25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Selambo Bentrok, Lima Kritis

MEDAN-Bentrokan di tanah garapan seluas 11 hektare di lahan Keramat Kuda Pasar III Desa Selambo Kecamatn Percut Seituan, Kamis (17/1) pukul 11.00 WIB. Dari bentrok berdarah di lahan eks HGU PTPN II itu mengakibatkan lima orang kritis.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun yang menjadi korban adalah dari pihak Kelompok Tani Gotong Royong. Peristiwa itu bermula ketika puluhan warga dari kelompok tersebut yang terdiri dari kaum ibu berjumlah 20 orang dan pria berjumlah sekitar 30 orang hendak bercocok tanam pisang di lahan yang telah mereka kelola selama beberapa tahun terakhir.

Namun tiba-tiba sekitar 70 orang lebih, yang diketahui dari kelompok Joko cs mendatangi mereka dengan dilengkapi senjata api, klewang, panah, kayu, dan batu.

“Kami lagi nanam pisang, tapi tiba-tiba diserang oleh Joko cs. Mereka bersenjata lengkap dan kami dilempari batu, sampai harus lari berhamburan,” ucap Purba (40) saat ditemui di RS Martondi Jalan Letda Sudjono Kecamatan Medan Tembung.

Tak hanya itu, seorang anggota Kelompok Tani Gotong Royong (KTGR), A Silaban (50) warga Selambo Kecamatan Percut Sei Tuan juga mengatakan pimpinan pihak penyerang membawa senjata api yang sempat diarahkan kepada mereka. “Pimpinan mereka yang bernama Joko membawa pistol, bahkan sempat ditembakkannya 3 kali. Tapi memang nggak ada letusan, aku dengar bunyinya kletak, kletak, kletak,” jelas pria berambut putih dan bercelana ponggol ini.

Akibat kejadian tersebut, 5 unit sepeda motor serta 5 orang dari kelompok Tani Gotong Royong mengalami luka-luka akibat dibacok dan terkena panah oleh para penyerang, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit. Mereka adalah Indrianus Tarigan (35) dirawat di RS Sari Husada karena luka lebam, Tua Tarigan (60) luka lebam di RS Sari Husada, Suratman Purba (35) luka sayat di perut dirawat RS Sari Husada, dan Esra (38) luka di bagian mata karena terkena panah dan dirawat RS Sari Husada. Sementara Ketua kelompok tani, Omri Barus (43) mengalami luka bacok di kepala dan memar di punggung sehingga harus dirawat di RS Marthondi.

“Takut kali kami tadi, ada yang mau ngambil keretanya (sepeda motor, Red) tapi gak dikasih. Langsung kereta itu dikumpuli sama orang itu (penyerang) terus dibakar orang itu, ada 5 kereta,” ungkap salah seorang ibu dari kelompok tani sambil berteriak.

Masih menurut Purba, di antara kelima korban, 3 di antaranya sudah pulang ke rumah karena luka yang dialami tidak begitu parah.
“Saat ini yang dirawat tinggal Omri Barus dan Pak Tua, tiga orang lainnya sudah pulang. Sebenarnya yang luka-luka banyak ada sekitar 20 orang. Tapi mereka berlima yang paling parah,” ungkap pria bertopi ini.

Ketua KTGR O Barus dan dua anggotanya bermarga Tarigan mengalami luka bacok serta luka panah di kepala. Hingga berita ini di turunkan, polisi masih berjaga di lokasi kejadian guna menghindari peristiwa susulan. Para korban pun memilih mengadukan kejadian kepada polisi.

Menurut informasi, kelompok penyerang merupakan kelompok yang ingin merebut lahan yang telah digarap KTGR selama beberapa waktu terakhir. “Kami sudah lama menggarap itu, nanam jagung dan lain-lain. Mereka itu mau merebutnya,” kata seorang pria yang namanya enggan ditulis.

Dr Rahma Yunita yang menangani Omri Barus di RS Martondi mengatakan, korban mengalami luka bacok di bagian kepala kanan belakang. “Pada luka dalam dilakukan sebanyak 3 jahitan, dan luar 11 jahitan. Dan saat ini sudah sadar dan juga bisa diajak berkomunikasi. Selan itu pasien juga sudah diberi infus, obat-obat, serta antibiotik untuk proses pemulihannya,” jelasnya.

Petugas pun langsung mendatangi lokasi kejadian dan seorang dari kelompok penyerang ‘Joko cs’ yakni Jamaris Sinaga alias Kris (45) berhasil diamankan oleh petugas dan dibawa ke Polsek Percut Seituan untuk dimintai keterangan. “Dari bentrok itu kita sudah mengamankan 1 orang atas nama Jamaris Sinaga alias Kris. Dari sepeda motornya kita menemukan ganja beserta anak panah, ketika dilakukan penyisiran. Dan saat ini terkait bentrok itu masih dalam proses penyelidikan,” ujar Kanit Reskrik Polsek Percut Sei Tuan, AKP Faidir Chaniago. (mag-19/bay/smg)

MEDAN-Bentrokan di tanah garapan seluas 11 hektare di lahan Keramat Kuda Pasar III Desa Selambo Kecamatn Percut Seituan, Kamis (17/1) pukul 11.00 WIB. Dari bentrok berdarah di lahan eks HGU PTPN II itu mengakibatkan lima orang kritis.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun yang menjadi korban adalah dari pihak Kelompok Tani Gotong Royong. Peristiwa itu bermula ketika puluhan warga dari kelompok tersebut yang terdiri dari kaum ibu berjumlah 20 orang dan pria berjumlah sekitar 30 orang hendak bercocok tanam pisang di lahan yang telah mereka kelola selama beberapa tahun terakhir.

Namun tiba-tiba sekitar 70 orang lebih, yang diketahui dari kelompok Joko cs mendatangi mereka dengan dilengkapi senjata api, klewang, panah, kayu, dan batu.

“Kami lagi nanam pisang, tapi tiba-tiba diserang oleh Joko cs. Mereka bersenjata lengkap dan kami dilempari batu, sampai harus lari berhamburan,” ucap Purba (40) saat ditemui di RS Martondi Jalan Letda Sudjono Kecamatan Medan Tembung.

Tak hanya itu, seorang anggota Kelompok Tani Gotong Royong (KTGR), A Silaban (50) warga Selambo Kecamatan Percut Sei Tuan juga mengatakan pimpinan pihak penyerang membawa senjata api yang sempat diarahkan kepada mereka. “Pimpinan mereka yang bernama Joko membawa pistol, bahkan sempat ditembakkannya 3 kali. Tapi memang nggak ada letusan, aku dengar bunyinya kletak, kletak, kletak,” jelas pria berambut putih dan bercelana ponggol ini.

Akibat kejadian tersebut, 5 unit sepeda motor serta 5 orang dari kelompok Tani Gotong Royong mengalami luka-luka akibat dibacok dan terkena panah oleh para penyerang, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit. Mereka adalah Indrianus Tarigan (35) dirawat di RS Sari Husada karena luka lebam, Tua Tarigan (60) luka lebam di RS Sari Husada, Suratman Purba (35) luka sayat di perut dirawat RS Sari Husada, dan Esra (38) luka di bagian mata karena terkena panah dan dirawat RS Sari Husada. Sementara Ketua kelompok tani, Omri Barus (43) mengalami luka bacok di kepala dan memar di punggung sehingga harus dirawat di RS Marthondi.

“Takut kali kami tadi, ada yang mau ngambil keretanya (sepeda motor, Red) tapi gak dikasih. Langsung kereta itu dikumpuli sama orang itu (penyerang) terus dibakar orang itu, ada 5 kereta,” ungkap salah seorang ibu dari kelompok tani sambil berteriak.

Masih menurut Purba, di antara kelima korban, 3 di antaranya sudah pulang ke rumah karena luka yang dialami tidak begitu parah.
“Saat ini yang dirawat tinggal Omri Barus dan Pak Tua, tiga orang lainnya sudah pulang. Sebenarnya yang luka-luka banyak ada sekitar 20 orang. Tapi mereka berlima yang paling parah,” ungkap pria bertopi ini.

Ketua KTGR O Barus dan dua anggotanya bermarga Tarigan mengalami luka bacok serta luka panah di kepala. Hingga berita ini di turunkan, polisi masih berjaga di lokasi kejadian guna menghindari peristiwa susulan. Para korban pun memilih mengadukan kejadian kepada polisi.

Menurut informasi, kelompok penyerang merupakan kelompok yang ingin merebut lahan yang telah digarap KTGR selama beberapa waktu terakhir. “Kami sudah lama menggarap itu, nanam jagung dan lain-lain. Mereka itu mau merebutnya,” kata seorang pria yang namanya enggan ditulis.

Dr Rahma Yunita yang menangani Omri Barus di RS Martondi mengatakan, korban mengalami luka bacok di bagian kepala kanan belakang. “Pada luka dalam dilakukan sebanyak 3 jahitan, dan luar 11 jahitan. Dan saat ini sudah sadar dan juga bisa diajak berkomunikasi. Selan itu pasien juga sudah diberi infus, obat-obat, serta antibiotik untuk proses pemulihannya,” jelasnya.

Petugas pun langsung mendatangi lokasi kejadian dan seorang dari kelompok penyerang ‘Joko cs’ yakni Jamaris Sinaga alias Kris (45) berhasil diamankan oleh petugas dan dibawa ke Polsek Percut Seituan untuk dimintai keterangan. “Dari bentrok itu kita sudah mengamankan 1 orang atas nama Jamaris Sinaga alias Kris. Dari sepeda motornya kita menemukan ganja beserta anak panah, ketika dilakukan penyisiran. Dan saat ini terkait bentrok itu masih dalam proses penyelidikan,” ujar Kanit Reskrik Polsek Percut Sei Tuan, AKP Faidir Chaniago. (mag-19/bay/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/