32 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

Longsor Hambat KA Medan-Siantar

BERSIHKAN: Alat membersihkan perlintasan kereta api yang tertimbun longsor sepanjang 12 meter di Jalan Baja Lingge, Tebingtinggi.
BERSIHKAN: Alat membersihkan perlintasan kereta api yang tertimbun longsor sepanjang 12 meter di Jalan Baja Lingge, Tebingtinggi.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Selain banjir, juga terjadi longsor yang mengakibatkan perjalanan kereta api dari Medan tujuan Kota Pematangsiantar harus dibatalkan. Hal ini dikarenakan perlintasan kereta api di Kota Tebingtinggi mengalami longsor akibat hujan deras di kota tersebut.

Manager Humas PT Kereta Api (Persero) Divre I Sunatera Utara, Ilud Siregar menyebutkan, perlintasan kereta api tertutup material longsor di jalur, persis di Jalan Baja Lingge, Kota Tebingtinggi, sepanjang 12 meter.

Dengan kondisi ini, kata Ilud, perjalanan kereta api dengan rute tersebut harus dibatalkan untuk hari Senin (16/12) kemarin. Ilud mengatakan, PT KAI sudah melakukan pemberitahuan kepada calon penumpang dengan rute tersebut. “Dua kereta Siantar Ekspres yang dibatalkan perjalanannya yakni KA U70 dan KA U69 akibat adanya rintang jalan Baja Lingge Tebingtinggi dengan kedalaman 1,5 meter pada pukul 00.11 WIB,” ungkap Ilud Siregar.

Selain itu, juga menyebabkan pembatalan empat Kereta Api barang, yakni KA barang 2802 isi bahan bakar relasi Labuan-Pematangsiantar, KA L2802-3 relasi Pematangsiantar – Dolok Merangin. Dan KA R2802 relasi Dolok Merangin – Pematangsiantar, serta KA 2801 BBM Kosongan relasi Pematangsiantar-Labuan. “Untuk KA U70 relasi Medan – Pematangsiantar ada 94 penumpang, sementara KA U69 relasi Pematangsiantar – Medan ada 185 penumpang,” tutur Ilud.

Ilud mengatakan, langkah selanjutnya pihaknya akan melakukan normalisasi jalur dengan mengirimkan petugas dan alat berat untuk membersihkan material longsoran. “Secepatnya akan kita lakukan normalisasi. Dengan mengirim petugas untuk penambahan batu balas dan pengiriman kereta NR,” tandas Ilud.

Banjir dan longsor juga terjadi di wilayah Kabupaten Langkat. Bencana ini juga menyusul hujan deras yang terjadi sejak Minggu (15/12) pukul 17.00 hingga 02.30 WIB. “Banjir terjadi di Pekan Kuala, Kecamatan Kuala pada Senin (16/12) pukul 00.00 hingga 03.00 WIB. Ketinggian air mencapai 150 Cm. Banjir juga terjadi di Desa Gunung Tinggi dan Desa Suka Pulung, Kecamatan Sirapit,” kata Kepala BPBD Langkat, Irwan Syahri.

Ratusan rumah, sejumlah sekolah, masjid, puskesmas, pasar, dan perkantoran terendam. Bahkan ada pagar gedung SMP negeri yang roboh. “Kondisi air pukul 03.00 WIB sudah surut dan normal. Warga melakukan pembersihan rumah terdampak banjir,” sebut Irwan.

Sementara, longsor terjadi di tanggul Sungai Bekulap sepanjang 30 meter di Dusun ll Suka Berbakti Desa Suka Pulung dengan panjang 30 meter. “Tim BPBD Langkat sudah berkoordinasi untuk tindakan selanjutnya,” terang dia.

Bukan itu saja, badan jalan menuju obyek wisata alam Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, amblas akibat longsor hingga setengah badan jalan. Karenanya, para pengguna jalan yang hendak menuju objek wisata alam itu diminta berhati-hati.

Titik jalan Medan-Bukit Lawang yang amblas yakni di Dusun Paya Bedil Desa Perkebunan Turangi Kecamatan Bahorok. Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, Polsek Bohorok, Langkat. telah memasang garis Polisiline sejak amblesnya badan jalan, Senin (16/12) pagi.

Kapolsek Bahorok Iptu Sutrisno mengatakan, ia bersama personel Polsek Bahorok telah turun ke lokasi. “Melaksanakan pemasangan police line di badan jalan yang longsor dijalan Medan – Bukit Lawang, tepatnya di Dusun Paya Bedil Desa Perkebunan Turangi, atau pada KM 67-68,” katanya.

Dijelaskan Kapolsek Bahorok, pihaknya juga melakukan pengaturan lalu lintas dan melakukan koordinasi dengan pihak Muspika dan Dinas PU/instansi terkait, guna langkah cepat yang akan diambil agar arus lalu lintas tidak terganggu.(*)

BERSIHKAN: Alat membersihkan perlintasan kereta api yang tertimbun longsor sepanjang 12 meter di Jalan Baja Lingge, Tebingtinggi.
BERSIHKAN: Alat membersihkan perlintasan kereta api yang tertimbun longsor sepanjang 12 meter di Jalan Baja Lingge, Tebingtinggi.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Selain banjir, juga terjadi longsor yang mengakibatkan perjalanan kereta api dari Medan tujuan Kota Pematangsiantar harus dibatalkan. Hal ini dikarenakan perlintasan kereta api di Kota Tebingtinggi mengalami longsor akibat hujan deras di kota tersebut.

Manager Humas PT Kereta Api (Persero) Divre I Sunatera Utara, Ilud Siregar menyebutkan, perlintasan kereta api tertutup material longsor di jalur, persis di Jalan Baja Lingge, Kota Tebingtinggi, sepanjang 12 meter.

Dengan kondisi ini, kata Ilud, perjalanan kereta api dengan rute tersebut harus dibatalkan untuk hari Senin (16/12) kemarin. Ilud mengatakan, PT KAI sudah melakukan pemberitahuan kepada calon penumpang dengan rute tersebut. “Dua kereta Siantar Ekspres yang dibatalkan perjalanannya yakni KA U70 dan KA U69 akibat adanya rintang jalan Baja Lingge Tebingtinggi dengan kedalaman 1,5 meter pada pukul 00.11 WIB,” ungkap Ilud Siregar.

Selain itu, juga menyebabkan pembatalan empat Kereta Api barang, yakni KA barang 2802 isi bahan bakar relasi Labuan-Pematangsiantar, KA L2802-3 relasi Pematangsiantar – Dolok Merangin. Dan KA R2802 relasi Dolok Merangin – Pematangsiantar, serta KA 2801 BBM Kosongan relasi Pematangsiantar-Labuan. “Untuk KA U70 relasi Medan – Pematangsiantar ada 94 penumpang, sementara KA U69 relasi Pematangsiantar – Medan ada 185 penumpang,” tutur Ilud.

Ilud mengatakan, langkah selanjutnya pihaknya akan melakukan normalisasi jalur dengan mengirimkan petugas dan alat berat untuk membersihkan material longsoran. “Secepatnya akan kita lakukan normalisasi. Dengan mengirim petugas untuk penambahan batu balas dan pengiriman kereta NR,” tandas Ilud.

Banjir dan longsor juga terjadi di wilayah Kabupaten Langkat. Bencana ini juga menyusul hujan deras yang terjadi sejak Minggu (15/12) pukul 17.00 hingga 02.30 WIB. “Banjir terjadi di Pekan Kuala, Kecamatan Kuala pada Senin (16/12) pukul 00.00 hingga 03.00 WIB. Ketinggian air mencapai 150 Cm. Banjir juga terjadi di Desa Gunung Tinggi dan Desa Suka Pulung, Kecamatan Sirapit,” kata Kepala BPBD Langkat, Irwan Syahri.

Ratusan rumah, sejumlah sekolah, masjid, puskesmas, pasar, dan perkantoran terendam. Bahkan ada pagar gedung SMP negeri yang roboh. “Kondisi air pukul 03.00 WIB sudah surut dan normal. Warga melakukan pembersihan rumah terdampak banjir,” sebut Irwan.

Sementara, longsor terjadi di tanggul Sungai Bekulap sepanjang 30 meter di Dusun ll Suka Berbakti Desa Suka Pulung dengan panjang 30 meter. “Tim BPBD Langkat sudah berkoordinasi untuk tindakan selanjutnya,” terang dia.

Bukan itu saja, badan jalan menuju obyek wisata alam Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, amblas akibat longsor hingga setengah badan jalan. Karenanya, para pengguna jalan yang hendak menuju objek wisata alam itu diminta berhati-hati.

Titik jalan Medan-Bukit Lawang yang amblas yakni di Dusun Paya Bedil Desa Perkebunan Turangi Kecamatan Bahorok. Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, Polsek Bohorok, Langkat. telah memasang garis Polisiline sejak amblesnya badan jalan, Senin (16/12) pagi.

Kapolsek Bahorok Iptu Sutrisno mengatakan, ia bersama personel Polsek Bahorok telah turun ke lokasi. “Melaksanakan pemasangan police line di badan jalan yang longsor dijalan Medan – Bukit Lawang, tepatnya di Dusun Paya Bedil Desa Perkebunan Turangi, atau pada KM 67-68,” katanya.

Dijelaskan Kapolsek Bahorok, pihaknya juga melakukan pengaturan lalu lintas dan melakukan koordinasi dengan pihak Muspika dan Dinas PU/instansi terkait, guna langkah cepat yang akan diambil agar arus lalu lintas tidak terganggu.(*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/