30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Jelang Pemilu 2024, Polri Gunakan Pra Operasi Cooling System dan Operasi Mantap Brata

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) menggelar acara Diskusi Publik, dengan tema, Halaqah Kebangsaan, Peran Islam Wasathiyah dalam Menciptakan Ruang Publik yang Aman dan Nyaman dalam Menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, yang dilaksanakan di Grand Marcure Hotel, Jumat (18/8).

Acara tersebut, dihadiri Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi,
Guru Besar UINSU, Prof Dr Anshari Yamama, Wasekjen DPP MUI Buya Dr H Amirsyah Tambunan dan organisasi Islam se Sumut.

“Halaqah ini ditujukan agar kita dapat mewujudkan Pemilu damai. Selain itu juga sebagai area publik yang aman dan nyaman serta dapat menjadikannya sebagai literasi untuk banyak pihak agar bisa menyamakan dan menerima informasi-informasi yang baik untuk membangun kemajuan bagi Sumut,” ujar Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi kepada sejumlah wartawan usai acara berlangsung.

Dalam hal ini, pihaknya menginginkan penyelenggaraan majelis-majelis tersebut dapat diperbanyak, supaya dalam konteks pemahaman dan pemikiran dapat disalurkan pengertian dan pemahaman yang mendalam tentang Pemilu ini, untuk dapat memilih sesuai hati nurani.

“Pemilu ini perlu damai, Pemilu juga perlu nyaman karena ini pesta demokrasi yang harus kita wujudkan bersama-sama, keamanan dan kenyamanannya,” katanya.

Dijelaskannya, dalam pengamanan Pemilu 2024 mendatang, Polda Sumut menggunakan pra operasi ‘Cooling System’, sedangkan untuk operasinya digunakan kata sandi, Operasi Mantap Brata, yakni dalam artian mendinginkan situasi menjelang Pemilu 2024.

“Jadi mari kita sama-sama membangun kemajuan lebih konkret dan menjaga agar hal-hal yang hangat itu bisa didinginkan. Cooling system untuk pra operasi ini juga akan terus kita gelorakan di seluruh elemen masyarakat agar kemudian dapat kita informasikan kepada hal-hal verifikatif yang kemudian menjadi pemahaman bagi kita semua serta dapat menjadi literasi yang bermanfaat. Intinya kita harus bangun kenyamanan ini bersama seluruh elemen,” imbuhnya.

Disinggung terkait pemetaan lokasi rawan, Agung menjelaskan, Polri akan hadirvdalam menjaga dan menjamin Harkamtibmas agar berjalan baik. Artinya, masyarakat akan tetap bisa beraktivitas sebagaimana mestinya.

“Tentu dinamika seperti ini kita amankan dan kemudian hal-hal yang menghambat kita cairkan dan hal yang belum terinformasikan bisa disampaikan,” tandasnya.

Sementara itu, Sekjen DPP MUI Buya Dr H Amirsyah Tambunan menambahkan, dalam memahami persoalan-persoalan kebangsaan agar dapat menjadi ‘problem solver’, bukan ‘problem maker’, yakni dalam artian agar dapat memberikan solusi-solusi, sebab seluruh elemen masyarakat mempunyai tanggung jawab dalam menciptakan Pemilu damai yang ramah dan santun, dalam rangka untuk menyumbangkan nilai-nilai demokrasi yang jujur dan adil.

“Itu yang saya kira penting sekali. Selain itu juga menjadi bagian dari tanggung jawab semua pihak tanpa terkecuali. Oleh karena itu saya mengajak kita semua, mari kita komponen bangsa ini sebagai bagian dari problem solver yaitu memberi solusi terhadap masalah dan dapat memberikan pemahaman terhadap ajaran agama untuk menciptakan keamanan, kedamaian sekaligus menciptakan suasana yang guyub, rukun untuk menghasilkan kepemiminan nasional yang legitimate yang dipilih anak bangsa,” imbaunya. (dwi/tri)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) menggelar acara Diskusi Publik, dengan tema, Halaqah Kebangsaan, Peran Islam Wasathiyah dalam Menciptakan Ruang Publik yang Aman dan Nyaman dalam Menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, yang dilaksanakan di Grand Marcure Hotel, Jumat (18/8).

Acara tersebut, dihadiri Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi,
Guru Besar UINSU, Prof Dr Anshari Yamama, Wasekjen DPP MUI Buya Dr H Amirsyah Tambunan dan organisasi Islam se Sumut.

“Halaqah ini ditujukan agar kita dapat mewujudkan Pemilu damai. Selain itu juga sebagai area publik yang aman dan nyaman serta dapat menjadikannya sebagai literasi untuk banyak pihak agar bisa menyamakan dan menerima informasi-informasi yang baik untuk membangun kemajuan bagi Sumut,” ujar Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi kepada sejumlah wartawan usai acara berlangsung.

Dalam hal ini, pihaknya menginginkan penyelenggaraan majelis-majelis tersebut dapat diperbanyak, supaya dalam konteks pemahaman dan pemikiran dapat disalurkan pengertian dan pemahaman yang mendalam tentang Pemilu ini, untuk dapat memilih sesuai hati nurani.

“Pemilu ini perlu damai, Pemilu juga perlu nyaman karena ini pesta demokrasi yang harus kita wujudkan bersama-sama, keamanan dan kenyamanannya,” katanya.

Dijelaskannya, dalam pengamanan Pemilu 2024 mendatang, Polda Sumut menggunakan pra operasi ‘Cooling System’, sedangkan untuk operasinya digunakan kata sandi, Operasi Mantap Brata, yakni dalam artian mendinginkan situasi menjelang Pemilu 2024.

“Jadi mari kita sama-sama membangun kemajuan lebih konkret dan menjaga agar hal-hal yang hangat itu bisa didinginkan. Cooling system untuk pra operasi ini juga akan terus kita gelorakan di seluruh elemen masyarakat agar kemudian dapat kita informasikan kepada hal-hal verifikatif yang kemudian menjadi pemahaman bagi kita semua serta dapat menjadi literasi yang bermanfaat. Intinya kita harus bangun kenyamanan ini bersama seluruh elemen,” imbuhnya.

Disinggung terkait pemetaan lokasi rawan, Agung menjelaskan, Polri akan hadirvdalam menjaga dan menjamin Harkamtibmas agar berjalan baik. Artinya, masyarakat akan tetap bisa beraktivitas sebagaimana mestinya.

“Tentu dinamika seperti ini kita amankan dan kemudian hal-hal yang menghambat kita cairkan dan hal yang belum terinformasikan bisa disampaikan,” tandasnya.

Sementara itu, Sekjen DPP MUI Buya Dr H Amirsyah Tambunan menambahkan, dalam memahami persoalan-persoalan kebangsaan agar dapat menjadi ‘problem solver’, bukan ‘problem maker’, yakni dalam artian agar dapat memberikan solusi-solusi, sebab seluruh elemen masyarakat mempunyai tanggung jawab dalam menciptakan Pemilu damai yang ramah dan santun, dalam rangka untuk menyumbangkan nilai-nilai demokrasi yang jujur dan adil.

“Itu yang saya kira penting sekali. Selain itu juga menjadi bagian dari tanggung jawab semua pihak tanpa terkecuali. Oleh karena itu saya mengajak kita semua, mari kita komponen bangsa ini sebagai bagian dari problem solver yaitu memberi solusi terhadap masalah dan dapat memberikan pemahaman terhadap ajaran agama untuk menciptakan keamanan, kedamaian sekaligus menciptakan suasana yang guyub, rukun untuk menghasilkan kepemiminan nasional yang legitimate yang dipilih anak bangsa,” imbaunya. (dwi/tri)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/