30 C
Medan
Thursday, July 4, 2024

Covid-19 di Sumut: Angka Sembuh Naik Tajam

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Angka kesembuhan Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) melampaui angka kasus baru terkonfirmasi positif secara harian. Data Satgas Penanganan Covid-19 Sumut per Selasa (17/11), angka kesembuhan bertambah 104 orang.

JUBIR: Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan M.Kes.markus pasaribu/sumut pos.
JUBIR: Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan M.Kes.markus pasaribu/sumut pos.

“Peningkatan angka kesembuhan Covid-19 pada hari ini (kemarin, red) meningkat tajam, bertambah 104 orang. Jumlah ini melebihi penambahan kasus terkonfirmasi (positif) sebanyak 101 orang,” ujar Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah, Selasa sore.

Aris menyebutkan, dengan penambahan 104 orang yang sembuh tersebut, maka akumulasinya menjadi 11.908 orang dari jumlah pada hari sebelumnya 11.804 orang. “Angka kesembuhan paling banyak dari Medan 38 orang. Disusul Tapteng dan Gunung Sitoli masing-masing 18 orang. Kemudian, Deliserdang (9 orang), Asahan (7 orang), Madina (6 orang), Sidimpuan (3 orang), Langkat (2 orang), Karo (2 orang), dan Tanjungbalai (1 orang),” terangnya.

Terkait penambahan 101 orang positif Covid-19, maka kini akumulasinya menjadi 14.512 kasus dari hari sebelumnya 14.411 kasus. “Penambahan kasus baru terbanyak dari Medan 33 orang. Kemudian Deliserdang 12 orang, Tapteng 10 orang, Sergai 5 orang, Tebingtinggi, dan Langkat 4 orang. Selanjutnya Pematangsiantar, Tanjungbalai, Sibolga, Dairi, Labura, dan luar Sumut 3 kasus. Sisanya dari Karo (2 kasus), Binjai (1 kasus), Tapsel (1 kasus), Toba (1 kasus), dan Madina (1 kasus),” papar Aris.

Untuk kasus suspek bertambah 3 orang, sehingga jumlahnya menjadi 669 orang dari hari sebelumnya 666 orang. Sedangkan kasus meninggal dunia bertambah 1 orang sehingga totalnya menjadi 583 orang.

Aris menambahkan, pandemi Covid-19 di Sumut masih terus terjadi. Karena itu, masyarakat diminta tetap konsisten dalam memutus rantai penularan corona, dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Yakni menerapkan perilaku 3M yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer, serta menjaga jarak dan hindari kerumunan.

Selain itu, tingkatkan imunitas tubuh dengan olahraga teratur, istirahat yang cukup, makan makanan bergizi serta konsumsi vitamin. “Masyarakat diharapkan menjadikan protokol kesehatan sebagai bagian dari kebutuhan hidup. Dengan menerapkan protokol kesehatan, berarti kita telah menjaga diri kita dan keluarga kita dari virus corona,” tandasnya.

Kematian Hanya Bertambah 2 Kasus

Sementara di Medan, penularan Covid-19 diklaim makin terkendali. Angka kematian akibat Covid-19 semakin menurun dari waktu ke waktu.

Data Satuan Gugus (Satgas) Covid-19 Kota Medan per hari Senin (16/11), angka kematian ada pada angka 308 kasus. Atau hanya bertambah 2 kasus dari Senin (9/11) sebelumnya yang berada pada angka 306 kasus.

“Kematian ada 308, bertambah 2 dari pekan lalu. Mudah-mudahan nanti semakin sedikit,” ucap Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan M.Kes kepada awak media di Posko Satgas Covid-19 Medan, Jalan Rotan Proyek Petisah, Medan Petisah, Selasa (17/11).

Dirincikan Mardohar, per hari Senin (16/11), jumlah suspek di Kota Medan ada 301 kasus. Untuk terkonfirmasi positif ada 7.233 kasus, sembuh 5.778 dan pasien yang dirawat ada sebanyak 1.147 orang.

Sedangkan pada Senin (9/11) lalu, terkonfirmasi positif ada pada angka 7.046 kasus, sembuh 5.535, meninggal 306 dan pasien aktif atau yang dirawat ada sebanyak 1.237 kasus.

“Angka kesembuhan lagi-lagi tetap lebih tinggi dari angka penularan. Sebab bila dibandingkan dengan data Senin lalu, angka penularan bertambah 187 kasus dalam sepekan, sedangkan angka kesembuhan bertambah 243. Jumlah yang dirawat pun semakin berkurang, dibandingkan Senin lalu sudah berkurang 90 pasien,” rincinya.

Namun demikian, Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Kota Medan itu mengatakan, hal ini tidak serta merta membuat persoalan Covid-19 di Kota Medan menjadi selesai. Masyarakat tetap diminta menerapkan protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 secara utuh.

“Bahkan kita minta agar prokes semakin ditingkatkan. Jujur saja, kalau kita tidak jaga prokes dengan baik, (Covid-19) ini bisa meledak kembali. Maka saya minta, mari kita jaga baik-baik tren positif yang sudah terjadi saat ini sampai kondisi ini benar-benar terselesaikan,” imbaunya.

Mardohar juga meminta kesadaran dari seluruh masyarakat Kota Medan yang telah terdeteksi tertular Covid-19 agar bersedia di rawat di RS-RS yang telah ditentukan. Nantinya, pasien dapat segera diisolasi di RS dan ditangani secara baik oleh tim medis yang mengerti cara penanganan dan penyembuhannya.

“Kebanyakan saat ini, pasien yang dinyatakan positif di satu RS malah pergi ke RS yang lain untuk melakukan pemeriksaan yang sama. Padahal yang dibutuhkan adalah mereka dirawat di RS sampai sembuh, bukan justru bepergian ke RS lainnya. Ujung-ujungnya begitu hasilnya sama-sama positif. Setelah itu, yang bersangkutan malah minta isolasi mandiri di rumah,” tegasnya.

Untuk itu, Dinas Kesehatan Kota Medan meminta masyarakat agar dapat berjiwa patriot dengan bersikap sukarela dirawat di RS, sehingga tidak berpotensi untuk menularkan virus kepada orang lain. Sebab umumnya masyarakat yang mau dirawat di RS hanyalah mereka yang sudah mengalami gejala sedang hingga berat. Padahal, para OTG dan pasien dengan gejala ringan juga sama berpotensinya dalam menularkan virus.

“Semakin cepat dirawat, semakin cepat sembuh, maka semakin cepat pandemi ini bisa kita selesaikan. Sebab untuk vaksin sendiri, sampai saat ini kita belum bisa pastikan vaksin mana yang akan kita gunakan dan kapan akan tersedia” pungkasnya.

Kasus Sembuh Nasional Menurun

Berbeda dengan Sumut, kasus sembuh dari Covid-19 secara nasional justru mengalami penurunan selama empat pekan berturut-turut. Bahkan pada pekan ini, kasus sembuh Covid-19 mengalami perlambatan sebesar 9,3 persen.

Hal ini disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, dalam konferensi pers, Selasa (17/11).

“Jumlah kesembuhan di pekan ini mengalami perlambatan sebesar 9,3 persen. Hampir 10 persen. Bahkan lebih besar dari pekan sebelumnya. Ini adalah kondisi yang memprihatinkan,” katanya.

Wiku mengatakan, pada pekan lalu, Satgas telah menyampaikan bahwa kasus sembuh Covid-19 mengalami penurunan. Harapannya, Pemerintah Daerah segera mengambil tindakan dengan meningkatkan kualitas penanganan Covid-19.

“Namun sangat disayangkan bahwa ternyata pekan ini angka kesembuhan juga masih menurun, sehingga pekan ini menjadi pekan keempat penurunan kesembuhan secara berturut-turut,” sambungnya.

Ketua Dewan Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia ini menyebut, ada lima provinsi yang melaporkan perlambatan angka kesembuhan Covid-19 tertinggi pekan ini. Yakni, Sumatera Barat turun sebesar 1.377 kasus, Aceh turun 810 kasus, Riau turun 660 kasus, Banten turun 521 kasus dan Jawa Tengah turun 342 kasus.

Sementara itu, tercatat ada lima provinsi memiliki persentase kesembuhan terendah di tingkat nasional pekan ini. Yaitu, Papua 51,36 persen, Lampung 51,97 persen, Jambi 68,32 persen, Sulawesi Tengah 70,8 persen dan Sulawesi Barat 72,62 persen.

“Sekali lagi saya berpesan kepada seluruh provinsi terutama kepada provinsi dengan kenaikan kasus untuk betul-betul meningkatkan kualitas penanganan Covid-19. Jadikan momen ini sebagai kesempatan untuk mendongkrak angka kesembuhan dan menekan angka kematian,” tutupnya. (ris/map/lp6)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Angka kesembuhan Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) melampaui angka kasus baru terkonfirmasi positif secara harian. Data Satgas Penanganan Covid-19 Sumut per Selasa (17/11), angka kesembuhan bertambah 104 orang.

JUBIR: Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan M.Kes.markus pasaribu/sumut pos.
JUBIR: Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan M.Kes.markus pasaribu/sumut pos.

“Peningkatan angka kesembuhan Covid-19 pada hari ini (kemarin, red) meningkat tajam, bertambah 104 orang. Jumlah ini melebihi penambahan kasus terkonfirmasi (positif) sebanyak 101 orang,” ujar Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah, Selasa sore.

Aris menyebutkan, dengan penambahan 104 orang yang sembuh tersebut, maka akumulasinya menjadi 11.908 orang dari jumlah pada hari sebelumnya 11.804 orang. “Angka kesembuhan paling banyak dari Medan 38 orang. Disusul Tapteng dan Gunung Sitoli masing-masing 18 orang. Kemudian, Deliserdang (9 orang), Asahan (7 orang), Madina (6 orang), Sidimpuan (3 orang), Langkat (2 orang), Karo (2 orang), dan Tanjungbalai (1 orang),” terangnya.

Terkait penambahan 101 orang positif Covid-19, maka kini akumulasinya menjadi 14.512 kasus dari hari sebelumnya 14.411 kasus. “Penambahan kasus baru terbanyak dari Medan 33 orang. Kemudian Deliserdang 12 orang, Tapteng 10 orang, Sergai 5 orang, Tebingtinggi, dan Langkat 4 orang. Selanjutnya Pematangsiantar, Tanjungbalai, Sibolga, Dairi, Labura, dan luar Sumut 3 kasus. Sisanya dari Karo (2 kasus), Binjai (1 kasus), Tapsel (1 kasus), Toba (1 kasus), dan Madina (1 kasus),” papar Aris.

Untuk kasus suspek bertambah 3 orang, sehingga jumlahnya menjadi 669 orang dari hari sebelumnya 666 orang. Sedangkan kasus meninggal dunia bertambah 1 orang sehingga totalnya menjadi 583 orang.

Aris menambahkan, pandemi Covid-19 di Sumut masih terus terjadi. Karena itu, masyarakat diminta tetap konsisten dalam memutus rantai penularan corona, dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Yakni menerapkan perilaku 3M yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer, serta menjaga jarak dan hindari kerumunan.

Selain itu, tingkatkan imunitas tubuh dengan olahraga teratur, istirahat yang cukup, makan makanan bergizi serta konsumsi vitamin. “Masyarakat diharapkan menjadikan protokol kesehatan sebagai bagian dari kebutuhan hidup. Dengan menerapkan protokol kesehatan, berarti kita telah menjaga diri kita dan keluarga kita dari virus corona,” tandasnya.

Kematian Hanya Bertambah 2 Kasus

Sementara di Medan, penularan Covid-19 diklaim makin terkendali. Angka kematian akibat Covid-19 semakin menurun dari waktu ke waktu.

Data Satuan Gugus (Satgas) Covid-19 Kota Medan per hari Senin (16/11), angka kematian ada pada angka 308 kasus. Atau hanya bertambah 2 kasus dari Senin (9/11) sebelumnya yang berada pada angka 306 kasus.

“Kematian ada 308, bertambah 2 dari pekan lalu. Mudah-mudahan nanti semakin sedikit,” ucap Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan M.Kes kepada awak media di Posko Satgas Covid-19 Medan, Jalan Rotan Proyek Petisah, Medan Petisah, Selasa (17/11).

Dirincikan Mardohar, per hari Senin (16/11), jumlah suspek di Kota Medan ada 301 kasus. Untuk terkonfirmasi positif ada 7.233 kasus, sembuh 5.778 dan pasien yang dirawat ada sebanyak 1.147 orang.

Sedangkan pada Senin (9/11) lalu, terkonfirmasi positif ada pada angka 7.046 kasus, sembuh 5.535, meninggal 306 dan pasien aktif atau yang dirawat ada sebanyak 1.237 kasus.

“Angka kesembuhan lagi-lagi tetap lebih tinggi dari angka penularan. Sebab bila dibandingkan dengan data Senin lalu, angka penularan bertambah 187 kasus dalam sepekan, sedangkan angka kesembuhan bertambah 243. Jumlah yang dirawat pun semakin berkurang, dibandingkan Senin lalu sudah berkurang 90 pasien,” rincinya.

Namun demikian, Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Kota Medan itu mengatakan, hal ini tidak serta merta membuat persoalan Covid-19 di Kota Medan menjadi selesai. Masyarakat tetap diminta menerapkan protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 secara utuh.

“Bahkan kita minta agar prokes semakin ditingkatkan. Jujur saja, kalau kita tidak jaga prokes dengan baik, (Covid-19) ini bisa meledak kembali. Maka saya minta, mari kita jaga baik-baik tren positif yang sudah terjadi saat ini sampai kondisi ini benar-benar terselesaikan,” imbaunya.

Mardohar juga meminta kesadaran dari seluruh masyarakat Kota Medan yang telah terdeteksi tertular Covid-19 agar bersedia di rawat di RS-RS yang telah ditentukan. Nantinya, pasien dapat segera diisolasi di RS dan ditangani secara baik oleh tim medis yang mengerti cara penanganan dan penyembuhannya.

“Kebanyakan saat ini, pasien yang dinyatakan positif di satu RS malah pergi ke RS yang lain untuk melakukan pemeriksaan yang sama. Padahal yang dibutuhkan adalah mereka dirawat di RS sampai sembuh, bukan justru bepergian ke RS lainnya. Ujung-ujungnya begitu hasilnya sama-sama positif. Setelah itu, yang bersangkutan malah minta isolasi mandiri di rumah,” tegasnya.

Untuk itu, Dinas Kesehatan Kota Medan meminta masyarakat agar dapat berjiwa patriot dengan bersikap sukarela dirawat di RS, sehingga tidak berpotensi untuk menularkan virus kepada orang lain. Sebab umumnya masyarakat yang mau dirawat di RS hanyalah mereka yang sudah mengalami gejala sedang hingga berat. Padahal, para OTG dan pasien dengan gejala ringan juga sama berpotensinya dalam menularkan virus.

“Semakin cepat dirawat, semakin cepat sembuh, maka semakin cepat pandemi ini bisa kita selesaikan. Sebab untuk vaksin sendiri, sampai saat ini kita belum bisa pastikan vaksin mana yang akan kita gunakan dan kapan akan tersedia” pungkasnya.

Kasus Sembuh Nasional Menurun

Berbeda dengan Sumut, kasus sembuh dari Covid-19 secara nasional justru mengalami penurunan selama empat pekan berturut-turut. Bahkan pada pekan ini, kasus sembuh Covid-19 mengalami perlambatan sebesar 9,3 persen.

Hal ini disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, dalam konferensi pers, Selasa (17/11).

“Jumlah kesembuhan di pekan ini mengalami perlambatan sebesar 9,3 persen. Hampir 10 persen. Bahkan lebih besar dari pekan sebelumnya. Ini adalah kondisi yang memprihatinkan,” katanya.

Wiku mengatakan, pada pekan lalu, Satgas telah menyampaikan bahwa kasus sembuh Covid-19 mengalami penurunan. Harapannya, Pemerintah Daerah segera mengambil tindakan dengan meningkatkan kualitas penanganan Covid-19.

“Namun sangat disayangkan bahwa ternyata pekan ini angka kesembuhan juga masih menurun, sehingga pekan ini menjadi pekan keempat penurunan kesembuhan secara berturut-turut,” sambungnya.

Ketua Dewan Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia ini menyebut, ada lima provinsi yang melaporkan perlambatan angka kesembuhan Covid-19 tertinggi pekan ini. Yakni, Sumatera Barat turun sebesar 1.377 kasus, Aceh turun 810 kasus, Riau turun 660 kasus, Banten turun 521 kasus dan Jawa Tengah turun 342 kasus.

Sementara itu, tercatat ada lima provinsi memiliki persentase kesembuhan terendah di tingkat nasional pekan ini. Yaitu, Papua 51,36 persen, Lampung 51,97 persen, Jambi 68,32 persen, Sulawesi Tengah 70,8 persen dan Sulawesi Barat 72,62 persen.

“Sekali lagi saya berpesan kepada seluruh provinsi terutama kepada provinsi dengan kenaikan kasus untuk betul-betul meningkatkan kualitas penanganan Covid-19. Jadikan momen ini sebagai kesempatan untuk mendongkrak angka kesembuhan dan menekan angka kematian,” tutupnya. (ris/map/lp6)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/