30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Bangun Terminal Tipe B, Pemprovsu Siapkan Rp25 Miliar

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS TERMINAL AMPLAS: Aktivitas sejumlah angkutan umum yang menunggu penumpang di Terminal Amplas Medan, tampak sepi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) merencanakan akan membangun terminal Tipe B di daerah dengan usulan anggaran Rp25 Miliar di 2020.

Rencana itu sejalan dengan penyerahan terminal Pinang baris dan Amplas kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk dibangun tahun depan.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Sumut Abdul Haris Lubis mengatakan bahwa saat ini posisi dua terminal besar di Kota Medan merupakan tipe A, yakni kewenangan ada pada pemerintah pusat. Sehingga pihaknya pada bulan lalu berkoordinasi bersama kementrian terkait dan Pemko Medan.

“Artinya Kemenhub berjanji akan menyediakan anggaran paling tidak Rp50 Miliar untuk membangun terminal yang modern. Kita sudah bersepakat, menyerahkan kedua terminal tersebut untuk dibangun pada 2020,” ujar Haris kepada wartawan, Selasa 17 Septermber 2019.

Dengan begitu lanjut Haris, khusus di Kota Medan, kedua terminal, baik Amplas dan Pinang Baris tidak akan lagi terlihat kumuh, menakutkan dan kotor.

Bahkan dengan konsep modern, fasilitas umum itu dibuat sedemikian rupa sehingga layak disandingkan dengan hotel, plaza dan tempat umum yang menyenangkan lainnya.

Sedangkan untuk terminal tipe B yang menjadi kewenangan Provinsi, Haris menyebutkan bahwa pihaknya telah sudah mengajukan anggaran setidaknya Rp25 Miliar untuk membangun satu terminal di daerah.

Saat ini memang diakuinya, untuk lokasi belum ditetapkan. Karena itu harus ada analisis terlebih dahulu. “Pilihannya barangkali belum ditetapkan. Tetapi kemungkinan itu ada di Kabanjahe, karena kawasan wisata. Pilihan berikutnya adalah Langkat. Kenapa, karena banyak juga di sana tempat wisata seperti Lawang, Tangkahan dan lainnya. Dan juga itu pintu masuk dari Aceh,” ujarnya.

Karena itu pihaknya melakukan kajian dan analisis, mana yang akan dibangun tahap pertama. Begitu juga langkah lain, menggagas pola Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Meskipun belum ada pernyataan dari pengusaha, namun mereka terus sosialisasikan ke masyarakat. “Intinya adalah bagaimana kita mengajak masyarakat untuk memilih menggunakan transportasi massal,” ujarnya. (psc/ila)

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS TERMINAL AMPLAS: Aktivitas sejumlah angkutan umum yang menunggu penumpang di Terminal Amplas Medan, tampak sepi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) merencanakan akan membangun terminal Tipe B di daerah dengan usulan anggaran Rp25 Miliar di 2020.

Rencana itu sejalan dengan penyerahan terminal Pinang baris dan Amplas kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk dibangun tahun depan.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Sumut Abdul Haris Lubis mengatakan bahwa saat ini posisi dua terminal besar di Kota Medan merupakan tipe A, yakni kewenangan ada pada pemerintah pusat. Sehingga pihaknya pada bulan lalu berkoordinasi bersama kementrian terkait dan Pemko Medan.

“Artinya Kemenhub berjanji akan menyediakan anggaran paling tidak Rp50 Miliar untuk membangun terminal yang modern. Kita sudah bersepakat, menyerahkan kedua terminal tersebut untuk dibangun pada 2020,” ujar Haris kepada wartawan, Selasa 17 Septermber 2019.

Dengan begitu lanjut Haris, khusus di Kota Medan, kedua terminal, baik Amplas dan Pinang Baris tidak akan lagi terlihat kumuh, menakutkan dan kotor.

Bahkan dengan konsep modern, fasilitas umum itu dibuat sedemikian rupa sehingga layak disandingkan dengan hotel, plaza dan tempat umum yang menyenangkan lainnya.

Sedangkan untuk terminal tipe B yang menjadi kewenangan Provinsi, Haris menyebutkan bahwa pihaknya telah sudah mengajukan anggaran setidaknya Rp25 Miliar untuk membangun satu terminal di daerah.

Saat ini memang diakuinya, untuk lokasi belum ditetapkan. Karena itu harus ada analisis terlebih dahulu. “Pilihannya barangkali belum ditetapkan. Tetapi kemungkinan itu ada di Kabanjahe, karena kawasan wisata. Pilihan berikutnya adalah Langkat. Kenapa, karena banyak juga di sana tempat wisata seperti Lawang, Tangkahan dan lainnya. Dan juga itu pintu masuk dari Aceh,” ujarnya.

Karena itu pihaknya melakukan kajian dan analisis, mana yang akan dibangun tahap pertama. Begitu juga langkah lain, menggagas pola Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Meskipun belum ada pernyataan dari pengusaha, namun mereka terus sosialisasikan ke masyarakat. “Intinya adalah bagaimana kita mengajak masyarakat untuk memilih menggunakan transportasi massal,” ujarnya. (psc/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/