25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Jajanan Sekolah Banyak Bermasalah

Saat ini banyak ditemukan jajanan anak sekolah yang tidak memenuhi syarat keamanan pangan. Apa tindakan BBPOM? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos, Farida Noris Ritonga dengan Kabid Pemeriksaan dan Penyidikan BBPOM Medan, Setia Murni.

Berapa persen jajanan anak sekolah yang mengandung bahan kimia berbahaya?

Sekitar 10 persennya, masih ada kita temukan produsen menjual jajanan makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya seperti formalin yang biasanya dalam kandungan mie, boraks dalam bakso serta bahan pewarna Rhodamin B dan Methanyl Yellow.

Kenapa masih banyak pelaku usaha yang memakai bahan kimia berbahaya tersebut?

Bahan kimia berbahaya ini sering disalah gunakan industri makanan kecil karena harganya yang murah dan mudah didapatkan di toko-toko maupun pasar tradisional. Padahal bahan seperti ini sangat berbahaya dan tidak dibolehkan dalam pangan. Memang ada penggunaan bahan pengawet yang aman untuk bahan makanan, seperti benzoat, namun harganya jauh lebih mahal.

Bagaimana dengan makanan tercemar mikroorganisme yang tidak memenuhi syarat keamanan pangan?
Untuk jumlah di Sumut saya nggak tau pasti. Namun jumlahnya masih sangat tinggi, secara nasional ada sekitar 40 persen jajanan siap saji yang biasanya dikonsumsi anak namun tidak memenuhi syarat keamanan, seperti penyajiannya tidak layak, terkena cemaran udara, tidak higienis, dan lainnya.

Bagaimana pengawasan yang dilakukan BBPOM?

Memang, salah satu program BBPOM Medan yang bekerjasama dengan dinas terkait melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap industri rumah tangga terutama penyedia makanan di sekolah-sekolah. Untuk makanan siap saji, kalau memang tidak memenuhi persyaratan, pelaku usaha yang memusnahkannya secara langsung. Namun begitu, berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang pangan, tanggung jawab pengawasan makanan hasil industri rumah tangga ada pada pemerintah daerah.

Apa dampaknya jika makanan mengandung bahan kimia berbahaya ini terus dikonsumsi?

Jika dikonsumsi dalam waktu lama, dapat menyebabkan kanker karena bahan-bahan kimia berbahaya tadi bersifat karsinogenik. Tentu saja ini sangat tidak baik terutama dikonsumsi anak-anak, karena jajanan juga memegang peran penting dalam memberi asupan energi dan gizi bagi anak sekolah. (*)

Saat ini banyak ditemukan jajanan anak sekolah yang tidak memenuhi syarat keamanan pangan. Apa tindakan BBPOM? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos, Farida Noris Ritonga dengan Kabid Pemeriksaan dan Penyidikan BBPOM Medan, Setia Murni.

Berapa persen jajanan anak sekolah yang mengandung bahan kimia berbahaya?

Sekitar 10 persennya, masih ada kita temukan produsen menjual jajanan makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya seperti formalin yang biasanya dalam kandungan mie, boraks dalam bakso serta bahan pewarna Rhodamin B dan Methanyl Yellow.

Kenapa masih banyak pelaku usaha yang memakai bahan kimia berbahaya tersebut?

Bahan kimia berbahaya ini sering disalah gunakan industri makanan kecil karena harganya yang murah dan mudah didapatkan di toko-toko maupun pasar tradisional. Padahal bahan seperti ini sangat berbahaya dan tidak dibolehkan dalam pangan. Memang ada penggunaan bahan pengawet yang aman untuk bahan makanan, seperti benzoat, namun harganya jauh lebih mahal.

Bagaimana dengan makanan tercemar mikroorganisme yang tidak memenuhi syarat keamanan pangan?
Untuk jumlah di Sumut saya nggak tau pasti. Namun jumlahnya masih sangat tinggi, secara nasional ada sekitar 40 persen jajanan siap saji yang biasanya dikonsumsi anak namun tidak memenuhi syarat keamanan, seperti penyajiannya tidak layak, terkena cemaran udara, tidak higienis, dan lainnya.

Bagaimana pengawasan yang dilakukan BBPOM?

Memang, salah satu program BBPOM Medan yang bekerjasama dengan dinas terkait melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap industri rumah tangga terutama penyedia makanan di sekolah-sekolah. Untuk makanan siap saji, kalau memang tidak memenuhi persyaratan, pelaku usaha yang memusnahkannya secara langsung. Namun begitu, berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang pangan, tanggung jawab pengawasan makanan hasil industri rumah tangga ada pada pemerintah daerah.

Apa dampaknya jika makanan mengandung bahan kimia berbahaya ini terus dikonsumsi?

Jika dikonsumsi dalam waktu lama, dapat menyebabkan kanker karena bahan-bahan kimia berbahaya tadi bersifat karsinogenik. Tentu saja ini sangat tidak baik terutama dikonsumsi anak-anak, karena jajanan juga memegang peran penting dalam memberi asupan energi dan gizi bagi anak sekolah. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/