30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Gatot Lindungi Petani Lokal

MEDAN – Setahun terakhir Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menghapus buah- impor sebagai sajian kegiatan seremoni mereka. Meski awalnya ditentang, namun program yang dilahirkan Pelaksana tugas Gubernur Sumatera Utara ini ternyata berdampak positif, terutama bagi petani lokal.

“Nggak boleh lagi ada buah impor, sudah setahun ini berjalan. Itu sudah ditegaskan oleh Pak Gubernur (Gatot, red) dalam surat edarannya kepada kami,” ujar Kepala Biro Umum Pemprov Sumut Nurlela, Rabu (16/1/).

Tak hanya melarang buah impor masuk kantornya, Gatot juga meng instruksikan agar untuk snack mereka menggunakan bahan non beras, alias dari umbi-umbian (manggadong).

Dari pengamatan di lapangan, setiap kegiatan Pemprov Sumut memang sudah tak nampak lagi apel Washington, anggur maupun jeruk impor. Sebagai gantinya, para tamu disuguhi pisang barangan, klengkeng, salak Sidempuan dan jeruk Bras tagi. Semua produksi petani lokal.

Sementara untuk kue kotak, Bagian Rumah Tangga Pemprov Sumut  menyajikan kue-kue berbahan dasar umbi-umbian.    Tak lupa di setiap kotak diberi secarik kertas bertuliskan, “Mari Sukseskan Gerakan Manggadong,”.

Manggadong yang dimaksud Plt Gubsu, tambah Nurlela bukan hanya panganan yang terbuat dari ubi saja. Tetapi juga berbagai makanan olahan dari  jagung, pisang, dan kacang-kancangan.

Menurutnya, kebijakan itu dibuat Gatot Pujo Nugroho yang kini memimpin Sumut bukan tanpa alasan. Menghidupkan petani lokal dan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Sumut adalah tujuan utamanya.   (mag-5)

MEDAN – Setahun terakhir Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menghapus buah- impor sebagai sajian kegiatan seremoni mereka. Meski awalnya ditentang, namun program yang dilahirkan Pelaksana tugas Gubernur Sumatera Utara ini ternyata berdampak positif, terutama bagi petani lokal.

“Nggak boleh lagi ada buah impor, sudah setahun ini berjalan. Itu sudah ditegaskan oleh Pak Gubernur (Gatot, red) dalam surat edarannya kepada kami,” ujar Kepala Biro Umum Pemprov Sumut Nurlela, Rabu (16/1/).

Tak hanya melarang buah impor masuk kantornya, Gatot juga meng instruksikan agar untuk snack mereka menggunakan bahan non beras, alias dari umbi-umbian (manggadong).

Dari pengamatan di lapangan, setiap kegiatan Pemprov Sumut memang sudah tak nampak lagi apel Washington, anggur maupun jeruk impor. Sebagai gantinya, para tamu disuguhi pisang barangan, klengkeng, salak Sidempuan dan jeruk Bras tagi. Semua produksi petani lokal.

Sementara untuk kue kotak, Bagian Rumah Tangga Pemprov Sumut  menyajikan kue-kue berbahan dasar umbi-umbian.    Tak lupa di setiap kotak diberi secarik kertas bertuliskan, “Mari Sukseskan Gerakan Manggadong,”.

Manggadong yang dimaksud Plt Gubsu, tambah Nurlela bukan hanya panganan yang terbuat dari ubi saja. Tetapi juga berbagai makanan olahan dari  jagung, pisang, dan kacang-kancangan.

Menurutnya, kebijakan itu dibuat Gatot Pujo Nugroho yang kini memimpin Sumut bukan tanpa alasan. Menghidupkan petani lokal dan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Sumut adalah tujuan utamanya.   (mag-5)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/