24 C
Medan
Sunday, February 23, 2025
spot_img

Banjir Bandang Jayapura Tewaskan 66 Orang, 105 Luka-luka

istimewa
MENGUNGSI: Personel Polisi menggendong anak ketika membantu warga untuk mengungsi dari Doyo Baru Distrik Waibu Kabupaten Jayapura, Minggu (17/3).

SENTANI, SUMUTPOS.CO – Banjir bandang yang melanda Kabupaten Jayapura sejak Sabtu (16/3) malam kemarin, mengakibatkan 66 orang tewas dan 105 warga luka-luka, dan sekitar 4.226 orang warga mengungsi di beberapa titik yang ada di Kabupaten Jayapura. Hal itu berdasarkan data sementara yang diterima Cenderawasih Pos (grup Sumut Pos) dari Tim Gabungan Posko Induk sampai pukul 20.00 WIT, Minggu (17/3).

Dari laporan itu disebutkan, dari 105 orang yang mengalami luka-luka terdiri dari 75 orang luka berat dan 30 orang luka ringan. Sedangkan 4.226 orang yang mengungsi, tersebar di sejumlah titik yakni 1.250 orang di posko induk Gunung Merah, 300 orang di SIL, 400 orang di HIS. 600 orang di Bintang Timur, 1.450 orang di Gajah Mada, 153 orang di Doyo, 50 orang di Asrama Himls, dan 23 orang di Panti Jompo.

Kepada Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura, selaku Humas Posko Induk Banjir Bandang Kabupaten Jayapura Provinsi Papua, Doddy Sambodo Samiyana dalam press leasenya mengatakan, sejumlah wilayah di Kabupaten Jayapura terendam banjir dan mengakibatkan ratusan rumah warga tergenang air dan rusak, sejumlah perumahan umum terkena banjir, dan dan puluhan kendaraan terkena banjir dan rusak.

Kerusakan dan kerugian yang kami catat terdiri dari 211 rumah yang terendam air, 8 unit rumah di Distrik Ravinerara terendam, 350 rumah pemukiman rusak, 3 unit jembatan rusak berat, 8 volume drainase rusak berat, 2 unit gereja rusak berat, 1 unit masjid rusak berat, 8 unit sekolah rusak berat, 104 unit ruko rusak berat, 1 unit pasar rusak berat, 5 unit kendaraan roda empat terendam, dan 20 unit kendaraan roda dua terendam.

“Perumahan yang terendam, yaitu Perumahan Doyo Baru dan sekitarnya, Kompleks Bataylon 751/R, Balai Trans, dan Kompleks AURI,BTN Gajah Mada, dan beberapa wilayah sekitarnya,” ujar Doddy.

Disebutnya, ada sejumlah alat berat, seperti eksavator dari berbagai pihak yang dikerahkan, untuk membantu proses pembersihan material di sepanjang jalan raya dan sejumlah tempat yang mengalami banjir bandang tersebut. “Ada 12 unit alat berat yang kita gunakan, untuk melakukan pembersihan material di jalan raya dan di tempat-tempat terjadinya banjir tersebut,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jayapura, Putu Arga Sujarwadi menjelaskan, saat ini pihaknya bersama-sama dengann tim gabungan TNI-POLRI, BPBD dan pihak terkait lainnya telah berada di lokasi terjadinya banjir dan longsor, guna melakukan evakuasi terhadap warga masyarakat yang terkena banjir dan rumahnya tergenang, untuk di bawah ke tempat yang lebih aman.

“Semua tim kami sudah di lapangan bersama-sama tim dari TNI-POLRI, Pemda Jayapura, untuk membantu melakukan evakuasi terhadap warga masyarakat yang terkena banjir dan longsor serta rumahnya tergenang oleh air,” ujarnya melalui telepon selulernya.

Putu mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dan berawaspada, karena intensitas hujan yang tinggi ini dapat mengakibatkan banjir dan longsor di setiap wilayah yang ada di Kabupaten dan Kota Jayapura.(bet)

istimewa
MENGUNGSI: Personel Polisi menggendong anak ketika membantu warga untuk mengungsi dari Doyo Baru Distrik Waibu Kabupaten Jayapura, Minggu (17/3).

SENTANI, SUMUTPOS.CO – Banjir bandang yang melanda Kabupaten Jayapura sejak Sabtu (16/3) malam kemarin, mengakibatkan 66 orang tewas dan 105 warga luka-luka, dan sekitar 4.226 orang warga mengungsi di beberapa titik yang ada di Kabupaten Jayapura. Hal itu berdasarkan data sementara yang diterima Cenderawasih Pos (grup Sumut Pos) dari Tim Gabungan Posko Induk sampai pukul 20.00 WIT, Minggu (17/3).

Dari laporan itu disebutkan, dari 105 orang yang mengalami luka-luka terdiri dari 75 orang luka berat dan 30 orang luka ringan. Sedangkan 4.226 orang yang mengungsi, tersebar di sejumlah titik yakni 1.250 orang di posko induk Gunung Merah, 300 orang di SIL, 400 orang di HIS. 600 orang di Bintang Timur, 1.450 orang di Gajah Mada, 153 orang di Doyo, 50 orang di Asrama Himls, dan 23 orang di Panti Jompo.

Kepada Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura, selaku Humas Posko Induk Banjir Bandang Kabupaten Jayapura Provinsi Papua, Doddy Sambodo Samiyana dalam press leasenya mengatakan, sejumlah wilayah di Kabupaten Jayapura terendam banjir dan mengakibatkan ratusan rumah warga tergenang air dan rusak, sejumlah perumahan umum terkena banjir, dan dan puluhan kendaraan terkena banjir dan rusak.

Kerusakan dan kerugian yang kami catat terdiri dari 211 rumah yang terendam air, 8 unit rumah di Distrik Ravinerara terendam, 350 rumah pemukiman rusak, 3 unit jembatan rusak berat, 8 volume drainase rusak berat, 2 unit gereja rusak berat, 1 unit masjid rusak berat, 8 unit sekolah rusak berat, 104 unit ruko rusak berat, 1 unit pasar rusak berat, 5 unit kendaraan roda empat terendam, dan 20 unit kendaraan roda dua terendam.

“Perumahan yang terendam, yaitu Perumahan Doyo Baru dan sekitarnya, Kompleks Bataylon 751/R, Balai Trans, dan Kompleks AURI,BTN Gajah Mada, dan beberapa wilayah sekitarnya,” ujar Doddy.

Disebutnya, ada sejumlah alat berat, seperti eksavator dari berbagai pihak yang dikerahkan, untuk membantu proses pembersihan material di sepanjang jalan raya dan sejumlah tempat yang mengalami banjir bandang tersebut. “Ada 12 unit alat berat yang kita gunakan, untuk melakukan pembersihan material di jalan raya dan di tempat-tempat terjadinya banjir tersebut,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jayapura, Putu Arga Sujarwadi menjelaskan, saat ini pihaknya bersama-sama dengann tim gabungan TNI-POLRI, BPBD dan pihak terkait lainnya telah berada di lokasi terjadinya banjir dan longsor, guna melakukan evakuasi terhadap warga masyarakat yang terkena banjir dan rumahnya tergenang, untuk di bawah ke tempat yang lebih aman.

“Semua tim kami sudah di lapangan bersama-sama tim dari TNI-POLRI, Pemda Jayapura, untuk membantu melakukan evakuasi terhadap warga masyarakat yang terkena banjir dan longsor serta rumahnya tergenang oleh air,” ujarnya melalui telepon selulernya.

Putu mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dan berawaspada, karena intensitas hujan yang tinggi ini dapat mengakibatkan banjir dan longsor di setiap wilayah yang ada di Kabupaten dan Kota Jayapura.(bet)

spot_img

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

spot_imgspot_imgspot_img

Artikel Terbaru

/