26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Poldasu Selidiki Video Hoaks Corona Meski Pelaku Sudah Minta Maaf

MINTA MAAF: Kadis Kesehatan Sumut Alwi Mujahit (kiri) bersalaman dengan F, penyebar hoax virus corona di RSUP HAM, Minggu (16/2).
MINTA MAAF: Kadis Kesehatan Sumut Alwi Mujahit (kiri) bersalaman dengan F, penyebar hoax virus corona di RSUP HAM, Minggu (16/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Permintaan maaf yang disampaikan F, pria yang ada di video hoaks soal RSUP Haji Adam Malik (HAM) Medan merawat pasien terinfeksi virus corona, tak menghentikan Polda Sumut menyelidiki kasus itu. Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja menyatakan, permintaan maaf yang disampaikan F, tidak mempengaruhi penyelidikan.

Karenanya, video tersebut tengah didalami penyidik Poldasu. “Kita selidiki videonya, juga narasi-narasi di dalamnya,” kata Tatan kepada wartawan yang dihubungi via seluler, Senin (17/2).

Sementara, Kasubbag Humas RSUP HAM Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan, pihak rumah sakit dengan tegas menyatakan, sampai saat ini belum ada menerima permintaan maaf yang telah disampaikan pelaku pembuat video hoaks virus corona itu.

Menurut wanita yang akrab disapa Rosa ini, kalaupun pelaku sudah meminta maaf tetapi belum dilakukan dengan cara yang benar. “Permintaan maaf belum disampaikan dengan cara yang benar. Kami minta yang bersangkutan untuk minta maaf dengan datang langsung ke rumah sakit,” tegasnya.

Kata Rosa, hal ini agar tidak menimbulkan polemik berkelanjutan dan demi kebaikan semua pihak. Mengingat, nama RSUP HAM jelas sekali disebutkan di dalam video itu. “Kita jadikan ini pembelajaran berharga bagi semua orang dan ke depannya kami harap masyarakat lebih bijak dalam mengolah informasi,” sebutnya.

Disinggung jika yang bersangkutan meminta maaf secara langsung, Rosa mengaku pihaknya akan menerima. “Masa orang minta maaf enggak kita terima? Tapi untuk memastikan ini tidak terjadi lagi ke depannya oleh siapapun, kami minta permintaan maaf juga harus disampaikan dengan cara yang benar,” tukasnya.

Sebelumnya, F mengakui kalau dirinya salah karena langsung mempercayai informasi yang didapatnya, terkait ada pasien terjangkit virus Corona dan dirawat di RSUP Haji Adam Malik Medan. Di hadapan Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Alwi Mujahit, F menyampaikan permintaan maafnya kepada Dinkes Sumut, pihak RSUP H Adam Malik Medan, dan juga seluruh masyarakat Sumut yang resah karena informasi hoax yang disebarkannya.

“Dengan rasa penyesalan yang sedalam-dalamnya saya meminta maaf kepada Dinas Kesehatan Sumut dan jajarannya, kepada pihak RSUP H Adam Malik dan juga masyarakat Sumut yang resah setelah menonton video saya,”ujar F sambil menunjukkan raut wajah penyesalan di Medan, Minggu (16/2).

Dalam kesempatan itu, F memberikan pengakuan kepada Kadis Kesehatan Sumut kalau dirinya tidak berniat menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat atau pun pihak manapun. Karena sedikit panik dan ingin masyarakat segera mengetahui informasi yang didapatnya, F pun lupa untuk mengkrosek kebenaran informasi tersebut.

“Yang ada dalam pikiran saya saat itu, bagaimana masyarakat bisa segera dapat informasi dan bisa berhati-hati. Salahnya saya, tidak mengkroscek benar tidaknya info itu. Makanya melalui Kadis Kesehatan Sumut saya mengaku menyesal dan tidak akan mengulangi perbuatan yang sama,”ujar F lagi sambil berulang kali menyampaikan kata maaf kepada Kadis Kesehatan Sumut. (ris)

MINTA MAAF: Kadis Kesehatan Sumut Alwi Mujahit (kiri) bersalaman dengan F, penyebar hoax virus corona di RSUP HAM, Minggu (16/2).
MINTA MAAF: Kadis Kesehatan Sumut Alwi Mujahit (kiri) bersalaman dengan F, penyebar hoax virus corona di RSUP HAM, Minggu (16/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Permintaan maaf yang disampaikan F, pria yang ada di video hoaks soal RSUP Haji Adam Malik (HAM) Medan merawat pasien terinfeksi virus corona, tak menghentikan Polda Sumut menyelidiki kasus itu. Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja menyatakan, permintaan maaf yang disampaikan F, tidak mempengaruhi penyelidikan.

Karenanya, video tersebut tengah didalami penyidik Poldasu. “Kita selidiki videonya, juga narasi-narasi di dalamnya,” kata Tatan kepada wartawan yang dihubungi via seluler, Senin (17/2).

Sementara, Kasubbag Humas RSUP HAM Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan, pihak rumah sakit dengan tegas menyatakan, sampai saat ini belum ada menerima permintaan maaf yang telah disampaikan pelaku pembuat video hoaks virus corona itu.

Menurut wanita yang akrab disapa Rosa ini, kalaupun pelaku sudah meminta maaf tetapi belum dilakukan dengan cara yang benar. “Permintaan maaf belum disampaikan dengan cara yang benar. Kami minta yang bersangkutan untuk minta maaf dengan datang langsung ke rumah sakit,” tegasnya.

Kata Rosa, hal ini agar tidak menimbulkan polemik berkelanjutan dan demi kebaikan semua pihak. Mengingat, nama RSUP HAM jelas sekali disebutkan di dalam video itu. “Kita jadikan ini pembelajaran berharga bagi semua orang dan ke depannya kami harap masyarakat lebih bijak dalam mengolah informasi,” sebutnya.

Disinggung jika yang bersangkutan meminta maaf secara langsung, Rosa mengaku pihaknya akan menerima. “Masa orang minta maaf enggak kita terima? Tapi untuk memastikan ini tidak terjadi lagi ke depannya oleh siapapun, kami minta permintaan maaf juga harus disampaikan dengan cara yang benar,” tukasnya.

Sebelumnya, F mengakui kalau dirinya salah karena langsung mempercayai informasi yang didapatnya, terkait ada pasien terjangkit virus Corona dan dirawat di RSUP Haji Adam Malik Medan. Di hadapan Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Alwi Mujahit, F menyampaikan permintaan maafnya kepada Dinkes Sumut, pihak RSUP H Adam Malik Medan, dan juga seluruh masyarakat Sumut yang resah karena informasi hoax yang disebarkannya.

“Dengan rasa penyesalan yang sedalam-dalamnya saya meminta maaf kepada Dinas Kesehatan Sumut dan jajarannya, kepada pihak RSUP H Adam Malik dan juga masyarakat Sumut yang resah setelah menonton video saya,”ujar F sambil menunjukkan raut wajah penyesalan di Medan, Minggu (16/2).

Dalam kesempatan itu, F memberikan pengakuan kepada Kadis Kesehatan Sumut kalau dirinya tidak berniat menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat atau pun pihak manapun. Karena sedikit panik dan ingin masyarakat segera mengetahui informasi yang didapatnya, F pun lupa untuk mengkrosek kebenaran informasi tersebut.

“Yang ada dalam pikiran saya saat itu, bagaimana masyarakat bisa segera dapat informasi dan bisa berhati-hati. Salahnya saya, tidak mengkroscek benar tidaknya info itu. Makanya melalui Kadis Kesehatan Sumut saya mengaku menyesal dan tidak akan mengulangi perbuatan yang sama,”ujar F lagi sambil berulang kali menyampaikan kata maaf kepada Kadis Kesehatan Sumut. (ris)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/