Sementara pengamat sosial dari Universitas Sumatera utara (USU), Agus Suryadi menilai, tindak kriminalitas yang terjadi itu mengusik rasa aman dan nyaman hidup bermasyarakat. Memang, persoalan keamanan dan kenyamanan merupakan tugas aparat kepolisian. Namun, di satu sisi juga itu menjadi bagian dari tugas masyarakat.
Menurut dia, peristiwa penembakan yang terjadi tersebut tidak bisa dipandang sebelah mata karena mengusik rasa aman dalam hidup bermasyarakat. Menurutnya, kasus penembakan itu dipicu banyak faktor. Misalnya, persoalan ekonomi, masalah pribadi dan lainnya.
“Kalau situasi tidak aman terjadi terus-menerus, tentunya membuat image Kota Medan menjadi negatif. Karena, rasa aman dan nyaman menjadi poin atau modal utama menggambarkan suatu wilayah. Kalau image-nya jelek tentu berdampak luas, termasuk juga ke arah pembangunan. Sebab, investor tidak akan mau menanamkan modal akibat rasa tidak aman atau tingkat kriminalitas yang tinggi,” papar Agus. (mag-1/ris)