Medan ini mengaku apabila sudah ada daerah yang berhasil menggunakan ADM Dukcapil, maka pihaknya baru bisa mengalokasikan anggaran untuk membeli alat tersebut pada P-APBD 2020. “P-APBD 2020 bulan September baru disahkan, kita lihat nanti,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Kementerian Dalam Negeri meluncurkan mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) untuk melayani administrasi kependudukan (Adminduk). Dengan mesin ini, masyarakat bisa mencetak data kependudukan secara mandiri.

ADM diluncurkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di Hotel Discovery, Ancol, Jakarta Utara, Senin (25/11). Tito mengatakan masyarakat bisa dengan mudah mencetak data kependudukan dalam hitungan menit.

“Sekarang dengan adanya terobosan baru yang dibuat oleh kemendagri Dirjen Dukcapil ini, Anjungan Dukcapil Mandiri bisa mencetak KTP, akta kelahiran, akta kematian, KK, dan lainnya dalam hitungan menit, dan ini akan berkembang di seluruh Indonesia,” ujar Tito seusai peluncuran.

Dengan begitu, masyarakat tidak perlu menunggu dan tidak perlu kembali datang ke kantor pelayanan publik untuk mengambil hasilnya. Data kependudukan itu bisa dicetak secara mandiri di mesin ADM nanti.

“Maka ini akan mempermudah pelayanan publik. Publik yang selama ini sulit datang ke kantor pemerintah, ke kecamatan, ke kelurahan, ke kantor bupati untuk membuat kartu,” katanya. (mbo/ila)

PELUNCURAN ADM: Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh saat peluncuran Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) di Jakarta belum lama ini.
istimewa/sumut pos
PELUNCURAN ADM: Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh saat peluncuran Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) di Jakarta belum lama ini. istimewa/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kementerian Dalam Negeri meluncurkan mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) untuk melayani administrasi kependudukan (Adminduk). Dengan mesin ini, masyarakat bisa mencetak data kependudukan secara mandiri. Namun di Kota Medan, blanko e-KTP lebih penting dari ADM.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan, Zulkarnain Lubis, mengungkapkan, persoalan pelayanan administrasi kependudukan (Adminduk) saat ini bukan terkait cepat atau lambat tapi lebih kepada ketersediaan blangko e-KTP. “Untuk apa cepat dicetak, kalau blangko e-KTP-nya tidak ada,” ujar Zulkarnain Senin (16/12).

Menurutnya, saat ini keluhan masyarakat di Medan tentang ketersediaan blanko e-KTP. Di mana, jumlah kebutuhan tidak sesuai dengan ketersediaan. Per hari ketersediaan blanko e-KTP hanya 500 keping. Sedangkan permintaan mencapai 2.000 keping. “Setelah rapat koordinasi dengan Kemendagri, tahun 2020 akan ada penambahan blanko,” bebernya.

Maka dari itu, lanjutnya, perlu ada studi komparasi tentang daerah yang lebih dahulu mempergunakan mesin ADM Dukcapil. Zulkarnain juga tidak tahu berapa harga satuan untuk satu unit ADM Dukcapil yang baru diluncurkan oleh Kemendagri.”Tidak ada kewajiban membeli, kita lihat dulu, kaji dulu,” ungkapnya.

Mantan Kepala Bappeda Kota Medan ini mengaku apabila sudah ada daerah yang berhasil menggunakan ADM Dukcapil, maka pihaknya baru bisa mengalokasikan anggaran untuk membeli alat tersebut pada P-APBD 2020. “P-APBD 2020 bulan September baru disahkan, kita lihat nanti,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Kementerian Dalam Negeri meluncurkan mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) untuk melayani administrasi kependudukan (Adminduk). Dengan mesin ini, masyarakat bisa mencetak data kependudukan secara mandiri.

ADM diluncurkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di Hotel Discovery, Ancol, Jakarta Utara, Senin (25/11). Tito mengatakan masyarakat bisa dengan mudah mencetak data kependudukan dalam hitungan menit.

“Sekarang dengan adanya terobosan baru yang dibuat oleh kemendagri Dirjen Dukcapil ini, Anjungan Dukcapil Mandiri bisa mencetak KTP, akta kelahiran, akta kematian, KK, dan lainnya dalam hitungan menit, dan ini akan berkembang di seluruh Indonesia,” ujar Tito seusai peluncuran.

Dengan begitu, masyarakat tidak perlu menunggu dan tidak perlu kembali datang ke kantor pelayanan publik untuk mengambil hasilnya. Data kependudukan itu bisa dicetak secara mandiri di mesin ADM nanti.

“Maka ini akan mempermudah pelayanan publik. Publik yang selama ini sulit datang ke kantor pemerintah, ke kecamatan, ke kelurahan, ke kantor bupati untuk membuat kartu,” katanya. (mbo/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/