25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Siapkan Perawat Terlatih Skala Internasional, RSUP Haji Adam Malik Miliki Unit Khusus Luka Bakar

no picture

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah bertahun-tahun menunggu akhirnya Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik memiliki Unit Pelayanan Khusus Luka Bakar (UPKLB) yang berada di Central Medical Unit (CMU) Lantai 3. UPKLB ini juga memiliki fasilitas lengkap untuk pasien dengan luka bakar berat.

Dikatakan Kepala UPKLB, dr Emil Akmal, Sp.BP-RE unit ini diharapkan bisa menangani kasus luka bakar berat dan juga terdapat unit perawatan luka. “Unit ini sudah 2 tahun dipersiapkan akhirnya kita resmikan juga. Di unit ini tersedia 7 tempat tidur terbagi atas 4 tempat tidur untuk perawatan pasien intensif yang trauma inhalasi atau gangguan pernafasan. Sedangkan 3 tempat tidur lagi untuk pasien yang bermasalah yang berisiko menyebabkan kematian dini,” kata dr Akmal di sela-sela peresmian UPKLB yang dihadiri Plt Dirut RSUP Haji Adam Malik Mardianto, Selasa (16/4).

dr Akmal mengatakan, perawat yang disediakan di unit ini merupakan perawat yang sudah terlatih. Dimana perawat-perawat ini sudah mendapat pelatihan bukan hanya di tingkat nasional tapi tingkat internasional. “Kita harapkan mereka bisa mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama pelatihan kepada pasien-pasien yang datang nantinya,” ucapnya.

Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Haji Adam Malik, dr Zainal Safri SpPD, SpJP mengatakan, bahwa UPKLB ini harus berkembang sendiri atau menjadi mandiri atau harus menjadi unit swasembada yang membiayai dirinya sendiri.

“Saat ini masih kita suport melalui subsidi pembiayaan dan kita harapkan unit ini bisa berkembang. Sebab pelayanannya di rumah sakit kan besar. Nah sebagai unit kecil ini harus swasembada. Jadi untuk di awal ini kita suport dan kita akan terus menilai dari management unit ini dan akan kita evaluasi 3 bulan sekali apa saja yang mereka kerjakan,” terangnya yang didampingi Kasubag Humas RSUP Haji Adam Malik Rosario Dorothy Simanjuntak. Sementara itu, Ketua Divisi Bedah Plastik dr Frank Bietra Buchari, Sp.BP(K) mengungkapkan unit luka bakar tersebut merupakan unit terlengkap yang ada di Sumatera Utara (Sumut). Sehingga kehadiran unit ini disambut positif.

“Sebab perawatan luka bakar itu adalah perawatan yang lama, panjang dan memerlukan operasi berkali-kali sehingga memang memerlukan biaya banyak per pasien. Unit ini diperuntukkan untuk luka bakar berat yang dalam dan yang luas di atas 20 persen dengan trauma yang berat dan luka bakarnya yang berat dengan great diatas 2. Bahkan penanganan pasien ini paling cepat sampai 2 minggu,” terangnya.

Ia menambahkan dengan hadirnya unit khusus luka bakar ini tentunya tidak menempatkan pasien luka bakar di ruang Intensive Care Unit (ICU) yang selama ini dilakukan bila kedatangan pasien dengan luka bakar berat.

“Mengingat luka bakar ini tingkat infeksinya sangat tinggi jadi bila pasien diletakkan di satu ruangan dengan pasien lain bisa menyebabkan infeksi ke pasien lainnya. Jadi harus ada di ruangan sendiri seperti ini dan kami bisa optimalisasi semua sebab kami sudah bersinergi dengan dokter penyakit dalam, dokter anestesi, dokter anak dan tak perlu konsultasi lagi karena sudah menjadi pasien bersama,” pungkasnya. (dvs/ila)

no picture

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah bertahun-tahun menunggu akhirnya Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik memiliki Unit Pelayanan Khusus Luka Bakar (UPKLB) yang berada di Central Medical Unit (CMU) Lantai 3. UPKLB ini juga memiliki fasilitas lengkap untuk pasien dengan luka bakar berat.

Dikatakan Kepala UPKLB, dr Emil Akmal, Sp.BP-RE unit ini diharapkan bisa menangani kasus luka bakar berat dan juga terdapat unit perawatan luka. “Unit ini sudah 2 tahun dipersiapkan akhirnya kita resmikan juga. Di unit ini tersedia 7 tempat tidur terbagi atas 4 tempat tidur untuk perawatan pasien intensif yang trauma inhalasi atau gangguan pernafasan. Sedangkan 3 tempat tidur lagi untuk pasien yang bermasalah yang berisiko menyebabkan kematian dini,” kata dr Akmal di sela-sela peresmian UPKLB yang dihadiri Plt Dirut RSUP Haji Adam Malik Mardianto, Selasa (16/4).

dr Akmal mengatakan, perawat yang disediakan di unit ini merupakan perawat yang sudah terlatih. Dimana perawat-perawat ini sudah mendapat pelatihan bukan hanya di tingkat nasional tapi tingkat internasional. “Kita harapkan mereka bisa mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama pelatihan kepada pasien-pasien yang datang nantinya,” ucapnya.

Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Haji Adam Malik, dr Zainal Safri SpPD, SpJP mengatakan, bahwa UPKLB ini harus berkembang sendiri atau menjadi mandiri atau harus menjadi unit swasembada yang membiayai dirinya sendiri.

“Saat ini masih kita suport melalui subsidi pembiayaan dan kita harapkan unit ini bisa berkembang. Sebab pelayanannya di rumah sakit kan besar. Nah sebagai unit kecil ini harus swasembada. Jadi untuk di awal ini kita suport dan kita akan terus menilai dari management unit ini dan akan kita evaluasi 3 bulan sekali apa saja yang mereka kerjakan,” terangnya yang didampingi Kasubag Humas RSUP Haji Adam Malik Rosario Dorothy Simanjuntak. Sementara itu, Ketua Divisi Bedah Plastik dr Frank Bietra Buchari, Sp.BP(K) mengungkapkan unit luka bakar tersebut merupakan unit terlengkap yang ada di Sumatera Utara (Sumut). Sehingga kehadiran unit ini disambut positif.

“Sebab perawatan luka bakar itu adalah perawatan yang lama, panjang dan memerlukan operasi berkali-kali sehingga memang memerlukan biaya banyak per pasien. Unit ini diperuntukkan untuk luka bakar berat yang dalam dan yang luas di atas 20 persen dengan trauma yang berat dan luka bakarnya yang berat dengan great diatas 2. Bahkan penanganan pasien ini paling cepat sampai 2 minggu,” terangnya.

Ia menambahkan dengan hadirnya unit khusus luka bakar ini tentunya tidak menempatkan pasien luka bakar di ruang Intensive Care Unit (ICU) yang selama ini dilakukan bila kedatangan pasien dengan luka bakar berat.

“Mengingat luka bakar ini tingkat infeksinya sangat tinggi jadi bila pasien diletakkan di satu ruangan dengan pasien lain bisa menyebabkan infeksi ke pasien lainnya. Jadi harus ada di ruangan sendiri seperti ini dan kami bisa optimalisasi semua sebab kami sudah bersinergi dengan dokter penyakit dalam, dokter anestesi, dokter anak dan tak perlu konsultasi lagi karena sudah menjadi pasien bersama,” pungkasnya. (dvs/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/