28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

3 Polisi Tertimpa Pohon, 2 Kritis

MEDAN- Pohon tua di Medan kembali memakan korban. Kali ini, 3 orang personel Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Medan tertimpa dahan pohon mahoni. Ketiganya pun langsung dilarikan ke rumah sakit. Dua di antaranya dalam keadaan kritis.

KORBAN: Aiptu A Malau saat hendak dievakuasi dari Rumah Sakit Elisabeth  Rumah Sakit Colombia, kemarin.  Malau  dua rekannya tertimpa pohon (kanan) saat apel pagi  Lapangan Merdeka.//agus/posmetro medan/smg
KORBAN: Aiptu A Malau saat hendak dievakuasi dari Rumah Sakit Elisabeth ke Rumah Sakit Colombia, kemarin. Malau dan dua rekannya tertimpa pohon (kanan) saat apel pagi di Lapangan Merdeka.//agus/posmetro medan/smg

Adalah Aiptu A Malau, Aiptu J Sihombing dan Brigadir Bambang Sujarwad yang menjadi korban, Senin (18/2) pagi. Berdasarkan informasi yang dihimpun Sumut Pos, ketiga polisi tersebut saat apel rutin pagi di halaman kantor Unit Patroli dan Pengawalan Satlantas yang terletak di Lapangan Merdeka. Tiba-tiba saja, dahan pohon yang berada tepat di depan pos Lalu Lintas itu jatuh dan menimpa ketiga korban yang saat itu berdiri berdekatan. Seketika, ketiga korban rubuh bersimbah darah. Sontak, para rekan korban menolong ketiga korban dan melarikannya ke rumah sakit terdekat.

“Dua masih dirawat dan satu sudah pulang untuk berobat jalan,” ungkap Kasat Lantas Polresta Medan Kompol M Risya Mustario, Senin (18/2).
M Risya menambahkan, ketiga korban pertama kali dilarikan ke Rumah Sakit Malahayati di Jalan Diponegoro. “Namun karena kondisinya kritis langsung di pindah ke RS Santa Elisabeth (Jalan H Misbah, Red). Tapi, A Malau dibawa ke RS Columbia Asia Jalan Listrik Medan karena mengalami luka yang cukup parah. Sedangkan Bambang sudah diperbolehkan pulang dan J Sihombing tetap dirawat  rumah sakit itu,” ujar Risya.

Di RS Columbia, A Malau mendapatkan perawatan intensif di ICU Lantai 2. Dia mendapatkan luka di bagian kepala dan pendarahan di otak. Tiga ruas tulang rusuk bagian belakangnya pun patah.

Diketahui, Malau mempunyai seorang istri bernama, Agustina Togatorop, dan mempunyai 4 orang anak. Mereka beralamat di Simpang Pemda Tanjungsari.

“Semoga kondisinya cepat sembuh dan bisa bertugas seperti biasanya. Dia (Malau) merupakan tulang punggung dari 4 orang anak dari pernikahannya bersama Agustina Togatorop,” harap Vera, sepupu korban.

Menurut Leni, adik kandung korban, proses di rumah sakit sempat tersendat. Pasalnya, ketika di RS Elisabeth tidak ada dokter yang mleayani. Jadi, langsung dibawa ke RS Columbia. “Tapi, masuk untuk ke RS Columbia harus ada deposit dan Dinkes Medan menjamin untuk perobatan tanggap darurat saja. Sedangkan untuk dana pengobatan operasi belum tahu siapa menanggung,” ungkap Leni.

Sementar itu, usai memimpin  upacara bendera  peringatan Hari Kesadaran  Nasional di Balai Kota Medan,  Wali Kota Medan H Rahudman Harahap didampingi Wakil Wali Kota Dzulmi Eldin beserta  Sekda Syaiful Bahri Lubis langsung menjenguk dua dari tiga anggota Satlantas Polresta Medan  yang mengalam luka cukup serius. “Atas nama Pemko Medan, saya menyampaikan rasa prihatin atas musibah yang menimpa tiga anggota Satlantas Polretsa Medan ini dan kita siap membantu biaya pengobatannya. Mudah-mudahan ketiga petugas kita ini cepat sembuh sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya kembali,” kata Rahudman.

Menurut wali kota, musibah yang terjadi ini memang tidak disangka. Sebab, setiap paginya petugas menjalani apel di tempat tersebut. Apel itu rutin dilaksanakan sebelum mereka menjalankan tugas menjaga ketertibaban lalu-lintas sehingga para pengguna jalan merasa aman dan nyaman. Tiba-tiba saja pagi itu, ada dahan pohon yang patah dan menimpa ketiga petugas tersebut.

Wali kota menjenguk J Sihombing di RS Elisabeth. J Sihombing masih belum sadarkan diri dan jarum infuse pun masih menempel di tangannya. “Ibu bersabar ya, bapak sedang menjalani perawatan. Kita siap memberikan bantuan sepenuhnya agar bapak cepat sembuh dan dapat bertugas kembali,” ujar Rahudman pada keluarga J Sihombing.

Saat hendak meninggalkan rumah sakit, wali kota bertemu dengan Kapolresta Medan Kombes Pol Monang Situmorang di depan pintu masuk. Wali Kota dan Kapolresta terlibat dialog singkat. Setelah itu keduanya memberikan keterangan terkait dengan musibah yang terjadi kepada wartawan.
Atas musibah yang terjadi ini, wali kota selanjutnya meminta Kadis Pertamanan Ir Zulkifli Sitepu agar segera memantau dan mengecek kondisi seluruh pohon, terutama yang berada di dekat fasilitas umum. Jika kondisi dahan maupun  rantingnya ditemukan sudah rapuh dan rentan patah, segera dipotong  agar tidak menimbulkan kekhawatiran maupun keresahan bagi  orang-orang yang berada di bawahnya.

Sementara itu Kapolresta secara singkat menjelaskan kronologisnya. “Pada saat mereka melaksanakan apel, secara tiba-tiba ada dahan yang sudah lapuk patah dan menimpa tiga anggota kita. Dari tiga itu, dua di antaranya dikategorikan mengalami luka agak serius,” ungkap Kapolresta. (mag-2/mag-10/mag-7)

MEDAN- Pohon tua di Medan kembali memakan korban. Kali ini, 3 orang personel Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Medan tertimpa dahan pohon mahoni. Ketiganya pun langsung dilarikan ke rumah sakit. Dua di antaranya dalam keadaan kritis.

KORBAN: Aiptu A Malau saat hendak dievakuasi dari Rumah Sakit Elisabeth  Rumah Sakit Colombia, kemarin.  Malau  dua rekannya tertimpa pohon (kanan) saat apel pagi  Lapangan Merdeka.//agus/posmetro medan/smg
KORBAN: Aiptu A Malau saat hendak dievakuasi dari Rumah Sakit Elisabeth ke Rumah Sakit Colombia, kemarin. Malau dan dua rekannya tertimpa pohon (kanan) saat apel pagi di Lapangan Merdeka.//agus/posmetro medan/smg

Adalah Aiptu A Malau, Aiptu J Sihombing dan Brigadir Bambang Sujarwad yang menjadi korban, Senin (18/2) pagi. Berdasarkan informasi yang dihimpun Sumut Pos, ketiga polisi tersebut saat apel rutin pagi di halaman kantor Unit Patroli dan Pengawalan Satlantas yang terletak di Lapangan Merdeka. Tiba-tiba saja, dahan pohon yang berada tepat di depan pos Lalu Lintas itu jatuh dan menimpa ketiga korban yang saat itu berdiri berdekatan. Seketika, ketiga korban rubuh bersimbah darah. Sontak, para rekan korban menolong ketiga korban dan melarikannya ke rumah sakit terdekat.

“Dua masih dirawat dan satu sudah pulang untuk berobat jalan,” ungkap Kasat Lantas Polresta Medan Kompol M Risya Mustario, Senin (18/2).
M Risya menambahkan, ketiga korban pertama kali dilarikan ke Rumah Sakit Malahayati di Jalan Diponegoro. “Namun karena kondisinya kritis langsung di pindah ke RS Santa Elisabeth (Jalan H Misbah, Red). Tapi, A Malau dibawa ke RS Columbia Asia Jalan Listrik Medan karena mengalami luka yang cukup parah. Sedangkan Bambang sudah diperbolehkan pulang dan J Sihombing tetap dirawat  rumah sakit itu,” ujar Risya.

Di RS Columbia, A Malau mendapatkan perawatan intensif di ICU Lantai 2. Dia mendapatkan luka di bagian kepala dan pendarahan di otak. Tiga ruas tulang rusuk bagian belakangnya pun patah.

Diketahui, Malau mempunyai seorang istri bernama, Agustina Togatorop, dan mempunyai 4 orang anak. Mereka beralamat di Simpang Pemda Tanjungsari.

“Semoga kondisinya cepat sembuh dan bisa bertugas seperti biasanya. Dia (Malau) merupakan tulang punggung dari 4 orang anak dari pernikahannya bersama Agustina Togatorop,” harap Vera, sepupu korban.

Menurut Leni, adik kandung korban, proses di rumah sakit sempat tersendat. Pasalnya, ketika di RS Elisabeth tidak ada dokter yang mleayani. Jadi, langsung dibawa ke RS Columbia. “Tapi, masuk untuk ke RS Columbia harus ada deposit dan Dinkes Medan menjamin untuk perobatan tanggap darurat saja. Sedangkan untuk dana pengobatan operasi belum tahu siapa menanggung,” ungkap Leni.

Sementar itu, usai memimpin  upacara bendera  peringatan Hari Kesadaran  Nasional di Balai Kota Medan,  Wali Kota Medan H Rahudman Harahap didampingi Wakil Wali Kota Dzulmi Eldin beserta  Sekda Syaiful Bahri Lubis langsung menjenguk dua dari tiga anggota Satlantas Polresta Medan  yang mengalam luka cukup serius. “Atas nama Pemko Medan, saya menyampaikan rasa prihatin atas musibah yang menimpa tiga anggota Satlantas Polretsa Medan ini dan kita siap membantu biaya pengobatannya. Mudah-mudahan ketiga petugas kita ini cepat sembuh sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya kembali,” kata Rahudman.

Menurut wali kota, musibah yang terjadi ini memang tidak disangka. Sebab, setiap paginya petugas menjalani apel di tempat tersebut. Apel itu rutin dilaksanakan sebelum mereka menjalankan tugas menjaga ketertibaban lalu-lintas sehingga para pengguna jalan merasa aman dan nyaman. Tiba-tiba saja pagi itu, ada dahan pohon yang patah dan menimpa ketiga petugas tersebut.

Wali kota menjenguk J Sihombing di RS Elisabeth. J Sihombing masih belum sadarkan diri dan jarum infuse pun masih menempel di tangannya. “Ibu bersabar ya, bapak sedang menjalani perawatan. Kita siap memberikan bantuan sepenuhnya agar bapak cepat sembuh dan dapat bertugas kembali,” ujar Rahudman pada keluarga J Sihombing.

Saat hendak meninggalkan rumah sakit, wali kota bertemu dengan Kapolresta Medan Kombes Pol Monang Situmorang di depan pintu masuk. Wali Kota dan Kapolresta terlibat dialog singkat. Setelah itu keduanya memberikan keterangan terkait dengan musibah yang terjadi kepada wartawan.
Atas musibah yang terjadi ini, wali kota selanjutnya meminta Kadis Pertamanan Ir Zulkifli Sitepu agar segera memantau dan mengecek kondisi seluruh pohon, terutama yang berada di dekat fasilitas umum. Jika kondisi dahan maupun  rantingnya ditemukan sudah rapuh dan rentan patah, segera dipotong  agar tidak menimbulkan kekhawatiran maupun keresahan bagi  orang-orang yang berada di bawahnya.

Sementara itu Kapolresta secara singkat menjelaskan kronologisnya. “Pada saat mereka melaksanakan apel, secara tiba-tiba ada dahan yang sudah lapuk patah dan menimpa tiga anggota kita. Dari tiga itu, dua di antaranya dikategorikan mengalami luka agak serius,” ungkap Kapolresta. (mag-2/mag-10/mag-7)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/