30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Normalisasi Sungai Deli Perlu Disegerakan

no picture

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sepanjang aliran Sungai Deli sudah sepatutnya dilakukan normalisasi. Hal ini karena aliran Sungai Deli yang digunakan masyarakat setempat, telah terjadi pedangkalan. Pjs Ketua HNSI Sumut, Zulfahri Siagian mengatakan, kondisi Sungai Deli yang kini tidak normal sebagai pusat pengaliran air, perlu dilakukan normalisasi. Ia menyambut baik sikap Gubsu, Edy Rahmayadi yang akan memprogramkan normalisasi sungai tersebut.

“Pada acara Musrenbang Sumut kemarin, gubernur akan memprogramkan ini. Sudah ada penyusunan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) provinsi Sumatera Utara tahun 2020. Ini kita minta agar terlakasana,” katanya, Rabu (17/4).

Zulfahri mengungkapkan, selama puluhan tahun, Sungai Deli menjadi bagian kehidupan masyarakat menjadi bagian untuk mandi, cuci dan pencaharian bagi nelayan, sudah tidak layak lagi. Sebab, limbah merupakan penyebab dominan kotornya Sungai Deli tersebut.

“Sungai Deli masih menjadi tempat pembuangan sampah oleh orang-orang yang tidak peduli akan lingkungan. Bahkan, menjadi tempat pembuangan limbah produksi bagi perusahaan,” cetus Zulafahri.

Dengan adanya rencana normalisasi Sungai Deli, katanya, tentu saja membuat lingkungan sungai terjaga dari pendangkalan, sampah dan pencegahan banjir. Sehingga dapat mewariskan bagi anak cucu kedepannya.”Kita berharap berjalannya normalisasi, dapat memikirkan rumah masyarakat di pinggir benteng. Agar mereka direlokasi dengan baik,” ucap Zulfahri.

Sementara, Tokoh Masyarakat Medan Utara, Awaluddin, mengatakan, pemerintah harus lebih konsentrasi dengan tanggung jawabnya dalam melakukan normalisasi Sungai Deli. Belum terlaksananya program normaliasi dalam bentuk pembentangan secara permanen, pengerukan kedangkalan sungai serta menertibkan bangunan liar di pinggiran benten sungai, dikhawatirkan terjadinya luapan bajir.

“Kita lihat kondisi benteng sudah sangat mengkhawatirkan. Jangan sempat musibah yang pernah terjadi beberapa tahun lalu, kembali terjadi. Sebelumnya pernah terjadi jebolnya tanggul yang merendam ribuan rumah di kawasan Medan Labuhan. Jadi kita minta normalisasi Sungai Deli harus menjadi prioritas,” terang pria akrab disapa Awel.

Pemerintah melalui Pemko Medan, sudah harus mensegerakan untuk mendesak pemerintah pusat melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) II, agar program yang tertunda ini segera dilaksanakan.

“Harapan kita, ini untuk segera dilaksanakan. Jangan sempat benteng jebol pemerintah baru sibuk. Agar masyarakat tidak dihantui rasa kekhawatiran banjir bila terjadi hujan dan banjir kiriman dari gunung,” tegas Awel. (fac/ila)

no picture

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sepanjang aliran Sungai Deli sudah sepatutnya dilakukan normalisasi. Hal ini karena aliran Sungai Deli yang digunakan masyarakat setempat, telah terjadi pedangkalan. Pjs Ketua HNSI Sumut, Zulfahri Siagian mengatakan, kondisi Sungai Deli yang kini tidak normal sebagai pusat pengaliran air, perlu dilakukan normalisasi. Ia menyambut baik sikap Gubsu, Edy Rahmayadi yang akan memprogramkan normalisasi sungai tersebut.

“Pada acara Musrenbang Sumut kemarin, gubernur akan memprogramkan ini. Sudah ada penyusunan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) provinsi Sumatera Utara tahun 2020. Ini kita minta agar terlakasana,” katanya, Rabu (17/4).

Zulfahri mengungkapkan, selama puluhan tahun, Sungai Deli menjadi bagian kehidupan masyarakat menjadi bagian untuk mandi, cuci dan pencaharian bagi nelayan, sudah tidak layak lagi. Sebab, limbah merupakan penyebab dominan kotornya Sungai Deli tersebut.

“Sungai Deli masih menjadi tempat pembuangan sampah oleh orang-orang yang tidak peduli akan lingkungan. Bahkan, menjadi tempat pembuangan limbah produksi bagi perusahaan,” cetus Zulafahri.

Dengan adanya rencana normalisasi Sungai Deli, katanya, tentu saja membuat lingkungan sungai terjaga dari pendangkalan, sampah dan pencegahan banjir. Sehingga dapat mewariskan bagi anak cucu kedepannya.”Kita berharap berjalannya normalisasi, dapat memikirkan rumah masyarakat di pinggir benteng. Agar mereka direlokasi dengan baik,” ucap Zulfahri.

Sementara, Tokoh Masyarakat Medan Utara, Awaluddin, mengatakan, pemerintah harus lebih konsentrasi dengan tanggung jawabnya dalam melakukan normalisasi Sungai Deli. Belum terlaksananya program normaliasi dalam bentuk pembentangan secara permanen, pengerukan kedangkalan sungai serta menertibkan bangunan liar di pinggiran benten sungai, dikhawatirkan terjadinya luapan bajir.

“Kita lihat kondisi benteng sudah sangat mengkhawatirkan. Jangan sempat musibah yang pernah terjadi beberapa tahun lalu, kembali terjadi. Sebelumnya pernah terjadi jebolnya tanggul yang merendam ribuan rumah di kawasan Medan Labuhan. Jadi kita minta normalisasi Sungai Deli harus menjadi prioritas,” terang pria akrab disapa Awel.

Pemerintah melalui Pemko Medan, sudah harus mensegerakan untuk mendesak pemerintah pusat melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) II, agar program yang tertunda ini segera dilaksanakan.

“Harapan kita, ini untuk segera dilaksanakan. Jangan sempat benteng jebol pemerintah baru sibuk. Agar masyarakat tidak dihantui rasa kekhawatiran banjir bila terjadi hujan dan banjir kiriman dari gunung,” tegas Awel. (fac/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/