25.2 C
Medan
Saturday, June 22, 2024

Dari Tiga Kos-kosan di Medan, 24 Penghuni Positif Narkoba

Foto: Riadi/PM BNN merazia sejumlah kos-kosan di Medan, Kamis (17/9/2015). Dari tiga kos-kosan di Jalan Ayahanda, Sendok, dan Pabrik Tenun, sebanyak 24 penghuni positif narkoba.
Foto: Riadi/PM
BNN merazia sejumlah kos-kosan di Medan, Kamis (17/9/2015). Dari tiga kos-kosan di Jalan Ayahanda, Sendok, dan Pabrik Tenun, sebanyak 24 penghuni positif narkoba.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Positif menggunakan narkoba, 24 penghuni kos-kosan di Jalan Ayahanda, Jalan Sendok dan Jalan Pabrik Tenun, Kecamatan Medan Petisah digelandang petugas BNN Sumut,Kamis (17/9). BNN awalnya merazia kos-kosan di Jalan Ayahanda. Dari tempat ini diamankan 10 orang penghuni masing-masing 4 pria dan 6 wanita.

Meski tak ditemukan barang bukti narkoba, namun saat dilakukan tes urine seluruhnya positif menggunakan narkoba. Dari Jalan Ayahanda, petugas BNN lalu merazia rumah kos di Jalan Sendok. Dari tempat ini, petugas hanya menemukan satu orang wanita penghuni kos yang positif narkoba.

Razia kemudian berlanjut ke Jalan Pabrik Tenun. Dari sebuah rumah kos berlantai dua di sana, petugas mendapatkan 13 penghuni kos yang positif memakai narkoba, tujuh pria dan enam wanita.

“Ada 24 orang yang kita amankan dalam razia tiga rumah kos di Kecamatan Medan Petisah ini. Mereka positif menggunakan narkoba. Penghuni kos yang kita amankan kebanyakan remaja, dan kita bawa ke kantor untuk proses lebih lanjut,” ujar Kabid Pemberantasan BNN Sumut, AKBP Agus Halimuddin. Menurutnya, razia ini merupakan tindak lanjut dari ditemukannya narkoba jenis baru di Palembang.

“Narkoba jenis baru ini sebenarnya sama saja dengan narkoba lainnya, yaitu berefek stimulan dan lain sebagainya,” tandasnya.

Hal senada juga dikatakan Humas BNN Sumut, AKBP S Sinuhaji yang dikonfirmasi di lokasi. “Saat kita cek narkotika atau semacammya tidak ada. Namun saat kita lakukan tes urine kepada seluruh anak kos,” katanya.

Untuk menindaklanjuti temuan itu,pihaknya akan memeriksa si pemilik kos. “Pemilik sedang tidak di rumah, dan harus kalian tau pengguna ini bukan pelaku. Mereka adalah korban, nantinya mereka akan kita periksa intensiv dengan cara rawat jalan/rawat inap/wajib lapor,” tandasnya.

Salah satu kerabat pemilik kos di Jalan Ayahanda yang ditemui mengaku baru setahun membuka usaha itu. “Kamar kosnya ada 20 kamar bang, dan 1 kamar sebulan Rp850 ribu yang pakai AC, yang murah Rp 400 ribu,” ucapnya.

Lebih lanjut pria berbadan gempal ini mengaku kos-kosan yang mereka kelola tidaklah bebas. “Ini kos baik-baik bang, yang cewek tidur sama cewek, begitu juga sebaliknya. Kebanyakan yang kos di sini SPG dan mahasiswa,” tutupnya.

Foto: Riadi/PM BNN merazia sejumlah kos-kosan di Medan, Kamis (17/9/2015). Dari tiga kos-kosan di Jalan Ayahanda, Sendok, dan Pabrik Tenun, sebanyak 24 penghuni positif narkoba.
Foto: Riadi/PM
BNN merazia sejumlah kos-kosan di Medan, Kamis (17/9/2015). Dari tiga kos-kosan di Jalan Ayahanda, Sendok, dan Pabrik Tenun, sebanyak 24 penghuni positif narkoba.

PETUGAS BNN DIANCAM
Ada cerita menarik di balik razia ini. Seorang wanita cantik berambut panjang marah-marah saat tempat kosnya digeledah BNN Sumut. Wanita berambut pirang dengan kaus ketat warna merah maron itu juga mengancam petugas BNN dan menyebut ayahnya seorang perwira di Polda Sumut.

Aksi wanita ini membuat heboh dan mengundang perhatian warga Jalan Pabrik Tenun, Kecamatan Medan Petisah, yang menonton razia itu.

Ia bahkan menyebut razia narkoba yang dilakukan petugas BNN tersebut ilegal. “Razia apa kalian ini. Masak kawan aku baru datang mau ngambil baju, langsung kalian tangkap,” katanya berteriak.

Tak cuma itu, wanita cantik itu dengan arogan menyebut orangtuanya seorang perwira di Polda Sumut. “Awas kalian ya. Bapakku juga seorang perwira polisi di Polda. Kulaporkan kalian,” katanya sembari menelepon seseorang.

Tapi, kericuhan tersebut tidak berlangsung lama, karena wanita itu langsung ditenangkan temannya. “Udah tidak apa- apa pak, biar saya yang tangani,” ujar seorang wanita kepada petugas BNN. (mag-1/bbs/deo)

Foto: Riadi/PM BNN merazia sejumlah kos-kosan di Medan, Kamis (17/9/2015). Dari tiga kos-kosan di Jalan Ayahanda, Sendok, dan Pabrik Tenun, sebanyak 24 penghuni positif narkoba.
Foto: Riadi/PM
BNN merazia sejumlah kos-kosan di Medan, Kamis (17/9/2015). Dari tiga kos-kosan di Jalan Ayahanda, Sendok, dan Pabrik Tenun, sebanyak 24 penghuni positif narkoba.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Positif menggunakan narkoba, 24 penghuni kos-kosan di Jalan Ayahanda, Jalan Sendok dan Jalan Pabrik Tenun, Kecamatan Medan Petisah digelandang petugas BNN Sumut,Kamis (17/9). BNN awalnya merazia kos-kosan di Jalan Ayahanda. Dari tempat ini diamankan 10 orang penghuni masing-masing 4 pria dan 6 wanita.

Meski tak ditemukan barang bukti narkoba, namun saat dilakukan tes urine seluruhnya positif menggunakan narkoba. Dari Jalan Ayahanda, petugas BNN lalu merazia rumah kos di Jalan Sendok. Dari tempat ini, petugas hanya menemukan satu orang wanita penghuni kos yang positif narkoba.

Razia kemudian berlanjut ke Jalan Pabrik Tenun. Dari sebuah rumah kos berlantai dua di sana, petugas mendapatkan 13 penghuni kos yang positif memakai narkoba, tujuh pria dan enam wanita.

“Ada 24 orang yang kita amankan dalam razia tiga rumah kos di Kecamatan Medan Petisah ini. Mereka positif menggunakan narkoba. Penghuni kos yang kita amankan kebanyakan remaja, dan kita bawa ke kantor untuk proses lebih lanjut,” ujar Kabid Pemberantasan BNN Sumut, AKBP Agus Halimuddin. Menurutnya, razia ini merupakan tindak lanjut dari ditemukannya narkoba jenis baru di Palembang.

“Narkoba jenis baru ini sebenarnya sama saja dengan narkoba lainnya, yaitu berefek stimulan dan lain sebagainya,” tandasnya.

Hal senada juga dikatakan Humas BNN Sumut, AKBP S Sinuhaji yang dikonfirmasi di lokasi. “Saat kita cek narkotika atau semacammya tidak ada. Namun saat kita lakukan tes urine kepada seluruh anak kos,” katanya.

Untuk menindaklanjuti temuan itu,pihaknya akan memeriksa si pemilik kos. “Pemilik sedang tidak di rumah, dan harus kalian tau pengguna ini bukan pelaku. Mereka adalah korban, nantinya mereka akan kita periksa intensiv dengan cara rawat jalan/rawat inap/wajib lapor,” tandasnya.

Salah satu kerabat pemilik kos di Jalan Ayahanda yang ditemui mengaku baru setahun membuka usaha itu. “Kamar kosnya ada 20 kamar bang, dan 1 kamar sebulan Rp850 ribu yang pakai AC, yang murah Rp 400 ribu,” ucapnya.

Lebih lanjut pria berbadan gempal ini mengaku kos-kosan yang mereka kelola tidaklah bebas. “Ini kos baik-baik bang, yang cewek tidur sama cewek, begitu juga sebaliknya. Kebanyakan yang kos di sini SPG dan mahasiswa,” tutupnya.

Foto: Riadi/PM BNN merazia sejumlah kos-kosan di Medan, Kamis (17/9/2015). Dari tiga kos-kosan di Jalan Ayahanda, Sendok, dan Pabrik Tenun, sebanyak 24 penghuni positif narkoba.
Foto: Riadi/PM
BNN merazia sejumlah kos-kosan di Medan, Kamis (17/9/2015). Dari tiga kos-kosan di Jalan Ayahanda, Sendok, dan Pabrik Tenun, sebanyak 24 penghuni positif narkoba.

PETUGAS BNN DIANCAM
Ada cerita menarik di balik razia ini. Seorang wanita cantik berambut panjang marah-marah saat tempat kosnya digeledah BNN Sumut. Wanita berambut pirang dengan kaus ketat warna merah maron itu juga mengancam petugas BNN dan menyebut ayahnya seorang perwira di Polda Sumut.

Aksi wanita ini membuat heboh dan mengundang perhatian warga Jalan Pabrik Tenun, Kecamatan Medan Petisah, yang menonton razia itu.

Ia bahkan menyebut razia narkoba yang dilakukan petugas BNN tersebut ilegal. “Razia apa kalian ini. Masak kawan aku baru datang mau ngambil baju, langsung kalian tangkap,” katanya berteriak.

Tak cuma itu, wanita cantik itu dengan arogan menyebut orangtuanya seorang perwira di Polda Sumut. “Awas kalian ya. Bapakku juga seorang perwira polisi di Polda. Kulaporkan kalian,” katanya sembari menelepon seseorang.

Tapi, kericuhan tersebut tidak berlangsung lama, karena wanita itu langsung ditenangkan temannya. “Udah tidak apa- apa pak, biar saya yang tangani,” ujar seorang wanita kepada petugas BNN. (mag-1/bbs/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/