25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Peletakan Batu Pertama Masjid Komplek Grand Monaco

istimewa/sumut pos
BATU PERTAMA: Camat Deli Tua Kurnia B Sinaga saat meletakan batu pertama pembangunan Masjid Al Akbar Komplek Grand Monaco. didampingi Lurah, Babinsa, Bhabinkamtibmas, KUA, Developer dan perwakikan warga non Muslim

Ratusan umat Muslim Komplek Grand Monaco di Jalan Eka Surya bersyukur atas rencana pembangunan fasilitas rumah ibadah di lingkungan itu.

Sebab, selama ini warga terpaksa melaksanakan salat Jumat atau Salat Tarawih saat bulan Ramadan di kolam renang atau di jalan kompek mereka.

Pembangunan Masjid Al-Akbar dilakukan dengan peletakan batu pertama dan dihadiri langsung Camat Deli Tua, Kurnia B Sinaga, Sabtu (17/12) lalu.”Allhamdulillah semoga pembangunan Masjid Al Akbar lancar dan warga Muslim di Komplek Grand Monaco dapat melaksanakan ibadah salat dan juga kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya di Masjid. Bukan seperti tahun-tahun sebelumnya karena tidak memiliki fasilitas tempat ibadah warga harus sholat taraweh di Kolam Renang atau dijalan komplek dengan mendirikan tenda,” ujar Camat Deli Tua Kurnia B Sinaga usai prosesi peletakan batu pertama pembangunan Masjid Al Akbar.

Selain itu, peletakan batu pertama itu juga dihadiri warga nonMuslim. Seorang beragama Nasrani, Surya Purba pun menunjukkan sikap toleransi tinggi dengan hadir dan turut mendoakan agar pembangunan Masjid dapat terealisasi sebagaimana diharapkan. Hak ini pun diapresiasi Camat Deli Tua.

“Kita bangga dengan sikap yang ditunjukan warga-warga Grand Monaco yang nonmuslim. Seperti Pak Purba tadi, beliau hadir dalam rapat dan menyampaikan kritikan, saran, pertanyaan serta masukan yang intinya untuk kebaikan warga kita. Saya juga bangga beliau ikut meletakan batu pertama pembangunan Masjid Al Akbar. Nilai-nilai luhur inilah yang harus tertanam didiri kita. Kekompakan, semangat persatuan dan kesatuan, toleransi antar umat beragama harus terus terpupuk,” kata Sinaga.

Dengan adanya rapat warga Komplek Grand Monaco terkait pembangunanan Masjid yang digelar sebelum peletakan batu pertama pembangunan Masjid, Kurni B Sinaga pun berharap bahwa persoalan yang sempat timbul di masyarakat telah terselesaikan secara kekeluargaan. Apalagi tujuan pembangunan rumah ibadah ini merupakan hal postif dan merupakan hak dasar warga negara yang dilindungi undang-undang.

“Kalaupun sebelumnya ada kealpaan dari berbagai pihak seperti halnya developer yang tidak menyediakan fasum tempat ibadah, panitia yang membuka akses tembok untuk pembangunan masjid dan juga keberatan sebahagian masyarakat yang dibuka temboknya seharusnya sudah clear. Sebagai pemerintah tentu saya harus hadir,” ajaknya.

Sekadar informasi, sebelumnya telah ada rapat warga komplek membahas rencana pembangunan Masjid Al Akbar dipimpin Camat Deli Tua Kurnia B Sinaga. Meskipun hanya beberapa orang, namun tetap berjalan maksimal. Begitu juga soal keamanan komplek karena pembangunan Masjid, perwakilan panitia menegaskan tidak ada masalah di lingkungan ini. Karena akan dibangun tembok tinggi (pagar), serta memasang CCTV.

“Pertama yang perlu diingat kalau Masjid ini menjadi Fasum Komplek Grand Monaco. Tentu kita juga sebagai warga didalam komplek tidak ingin kecolongan atau mengabaikan prihal keamanan itu. Saya ucapkan terimakasih atas dukungan dari seluruh warga termasuk warga non muslim yang memberikan dukungan dan doanya untuk pembangunan Masjid ini,” ujar Akmal selaku perwakilan panitia pembangunan Masjid.

Dirinya juga berharap pembangunan Masjid Al-Akbar dapat diselesaikan sebelum Ramadhan mendatang. Sehingga warga komplek Grand Monaco bisa melaksanakan salat tarawih dan Ied.

“Insyaallah kalau selesai pembangunan tidaklah lagi kita menggunakan kolam renang atau jalanan komplek untuk salat tarawih atau salat hari raya. Kalau sudah ada masjid masyarakat lain juga lebih nyaman tidak terganggu karena jalananan dipakai atau kolam dipakai,” pungkasnya. (bal/ila)

istimewa/sumut pos
BATU PERTAMA: Camat Deli Tua Kurnia B Sinaga saat meletakan batu pertama pembangunan Masjid Al Akbar Komplek Grand Monaco. didampingi Lurah, Babinsa, Bhabinkamtibmas, KUA, Developer dan perwakikan warga non Muslim

Ratusan umat Muslim Komplek Grand Monaco di Jalan Eka Surya bersyukur atas rencana pembangunan fasilitas rumah ibadah di lingkungan itu.

Sebab, selama ini warga terpaksa melaksanakan salat Jumat atau Salat Tarawih saat bulan Ramadan di kolam renang atau di jalan kompek mereka.

Pembangunan Masjid Al-Akbar dilakukan dengan peletakan batu pertama dan dihadiri langsung Camat Deli Tua, Kurnia B Sinaga, Sabtu (17/12) lalu.”Allhamdulillah semoga pembangunan Masjid Al Akbar lancar dan warga Muslim di Komplek Grand Monaco dapat melaksanakan ibadah salat dan juga kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya di Masjid. Bukan seperti tahun-tahun sebelumnya karena tidak memiliki fasilitas tempat ibadah warga harus sholat taraweh di Kolam Renang atau dijalan komplek dengan mendirikan tenda,” ujar Camat Deli Tua Kurnia B Sinaga usai prosesi peletakan batu pertama pembangunan Masjid Al Akbar.

Selain itu, peletakan batu pertama itu juga dihadiri warga nonMuslim. Seorang beragama Nasrani, Surya Purba pun menunjukkan sikap toleransi tinggi dengan hadir dan turut mendoakan agar pembangunan Masjid dapat terealisasi sebagaimana diharapkan. Hak ini pun diapresiasi Camat Deli Tua.

“Kita bangga dengan sikap yang ditunjukan warga-warga Grand Monaco yang nonmuslim. Seperti Pak Purba tadi, beliau hadir dalam rapat dan menyampaikan kritikan, saran, pertanyaan serta masukan yang intinya untuk kebaikan warga kita. Saya juga bangga beliau ikut meletakan batu pertama pembangunan Masjid Al Akbar. Nilai-nilai luhur inilah yang harus tertanam didiri kita. Kekompakan, semangat persatuan dan kesatuan, toleransi antar umat beragama harus terus terpupuk,” kata Sinaga.

Dengan adanya rapat warga Komplek Grand Monaco terkait pembangunanan Masjid yang digelar sebelum peletakan batu pertama pembangunan Masjid, Kurni B Sinaga pun berharap bahwa persoalan yang sempat timbul di masyarakat telah terselesaikan secara kekeluargaan. Apalagi tujuan pembangunan rumah ibadah ini merupakan hal postif dan merupakan hak dasar warga negara yang dilindungi undang-undang.

“Kalaupun sebelumnya ada kealpaan dari berbagai pihak seperti halnya developer yang tidak menyediakan fasum tempat ibadah, panitia yang membuka akses tembok untuk pembangunan masjid dan juga keberatan sebahagian masyarakat yang dibuka temboknya seharusnya sudah clear. Sebagai pemerintah tentu saya harus hadir,” ajaknya.

Sekadar informasi, sebelumnya telah ada rapat warga komplek membahas rencana pembangunan Masjid Al Akbar dipimpin Camat Deli Tua Kurnia B Sinaga. Meskipun hanya beberapa orang, namun tetap berjalan maksimal. Begitu juga soal keamanan komplek karena pembangunan Masjid, perwakilan panitia menegaskan tidak ada masalah di lingkungan ini. Karena akan dibangun tembok tinggi (pagar), serta memasang CCTV.

“Pertama yang perlu diingat kalau Masjid ini menjadi Fasum Komplek Grand Monaco. Tentu kita juga sebagai warga didalam komplek tidak ingin kecolongan atau mengabaikan prihal keamanan itu. Saya ucapkan terimakasih atas dukungan dari seluruh warga termasuk warga non muslim yang memberikan dukungan dan doanya untuk pembangunan Masjid ini,” ujar Akmal selaku perwakilan panitia pembangunan Masjid.

Dirinya juga berharap pembangunan Masjid Al-Akbar dapat diselesaikan sebelum Ramadhan mendatang. Sehingga warga komplek Grand Monaco bisa melaksanakan salat tarawih dan Ied.

“Insyaallah kalau selesai pembangunan tidaklah lagi kita menggunakan kolam renang atau jalanan komplek untuk salat tarawih atau salat hari raya. Kalau sudah ada masjid masyarakat lain juga lebih nyaman tidak terganggu karena jalananan dipakai atau kolam dipakai,” pungkasnya. (bal/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/