26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gerakan Pramuka Harus Memiliki Sumber Dana Sendiri

MEDAN – Harus disadari tidak selamanya Pramuka bergantung kepada bantuan pemerintah. Untuk menjaga otonomi dan idependensi organisasi, Gerakan Pramuka harus memiliki sumber dana sendiri.

Untuk itu sebagaimana yang telah diamanatkan oleh UU No.12 tahun 2010, serta sesuai dengan tema Hari Pramuka ke-51 yakni Tingkatkan Kemandirian Gerakan Pramuka untuk Keberhasilan Pembentukan Karakter Kaum Muda, maka kiranya seluruh kwartir ranting dapat mulai memikirkan dan berupaya untuk membentuk unit usaha yang dimaksud.

Hal ini yang disampaikan Wakil Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin Msi selaku Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Medan ketika menghadiri Peringatan Hari Pramuka ke-51 tahun 2012 di Lapangan Bumi Perkemahan Pusdiklatcab Gerakan Pramuka Kwartir Cabang  Jalan Karya Wisata Medan, Sabtu (15/9).

“Sebagai langkah awal, setiap kwartir ranting perlu melakukan pendataan aset yang dimiliki dan tentu saja pengembangan maupun pengelolaan aset dalam bentuk badan usaha. Ini dapat dilakukan bekerjasama dengan pihak ketiga, sepanjang menguntungkan dan bermanfaat bagi Gerakan Pramuka,” kata Wakil Wali Kota.

Kemudian, Eldin mengungkapkan, dalam kurun waktu enam tahun terakhir, semua bisa melihat bahwasannya revitalisasi Gerakan Pramuka telah berhasil merubah cara pandang masyarakat terhadap Gerakan Pramuka. Selaku penyelenggara pendidikan kepramukaan, Gerakan Pramuka memang mempunyai peranan besar dalam pembentukan kepribadian generasi muda. Peranan itulah yang saat ini telah menjadi dambaan utama masyarakat Indonesia.

Secara umum, jelas Eldin, ada tiga sasaran pokok revitalisasi Gerakan Pramuka yang telah dicanangkan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2006. Pertama, memperkuat dasar hukum Gerakan Pramuka sebagai organisasi pendidikan nonformal di tanah air.
Kedua, lanjutnya, pembaharuan sistem pendidikan kepramukaan. Pembaharuan ini sedang dalam proses untuk dilaksanakan di Kwartir Cabang Medan. Sedangkan yang ketiga, kemandirian organisasi.

Untuk mewujudkan itu tentunya diperlukan kerja keras, pembiayaan yang dibutuhkan untuk menopang kegiatan pramuka memang sangat besar.
Untuk itulah Eldin mengajak semua untuk kembali bersama-sama memantapkan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai tercantum dalam Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka yaitu nilai-nilai luhur yang menjunjung tinggi keimanan, kejujuran, cinta tanah air, kasih sayang sesama manusia, tolong menolonmg, gotong royong, bertanggungjawab, disiplin, hormat kepada orang tua, sederhana, suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

“Kepada adik-adik Pramuka di Kota Medan, saya menyampaikan rasa bangga. Sangatlah tepat adik-adik memilih Gerakan Pramuka sebagai kegiatanekstrakurikuler di sekolah. (gus)

MEDAN – Harus disadari tidak selamanya Pramuka bergantung kepada bantuan pemerintah. Untuk menjaga otonomi dan idependensi organisasi, Gerakan Pramuka harus memiliki sumber dana sendiri.

Untuk itu sebagaimana yang telah diamanatkan oleh UU No.12 tahun 2010, serta sesuai dengan tema Hari Pramuka ke-51 yakni Tingkatkan Kemandirian Gerakan Pramuka untuk Keberhasilan Pembentukan Karakter Kaum Muda, maka kiranya seluruh kwartir ranting dapat mulai memikirkan dan berupaya untuk membentuk unit usaha yang dimaksud.

Hal ini yang disampaikan Wakil Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin Msi selaku Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Medan ketika menghadiri Peringatan Hari Pramuka ke-51 tahun 2012 di Lapangan Bumi Perkemahan Pusdiklatcab Gerakan Pramuka Kwartir Cabang  Jalan Karya Wisata Medan, Sabtu (15/9).

“Sebagai langkah awal, setiap kwartir ranting perlu melakukan pendataan aset yang dimiliki dan tentu saja pengembangan maupun pengelolaan aset dalam bentuk badan usaha. Ini dapat dilakukan bekerjasama dengan pihak ketiga, sepanjang menguntungkan dan bermanfaat bagi Gerakan Pramuka,” kata Wakil Wali Kota.

Kemudian, Eldin mengungkapkan, dalam kurun waktu enam tahun terakhir, semua bisa melihat bahwasannya revitalisasi Gerakan Pramuka telah berhasil merubah cara pandang masyarakat terhadap Gerakan Pramuka. Selaku penyelenggara pendidikan kepramukaan, Gerakan Pramuka memang mempunyai peranan besar dalam pembentukan kepribadian generasi muda. Peranan itulah yang saat ini telah menjadi dambaan utama masyarakat Indonesia.

Secara umum, jelas Eldin, ada tiga sasaran pokok revitalisasi Gerakan Pramuka yang telah dicanangkan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2006. Pertama, memperkuat dasar hukum Gerakan Pramuka sebagai organisasi pendidikan nonformal di tanah air.
Kedua, lanjutnya, pembaharuan sistem pendidikan kepramukaan. Pembaharuan ini sedang dalam proses untuk dilaksanakan di Kwartir Cabang Medan. Sedangkan yang ketiga, kemandirian organisasi.

Untuk mewujudkan itu tentunya diperlukan kerja keras, pembiayaan yang dibutuhkan untuk menopang kegiatan pramuka memang sangat besar.
Untuk itulah Eldin mengajak semua untuk kembali bersama-sama memantapkan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai tercantum dalam Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka yaitu nilai-nilai luhur yang menjunjung tinggi keimanan, kejujuran, cinta tanah air, kasih sayang sesama manusia, tolong menolonmg, gotong royong, bertanggungjawab, disiplin, hormat kepada orang tua, sederhana, suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

“Kepada adik-adik Pramuka di Kota Medan, saya menyampaikan rasa bangga. Sangatlah tepat adik-adik memilih Gerakan Pramuka sebagai kegiatanekstrakurikuler di sekolah. (gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/