MEDAN- Sejak diberlakukannya program Jaminan Persalinan (Jampersal) pada awal Maret lalu, baru satu orang pasien di RSU Pirngadi Medan yang menggunakan Jampersal. Hal tersebut menunjukkan kurangnya sosialisasi program Menteri Kesehatan RI ini kepada masyarakat.
“Sudah ada satu orang pasien Jampersal di Pirngadi. Sekarang sedang ada di ruangan ICU,” ucap Humas RSU Pirngadi Medan, Edison Parangin-angin saat ditemui pelataran rumah sakit, Senin (18/4).
Edison mengatakan sebenarnya program Jampesal ini sudah disampaikan dan disosialisasikan melalui unit obgyn (kandungan) di rumah sakit milik Pemko Medan tersebut.
Hal ini diamini Kepala Ruangan ICU RSU Pirngadi Basnita Maharani. Disebutkannya, sejak dinyatakan RSU Pirngadi sudah menerima pelayanan Jampersal ini, sejumlah pasien yang memeriksakan diri ke rumah sakit selalu disebutkan program Jampersal.
Kini, ucapnya ada satu orang pasien Jampersal yang dirawat di ruangan ini. Pasalnya, baru pertama sekali, sehingga masih kesulitan dalam pengurusan administrasinya. “Sabtu lalu (16/4), kami sampai satu harian mengurus administrasi pasien ini,” terangnya.
Basnita menyampaikan, pasien Jampersal pertama di RSU Pirngadi, Lindawati Parinduri (36) warga Jalan Nusantara Gang Rukun, Percut Sei Tuan, Deli Serdang. Masuk ke RSU Pirngadi, Sabtu (9/4) lalu. Sebelumnya Lindawati adalah pasien umum. Dia melahirkan, Minggu (10/4) dengan operasi ceasar. “Baru Sabtu (16/4) masuk program Jampersal,” sambungnya.
Ditemui ditempat terpisah, suami pasien Buan (37) menyatakan baru kali ini mengetahui progaram persalinan gratis. “Saya baru tahu ada progaram Jampersal. Program ini sangat membantu hanya bermodalkan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP),” ungkapnya. (mag-7)