30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Pembatas Jalan Karya Wisata Dinilai Picu Kemacetan, Dinas PU Tak Mau Disalahkan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga termasuk pengendara ojek online melakukan aksi unjuk rasa di Jalan Karya Wisata tepatnya di depan kompleks J City, Kamis (15/12) dengan membentangkan spanduk yang bertuliskan tuntutan mereka agar median jalan tersebut dibongkar. Mereka meminta median atau pembatas jalan di Jalan Karya Wisata segera dibongkar.

“Kami warga J City menuntut seperator ini dicabut dari Jalan Karya Wisata,” tertulis di dalam spanduk.

Salah satu warga yang ikut aksi unjuk rasa, Micha Gultom mengatakan, aksi unjuk rasa ini merupakan aksi pertama mereka. Dalam waktu dekat, mereka berencana akan kembali menggelar aksi lanjutan jika tuntunan mereka tidak diindahkan. ”Masih pertama dan akan ada yang kedua, sedang disusun rencana dan pasukan,” kata Micha Gultom.

Micha dan warga lainnya mengaku median yang terdapat di Jalan Karya Wisata tersebut sangat meresahkan mereka. Sebab, akibat median jalan itu, kawasan Medan Johor menjadi macet.

Dinas PU Kota Medan angkat bicara atas keluhan warga Medan Johor yang keberatan dengan pemasangan median atau pembatas sepanjang 1,8 kilometer di Jalan Karya Wisata, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan. Namun, Dinas PU Medan justru tak mau disalahkan atas kemacetan jalan.

Sekretaris Dinas PU Kota Medan, Habibi Gultom menyatakan, kemacetan yang kerap terjadi di kawasan Jalan Karya Wisata saat ini bukan disebabkan median jalan yang dipasang, tetapi karena disebabkan pembangunan drainase di Jalan Karya Jaya yang sedang berlangsung hingga saat ini.

Ia pun meminta masyarakat untuk bersabar atas kejadian itu. “Mohon bersabar, sebab kebetulan di Kecamatan Medan Johor ini kita juga sedang membangun drainase dan perbaikan jalan di Jalan Karya Wijaya,” ucap Habibi, Jumat (16/12).

Dikatakan Habibi, imbas dari pembangunan drainase di Jalan Karya Jaya membuat mayoritas pengendara akhirnya memilih melintas dari Jalan Karya Wisata. Alhasil, volume kendaraan di Jalan Karya Wisata meningkat tajam. “Hal inilah yang membuat semua kendaraan melimpah di Jalan Karya Wisata. Tetapi mudah-mudahan ketika selesai, semua akan kembali normal,” ujarnya.

Habibi pun mengaku dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap pemasangan pembatas jalan tersebut. Tak cuma itu, pihaknya juga akan mengevaluasi hanya adanya satu lokasi putaran kendaraan di Jalan Karya Wisata. “Saat ini memang satu putaran, ini untuk menghindari kemacetan jika banyak putaran. Namun itu pun bakal kita evaluasi,” katanya.

Ditanya apakah Dinas PU memiliki rencana untuk membongkar pembatas jalan tersebut, Habibi mengaku tidak dapat memastikannya. “Ini yang kita buat sepanjang 1,8 kilometer, tapi kalau informasi bakal dihapuskan, saya belum mengetahui. Karena pemasangan median ini sebenarnya untuk menertibkan pengendara di Jalan Karya Wisata, tapi itu pun dalam waktu dekat akan kita evaluasi,” jawabnya.

Terakhir, Habibi kembali meminta masyarakat agar lebih bersabar. Menurutnya, Pemko Medan selalu akan memberikan yang terbaik bagi masyarakat. “Saya harap masyarakat bersabar dulu, pastinya Pemko Medan akan memberikan yang terbaik,” pungkasnya.

Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Kota Medan dari Dapil Medan V (Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Tuntungan, Medan Polonia, dan Medan Johor), Mulia Syahputra meminta Dinas PU untuk dapat mempertimbangkan tuntutan masyarakat yang ingin median jalan untuk dibuka.

“Dibuka permanen ataupun dibuka sementara, saya pikir layak untuk dipertimbangkan. Kalau dibuka sementara, setidaknya sampai pembangunan di Jalan Karya Jaya selesai,” kata Mulia.

Dijelaskan Mulia, pembangunan di Medan Johor layak untuk mendapatkan apresiasi. Akan tetapi, keluhan masyarakat atas dampak dari pembangunan tersebut patut untuk diperhatikan dan menjadi pertimbangan untuk diberikan solusi yang terbaik.

“Mungkin pihak terkait dapat duduk bersama dengan masyarakat, mencari solusi dari masalah itu. Selama tuntutan ini murni karena kepentingan umum dan bukan karena kepentingan pribadi ataupun kelompok, maka saya rasa hal ini pantas untuk dipertimbangkan,” tutupnya.

Seperti yang diketahui, median Jalan Karya Wisata tersebut baru dipasang awal November 2022 lalu. Semenjak dipasang, banyak pengendara yang keberatan dengan adanya pembatas jalan tersebut.

Menurut masyarakat keberadaan median tersebut justru menjadi penyebab kemacetan. Selain itu, banyak warga yang mengeluh karena harus memutar lebih jauh untuk mencapai lokasi tujuan, termasuk sekolah dasar yang berada di Jalan Karya Wisata.(map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga termasuk pengendara ojek online melakukan aksi unjuk rasa di Jalan Karya Wisata tepatnya di depan kompleks J City, Kamis (15/12) dengan membentangkan spanduk yang bertuliskan tuntutan mereka agar median jalan tersebut dibongkar. Mereka meminta median atau pembatas jalan di Jalan Karya Wisata segera dibongkar.

“Kami warga J City menuntut seperator ini dicabut dari Jalan Karya Wisata,” tertulis di dalam spanduk.

Salah satu warga yang ikut aksi unjuk rasa, Micha Gultom mengatakan, aksi unjuk rasa ini merupakan aksi pertama mereka. Dalam waktu dekat, mereka berencana akan kembali menggelar aksi lanjutan jika tuntunan mereka tidak diindahkan. ”Masih pertama dan akan ada yang kedua, sedang disusun rencana dan pasukan,” kata Micha Gultom.

Micha dan warga lainnya mengaku median yang terdapat di Jalan Karya Wisata tersebut sangat meresahkan mereka. Sebab, akibat median jalan itu, kawasan Medan Johor menjadi macet.

Dinas PU Kota Medan angkat bicara atas keluhan warga Medan Johor yang keberatan dengan pemasangan median atau pembatas sepanjang 1,8 kilometer di Jalan Karya Wisata, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan. Namun, Dinas PU Medan justru tak mau disalahkan atas kemacetan jalan.

Sekretaris Dinas PU Kota Medan, Habibi Gultom menyatakan, kemacetan yang kerap terjadi di kawasan Jalan Karya Wisata saat ini bukan disebabkan median jalan yang dipasang, tetapi karena disebabkan pembangunan drainase di Jalan Karya Jaya yang sedang berlangsung hingga saat ini.

Ia pun meminta masyarakat untuk bersabar atas kejadian itu. “Mohon bersabar, sebab kebetulan di Kecamatan Medan Johor ini kita juga sedang membangun drainase dan perbaikan jalan di Jalan Karya Wijaya,” ucap Habibi, Jumat (16/12).

Dikatakan Habibi, imbas dari pembangunan drainase di Jalan Karya Jaya membuat mayoritas pengendara akhirnya memilih melintas dari Jalan Karya Wisata. Alhasil, volume kendaraan di Jalan Karya Wisata meningkat tajam. “Hal inilah yang membuat semua kendaraan melimpah di Jalan Karya Wisata. Tetapi mudah-mudahan ketika selesai, semua akan kembali normal,” ujarnya.

Habibi pun mengaku dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap pemasangan pembatas jalan tersebut. Tak cuma itu, pihaknya juga akan mengevaluasi hanya adanya satu lokasi putaran kendaraan di Jalan Karya Wisata. “Saat ini memang satu putaran, ini untuk menghindari kemacetan jika banyak putaran. Namun itu pun bakal kita evaluasi,” katanya.

Ditanya apakah Dinas PU memiliki rencana untuk membongkar pembatas jalan tersebut, Habibi mengaku tidak dapat memastikannya. “Ini yang kita buat sepanjang 1,8 kilometer, tapi kalau informasi bakal dihapuskan, saya belum mengetahui. Karena pemasangan median ini sebenarnya untuk menertibkan pengendara di Jalan Karya Wisata, tapi itu pun dalam waktu dekat akan kita evaluasi,” jawabnya.

Terakhir, Habibi kembali meminta masyarakat agar lebih bersabar. Menurutnya, Pemko Medan selalu akan memberikan yang terbaik bagi masyarakat. “Saya harap masyarakat bersabar dulu, pastinya Pemko Medan akan memberikan yang terbaik,” pungkasnya.

Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Kota Medan dari Dapil Medan V (Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Tuntungan, Medan Polonia, dan Medan Johor), Mulia Syahputra meminta Dinas PU untuk dapat mempertimbangkan tuntutan masyarakat yang ingin median jalan untuk dibuka.

“Dibuka permanen ataupun dibuka sementara, saya pikir layak untuk dipertimbangkan. Kalau dibuka sementara, setidaknya sampai pembangunan di Jalan Karya Jaya selesai,” kata Mulia.

Dijelaskan Mulia, pembangunan di Medan Johor layak untuk mendapatkan apresiasi. Akan tetapi, keluhan masyarakat atas dampak dari pembangunan tersebut patut untuk diperhatikan dan menjadi pertimbangan untuk diberikan solusi yang terbaik.

“Mungkin pihak terkait dapat duduk bersama dengan masyarakat, mencari solusi dari masalah itu. Selama tuntutan ini murni karena kepentingan umum dan bukan karena kepentingan pribadi ataupun kelompok, maka saya rasa hal ini pantas untuk dipertimbangkan,” tutupnya.

Seperti yang diketahui, median Jalan Karya Wisata tersebut baru dipasang awal November 2022 lalu. Semenjak dipasang, banyak pengendara yang keberatan dengan adanya pembatas jalan tersebut.

Menurut masyarakat keberadaan median tersebut justru menjadi penyebab kemacetan. Selain itu, banyak warga yang mengeluh karena harus memutar lebih jauh untuk mencapai lokasi tujuan, termasuk sekolah dasar yang berada di Jalan Karya Wisata.(map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/