30.6 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Presiden PKS Sapa Masyarakat Sumut

Alokasi Anggaran RSBI Rp500 M Harus Diawasi

MEDAN –Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) H Luthfi Hasan Ishaaq, MA bersama mantan Presiden PKS DR H Hidayat Nur Wahid dan Ir H Tifatul Sembiring, bersilahturahmi dengan puluhan tokoh masyarakat dari kabupaten/ kota se-Sumatera Utara.

Hadir juga Menteri Pertanian Ir H Suswono, MMA dan Ketua DPP PKS Wilda Sumatera Khairul Anwar, Apt. Kehadiran mereka dalam acara Temu Tokoh dan Temu Kader dalam rangka Safari Dakwah III DPP Wilda Sumatera, di Hotel Madani, Kamis (10/1) malam. Di acara ini juga sempat menyinggung soal pendidikan di Indonesia yang tidak berkembang, misalnya soal Ujian Nasional yang kurang efektif.

Mantan Presiden PKS DR H Hidayat Nur Wahid mengatakan, sejak awal ia  sudah mengkomunikasikan agar Ujian Akhir Nasional (UN) tidak dilaksanakan. Karena standarisasi akan membuat problem berkepanjangan. “Bagaimana mungkin pemerintah menuntut standarisasi, padahal fasilitas yang diberikan tidak standar terutama di pedesaan,” ujar Hidayat. Hidayat Nur Wahid juga menyayangkan tindakan berlebihan Densus 88 yang menangkap guru yang membantu murid pada saat UAN di Sumut beberapa waktu lalu.

Sedangkan soal keputusan MK menghapuskan RSBI,  Hidayat Nur Wahid meminta agar keluarnya keputusan MK tersebut perlu ditindaklanjuti dengan pengawasan terhadap alokasi anggaran Rp500 miliar per  tahun untuk pengembangan RSBI. “Dana tersebut seharusnya dialihkan untuk pendanaan kebutuhan lain yang lebih diperlukan,” tegas Hidayat Nur Wahid.

Sebelumnya di acara, Presiden PKS H Luthfi Hasan Ishaaq, MA didampingi Menteri dan petinggi lainnya langsung menyambangi kursi mereka untuk bersalaman dan bertegur sapa. Para ustad dan ustazah dari kabupaten/ kota se-Sumut tertegun simpatik mendapat sapaan akrab dari Luthfi.

Dalam kesempatan itu, Plt Gubsu H Gatot Pujo Nugroho, ST memberikan kata sambutannya. “Kami yakin di dada seluruh kader dan simpatisan menyerukan semangat dakwah,” ujar Plt Gubsu H Gatot Pujo Nugroho, ST. (far)

Alokasi Anggaran RSBI Rp500 M Harus Diawasi

MEDAN –Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) H Luthfi Hasan Ishaaq, MA bersama mantan Presiden PKS DR H Hidayat Nur Wahid dan Ir H Tifatul Sembiring, bersilahturahmi dengan puluhan tokoh masyarakat dari kabupaten/ kota se-Sumatera Utara.

Hadir juga Menteri Pertanian Ir H Suswono, MMA dan Ketua DPP PKS Wilda Sumatera Khairul Anwar, Apt. Kehadiran mereka dalam acara Temu Tokoh dan Temu Kader dalam rangka Safari Dakwah III DPP Wilda Sumatera, di Hotel Madani, Kamis (10/1) malam. Di acara ini juga sempat menyinggung soal pendidikan di Indonesia yang tidak berkembang, misalnya soal Ujian Nasional yang kurang efektif.

Mantan Presiden PKS DR H Hidayat Nur Wahid mengatakan, sejak awal ia  sudah mengkomunikasikan agar Ujian Akhir Nasional (UN) tidak dilaksanakan. Karena standarisasi akan membuat problem berkepanjangan. “Bagaimana mungkin pemerintah menuntut standarisasi, padahal fasilitas yang diberikan tidak standar terutama di pedesaan,” ujar Hidayat. Hidayat Nur Wahid juga menyayangkan tindakan berlebihan Densus 88 yang menangkap guru yang membantu murid pada saat UAN di Sumut beberapa waktu lalu.

Sedangkan soal keputusan MK menghapuskan RSBI,  Hidayat Nur Wahid meminta agar keluarnya keputusan MK tersebut perlu ditindaklanjuti dengan pengawasan terhadap alokasi anggaran Rp500 miliar per  tahun untuk pengembangan RSBI. “Dana tersebut seharusnya dialihkan untuk pendanaan kebutuhan lain yang lebih diperlukan,” tegas Hidayat Nur Wahid.

Sebelumnya di acara, Presiden PKS H Luthfi Hasan Ishaaq, MA didampingi Menteri dan petinggi lainnya langsung menyambangi kursi mereka untuk bersalaman dan bertegur sapa. Para ustad dan ustazah dari kabupaten/ kota se-Sumut tertegun simpatik mendapat sapaan akrab dari Luthfi.

Dalam kesempatan itu, Plt Gubsu H Gatot Pujo Nugroho, ST memberikan kata sambutannya. “Kami yakin di dada seluruh kader dan simpatisan menyerukan semangat dakwah,” ujar Plt Gubsu H Gatot Pujo Nugroho, ST. (far)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/