31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Dua Korban Masih Kritis, Bangkai Kapal Diangkat

Kapal BC 15001 Meledak

MEDAN-Dua korban selamat dalam peristiwa terbakar kapal Patroli dengan Nomor lambung 15001 milik Bea dan Cukai (BC) Belawan WilayahI Sumatera Utara di Pantai Labu Deli Serdang saat ini sudah sadar dan dalam tahap penyembuhan.

Kapten Kapal, Zulbasrin (54), dan Susanto (ABK) dirawat intensif di Kamar 625 Lantai 6 RS Columbia Asia sejak Sabtu (16/7) dinihari kemarin. “Keduanya masih dalam perawatan tim medis dalam pemulihan kondisi,” kata Humas Bea Cukai Wil I Sumut, Andy Hendratmo yang dihubungi melalui telepon Selular, Minggu (17/7).

Andy Hendratmo belum tahu tindakan medis apa yang akan segera dilakukan untuk membantu percepatan penyembuhan keduanya karena ia sedang berada di Jakarta.

Saat wartawan Sumut Pos menyambangi RSU Colombia Asia Medan, petugas keaman Rumah Sakit tidak memberikan izin untuk melakukan peliputan di areal rumah sakit. Tetapi sumber terpercaya di RSU Columbia Asia Medan mengatakan, kedua pasien ditangani dr Frank Bukhari SpBP. Seorang pasien sudah didegradesmen (dibalut) dan seorang lagi sendang dikonsulkan ke dr Zulfikri SpJ karena ada masalah hipertensi akbat peristiwa tersebut.

Kepolisian Daerah Sumatra Utara hingga saat ini masih melakukan penyelidikan meledaknya kapal patroli Bea Cukai (BC) dengan nomor lambung 15001. Peyidik tengah memeriksa puing-puing kapal yang meledak Jumat (15/7 lalu di perairan Pantai Labu, Deli Serdang. Penyidik dari Dit Polair Polda Sumut bersama Tim Labfor cabang Medan yang dibackup Dit Reskrim Poldasu, bersama Direktorat Bea dan Cukai berencana mengangkat bangkai kapal yang meledak hingga menewaskan tujuh orang.

“Kita melakukan penyelidikannya, tetapi yang menangani Dit Polair bersama Tim Labfor di Beckup Dit Reskrim. Dugaan sementara, karena genset kapal meledak,” ujar Kabid Humas Poldasu, AKBP Raden Heru Prakoso, kemarin.
Dijelaskan Heru, Dit Polair yang sudah berkordinasi juga sudah menyiapkan alat-alat untuk mengangkat kapal patroli milik Dit Bea dan Cukai. “Alat-alatnya sudah disiapkan, karena kedalaman kapal tenggelam hanya 7-10 meter,” bebernya. Heru belum memastikan waktu yang dibutuhkan untuk mengevakuasi kapal.

Hasil penyelidikan sementara, jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimasus), menduga penyebab meledaknya kapal tersebut akibat arus pendek listrik lalu menimbulkan kebakaran. Dugaan itu didapatkan dari keterangan Susanto, petugas patroli BC Susanto yang selamat. “Sebelum terjadi ledakan, Susanto dan rekannya melego jangkar di perairan Pantai Labu karena akan melaksanakan Salat Magrib,” tegas Heru Prakoso.

Ketika menghidupkan genset kapal, muncul ledakan yang membakar kapal patroli milik Kanwil BC Sumut tersebut.
“Polda Sumatra Utara belum dapat meminta keterangan lebih jauh karena Susanto harus segera mendapat perawatan medis. Polisi juga belum dapat menginterogasi Zulbasrin karena mengalami luka serius,” tegas Humas Poldasu.
Untuk kepentingan penyelidikan, penyidik akan memintai keterangan salah seorang nelayan Pantai Labu bernama Amsi yang ikut menolong korban. “Dia (Amsi, Red) ikut memberikan bantuan sekitar satu jam setelah ledakan. Dalam beberapa hari ini kita akan memanggil saksi nelayan ini,” tegas Heru lagi.

Heru Prakoso menyatakan polisi serius melakukan penyelidikan atas ledakan kapal patroli BC itu. “Kita telah menugaskan Polres Deli Serdang dan Direktorat Polisi Air (Polair) Polda Sumut untuk menangani kasusnya,” tegas Prakoso.(mag-7/adl/rud)

Kapal BC 15001 Meledak

MEDAN-Dua korban selamat dalam peristiwa terbakar kapal Patroli dengan Nomor lambung 15001 milik Bea dan Cukai (BC) Belawan WilayahI Sumatera Utara di Pantai Labu Deli Serdang saat ini sudah sadar dan dalam tahap penyembuhan.

Kapten Kapal, Zulbasrin (54), dan Susanto (ABK) dirawat intensif di Kamar 625 Lantai 6 RS Columbia Asia sejak Sabtu (16/7) dinihari kemarin. “Keduanya masih dalam perawatan tim medis dalam pemulihan kondisi,” kata Humas Bea Cukai Wil I Sumut, Andy Hendratmo yang dihubungi melalui telepon Selular, Minggu (17/7).

Andy Hendratmo belum tahu tindakan medis apa yang akan segera dilakukan untuk membantu percepatan penyembuhan keduanya karena ia sedang berada di Jakarta.

Saat wartawan Sumut Pos menyambangi RSU Colombia Asia Medan, petugas keaman Rumah Sakit tidak memberikan izin untuk melakukan peliputan di areal rumah sakit. Tetapi sumber terpercaya di RSU Columbia Asia Medan mengatakan, kedua pasien ditangani dr Frank Bukhari SpBP. Seorang pasien sudah didegradesmen (dibalut) dan seorang lagi sendang dikonsulkan ke dr Zulfikri SpJ karena ada masalah hipertensi akbat peristiwa tersebut.

Kepolisian Daerah Sumatra Utara hingga saat ini masih melakukan penyelidikan meledaknya kapal patroli Bea Cukai (BC) dengan nomor lambung 15001. Peyidik tengah memeriksa puing-puing kapal yang meledak Jumat (15/7 lalu di perairan Pantai Labu, Deli Serdang. Penyidik dari Dit Polair Polda Sumut bersama Tim Labfor cabang Medan yang dibackup Dit Reskrim Poldasu, bersama Direktorat Bea dan Cukai berencana mengangkat bangkai kapal yang meledak hingga menewaskan tujuh orang.

“Kita melakukan penyelidikannya, tetapi yang menangani Dit Polair bersama Tim Labfor di Beckup Dit Reskrim. Dugaan sementara, karena genset kapal meledak,” ujar Kabid Humas Poldasu, AKBP Raden Heru Prakoso, kemarin.
Dijelaskan Heru, Dit Polair yang sudah berkordinasi juga sudah menyiapkan alat-alat untuk mengangkat kapal patroli milik Dit Bea dan Cukai. “Alat-alatnya sudah disiapkan, karena kedalaman kapal tenggelam hanya 7-10 meter,” bebernya. Heru belum memastikan waktu yang dibutuhkan untuk mengevakuasi kapal.

Hasil penyelidikan sementara, jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimasus), menduga penyebab meledaknya kapal tersebut akibat arus pendek listrik lalu menimbulkan kebakaran. Dugaan itu didapatkan dari keterangan Susanto, petugas patroli BC Susanto yang selamat. “Sebelum terjadi ledakan, Susanto dan rekannya melego jangkar di perairan Pantai Labu karena akan melaksanakan Salat Magrib,” tegas Heru Prakoso.

Ketika menghidupkan genset kapal, muncul ledakan yang membakar kapal patroli milik Kanwil BC Sumut tersebut.
“Polda Sumatra Utara belum dapat meminta keterangan lebih jauh karena Susanto harus segera mendapat perawatan medis. Polisi juga belum dapat menginterogasi Zulbasrin karena mengalami luka serius,” tegas Humas Poldasu.
Untuk kepentingan penyelidikan, penyidik akan memintai keterangan salah seorang nelayan Pantai Labu bernama Amsi yang ikut menolong korban. “Dia (Amsi, Red) ikut memberikan bantuan sekitar satu jam setelah ledakan. Dalam beberapa hari ini kita akan memanggil saksi nelayan ini,” tegas Heru lagi.

Heru Prakoso menyatakan polisi serius melakukan penyelidikan atas ledakan kapal patroli BC itu. “Kita telah menugaskan Polres Deli Serdang dan Direktorat Polisi Air (Polair) Polda Sumut untuk menangani kasusnya,” tegas Prakoso.(mag-7/adl/rud)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/