32 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Hore…! Sopir Angkot, Driver Ojol dan Betor Bakal Dapat Bantuan Rp600 Ribu

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kabar gembira bagi masyarakat Kota Medan, khususnya para pekerja angkutan umum seperti sopir angkot, driver ojek online, hingga penarik becak bermotor (betor). Pasalnya, Pemko Medan akan memberikan bantuan sebesar Rp600 ribu untuk tiga bulan ke depan. Bukan itu saja, penumpang angkutan kota (angkot) juga akan mendapatkan subsidi ongkos sebesar Rp1.500 per orang.

Menurut Wali Kota Medan Bobby Nasution, bantuan tersebut merupakan amanah Presiden Joko Widodo yang menginstruksikan pemerintah daerah (Pemda) mengalokasikan 2 persen dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH) untuk membantu masyarakat paskakenaikan harga BBM. “Hari ini kami sudah mengalokasikan lebih dari 2 persen, yaitu senilai Rp30 miliar untuk membantu masyarakat yang terdampak dan memberikan subsidi itu kepada masyarakat yang membutuhkan,” kata Bobby Nasution usai menjadi Inspektur Upacara dalam peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) Tahun 2022 di Lapangan Benteng Medan, Sabtu (17/9).

Dijelaskan Bobby, bantuan langsung kepada masyarakat itu, nantinya akan difokuskan untuk membantu masyarakat di bidang angkutan umum. Pertama, bantuan itu akan diberikan kepada para pekerja angkutan umum seperti sopir angkot, driver ojek online, hingga penarik becak bermotor (betor). “Total ada sebanyak 16.000 penerima manfaat, bantuan ini akan diberikan untuk 3 bulan ke depan, sampai Desember sebesar Rp600 ribu,” ujarnya.

Lalu kedua, masyarakat yang menjadi penumpang angkot di Kota Medan juga akan diberikan bantuan dari anggaran yang telah disiapkan tersebut, yakni melalui pemotongan tarif angkot senilai Rp1.500 untuk setiap kali menggunakan jasa angkot.

Dengan subsidi yang diberikan tersebut, maka masyarakat pengguna jasa angkot cukup membayar ongkos dengan tarif Rp5.000 meski tarif angkot saat ini telah naik menjadi Rp.6.500 menyusul kenaikan harga BBM. “Bagi masyarakat yang ingin menggunakan angkutan umum, kami akan memberikan subsidi (ongkos) sebesar Rp1.500. Sebanyak 1.100 angkot di Kota Medan sudah disiapkan menjadi angkot yang disubsidi,” kata Bobby.

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Iswar Lubis menguatkan, apa yang disampaikan Wali Kota Medan, Bobby Nasution. Dikatakan Iswar, sekitar 16.000 hingga 17.000 pengemudi angkot, becak bermotor, dan ojek online di Kota Medan akan mendapatkan bantuan senilai Rp600.000 itu pada tahun ini.

Selain itu, sambung Iswar, warga yang menggunakan jasa angkot juga akan diberikan subsidi sebesar Rp1.500. Dengan demikian, meskipun tarif angkot telah naik menjadi Rp6.500, namun warga Kota Medan yang menggunakan angkot bertanda khusus tetap bisa menggunakan jasa angkot dengan tarif Rp5.000.

“Ada yang istimewa dari Pemko Medan, dan sepertinya pasca kenaikan BBM, cuma kita di Medan yang melakukannya, yaitu warga atau penumpang yang menggunakan jasa angkot bertanda khusus, cukup membayar ongkos Rp.5.000, sisanya Rp.1.500 akan masuk ke tagihan Pemko Medan, Pemko Medan yang akan membayarnya,” jelas Iswar.

Untuk itu secara teknis, sambung Iswar, Pemko Medan tengah mempersiapkan aplikasi. Namun Iswar menegaskan bahwa subsidi tersebut tidak diberikan kepada seluruh angkutan umum, melainkan hanya diberikan kepada sekitar 1.000 angkutan kota yang nantinya akan diberikan stiker atau label ‘angkutan bersubsi’, baik dibagian depan maupun belakang angkutan tersebut.

“Angkot yang mendapatkan subsidi ini akan kita pilih. Supaya masyarakat juga memilih, apabila dia merasa dia mampu dan tidak layak mendapatkan subsidi ini, maka jangan naik angkot bersubsidi ini. Sebab mana kala penumpang menaiki angkutan bersubsidi ini, maka cukup membayar Rp5.000, sisa Rp1.500 Pemko Medan yang bayar, nantinya didukung oleh aplikasi yang tengah kita siapkan,” sambungnya.

Subsidi ini, terang Iswar, setidaknya akan berlaku sesuai tahun anggaran 2022 yang sedang berjalan atau setidaknya hingga Desember 2022. Tidak menutup kemungkinan, kebijakan ini akan terus dilanjutkan ke tahun 2023.

Untuk pemilihan angkot bersubsidi, Iswar memastikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Organda Kota Medan dan para pengusaha angkutan. Dishub Medan akan memilih angkot untuk masing-masing koridor, sehingga diharapkan bisa menjangkau seluruh Kota Medan. “Minimal bisa mencapai angkutan Buy The Service (Trans Metro Deli) yang sampai saat ini tarifnya masih gratis,” pungkasnya. (map/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kabar gembira bagi masyarakat Kota Medan, khususnya para pekerja angkutan umum seperti sopir angkot, driver ojek online, hingga penarik becak bermotor (betor). Pasalnya, Pemko Medan akan memberikan bantuan sebesar Rp600 ribu untuk tiga bulan ke depan. Bukan itu saja, penumpang angkutan kota (angkot) juga akan mendapatkan subsidi ongkos sebesar Rp1.500 per orang.

Menurut Wali Kota Medan Bobby Nasution, bantuan tersebut merupakan amanah Presiden Joko Widodo yang menginstruksikan pemerintah daerah (Pemda) mengalokasikan 2 persen dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH) untuk membantu masyarakat paskakenaikan harga BBM. “Hari ini kami sudah mengalokasikan lebih dari 2 persen, yaitu senilai Rp30 miliar untuk membantu masyarakat yang terdampak dan memberikan subsidi itu kepada masyarakat yang membutuhkan,” kata Bobby Nasution usai menjadi Inspektur Upacara dalam peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) Tahun 2022 di Lapangan Benteng Medan, Sabtu (17/9).

Dijelaskan Bobby, bantuan langsung kepada masyarakat itu, nantinya akan difokuskan untuk membantu masyarakat di bidang angkutan umum. Pertama, bantuan itu akan diberikan kepada para pekerja angkutan umum seperti sopir angkot, driver ojek online, hingga penarik becak bermotor (betor). “Total ada sebanyak 16.000 penerima manfaat, bantuan ini akan diberikan untuk 3 bulan ke depan, sampai Desember sebesar Rp600 ribu,” ujarnya.

Lalu kedua, masyarakat yang menjadi penumpang angkot di Kota Medan juga akan diberikan bantuan dari anggaran yang telah disiapkan tersebut, yakni melalui pemotongan tarif angkot senilai Rp1.500 untuk setiap kali menggunakan jasa angkot.

Dengan subsidi yang diberikan tersebut, maka masyarakat pengguna jasa angkot cukup membayar ongkos dengan tarif Rp5.000 meski tarif angkot saat ini telah naik menjadi Rp.6.500 menyusul kenaikan harga BBM. “Bagi masyarakat yang ingin menggunakan angkutan umum, kami akan memberikan subsidi (ongkos) sebesar Rp1.500. Sebanyak 1.100 angkot di Kota Medan sudah disiapkan menjadi angkot yang disubsidi,” kata Bobby.

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Iswar Lubis menguatkan, apa yang disampaikan Wali Kota Medan, Bobby Nasution. Dikatakan Iswar, sekitar 16.000 hingga 17.000 pengemudi angkot, becak bermotor, dan ojek online di Kota Medan akan mendapatkan bantuan senilai Rp600.000 itu pada tahun ini.

Selain itu, sambung Iswar, warga yang menggunakan jasa angkot juga akan diberikan subsidi sebesar Rp1.500. Dengan demikian, meskipun tarif angkot telah naik menjadi Rp6.500, namun warga Kota Medan yang menggunakan angkot bertanda khusus tetap bisa menggunakan jasa angkot dengan tarif Rp5.000.

“Ada yang istimewa dari Pemko Medan, dan sepertinya pasca kenaikan BBM, cuma kita di Medan yang melakukannya, yaitu warga atau penumpang yang menggunakan jasa angkot bertanda khusus, cukup membayar ongkos Rp.5.000, sisanya Rp.1.500 akan masuk ke tagihan Pemko Medan, Pemko Medan yang akan membayarnya,” jelas Iswar.

Untuk itu secara teknis, sambung Iswar, Pemko Medan tengah mempersiapkan aplikasi. Namun Iswar menegaskan bahwa subsidi tersebut tidak diberikan kepada seluruh angkutan umum, melainkan hanya diberikan kepada sekitar 1.000 angkutan kota yang nantinya akan diberikan stiker atau label ‘angkutan bersubsi’, baik dibagian depan maupun belakang angkutan tersebut.

“Angkot yang mendapatkan subsidi ini akan kita pilih. Supaya masyarakat juga memilih, apabila dia merasa dia mampu dan tidak layak mendapatkan subsidi ini, maka jangan naik angkot bersubsidi ini. Sebab mana kala penumpang menaiki angkutan bersubsidi ini, maka cukup membayar Rp5.000, sisa Rp1.500 Pemko Medan yang bayar, nantinya didukung oleh aplikasi yang tengah kita siapkan,” sambungnya.

Subsidi ini, terang Iswar, setidaknya akan berlaku sesuai tahun anggaran 2022 yang sedang berjalan atau setidaknya hingga Desember 2022. Tidak menutup kemungkinan, kebijakan ini akan terus dilanjutkan ke tahun 2023.

Untuk pemilihan angkot bersubsidi, Iswar memastikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Organda Kota Medan dan para pengusaha angkutan. Dishub Medan akan memilih angkot untuk masing-masing koridor, sehingga diharapkan bisa menjangkau seluruh Kota Medan. “Minimal bisa mencapai angkutan Buy The Service (Trans Metro Deli) yang sampai saat ini tarifnya masih gratis,” pungkasnya. (map/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/