25.6 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Dua Nelayan Hilang Belum Ditemukan

BELAWAN- Sampai saat ini, dua orang nelayan Abdul Jalil (25) dan Atan (55), yang hilang dalam tragedi tabrakan kapal tanker dengan kapal KM Mandiri milik nelayan asal Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara di Perairan Pulau Berhala,  belum ditemukan.

“Selama dua hari dilakukan pencarian, dua nelayan yang hilang belum juga ditemukan sampai saat ini. Pun begitu, kami masih terus membantu melakukan pencarian,” kata Ditpolair Kombes Ario Gatut saat dikonfirmasi, Kamis (15/9)
Lebih lanjut, dia menambahkan, pihaknya hanya membantu dalam melakukan pencarian saja. Saat ditanya apakah kapal tanker yang menabrak kapal tersebut?, dia membenarkan dan sudah menemukan kapal tersebut. Saat ini, kapalnya itu diletakkan di Syabandar. “Pihak Syahbandar yang menangani kasus ini, kami hanya membantu melakukan pencarian. Kapal Tanker MT Lapin yang yang nabrak kapal nelayan, sekarang sudah di amankan di Syabandar,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua HNSI Kota Medan Zulfahri Siagian, mengatakan, sampai saat ini, dua nelayan belum ada informasi ditemukan. Namun, ketiga nelayan yang selamat sudah dipulangkan ke Kuala Tanjung, Batubara.
“Sampai saat ini dua nelayan belum ditemukan, sedangkan tiga nelayan yang selamat sudah dipulangkan ke daerah asalnya. Kami juga masih melakukan pencarian dua nelayan tersebut dengan berkoordinasi dengan pihak Basarnas, Syahbandar dan Ditpolairdasu,” katanya.

Lebih lanjut, dia menambahkan, situasi ini menambah jumlah nelayan yang menjadi korban di laut. Hal ini menjadi derita panjang para keluarga korban. Dia berharap, pemerintah maupun pengusaha yang memakai jasa nelayan ke laut, agar lebih memperhatikan resiko kerja yang terjadi.

“Sudah selayaknya para pengusaha memberikan asuransi kepada nelayan pekerjanya dan bagi nelayan kecil agar secepatnya pemerintah melaksanakan program asuransi gratis bagi para nelayan,” tandasnya.
Kepala Syahbandar Belawan B Tangkuman mengatakan, pihaknya sudah menerima informasi atas kecelakaan kapal tersebut dari pagi hari. Namun, kabarnya masih bermacam-macam versi. “Setelah dilakukan pemeriksaan, kami sudah menemukan titik koordinat ditemukannya ketiga nelayan tersebut melalui email yang dikirim pihak PT TCK dari Kapal MT Malvin yang menolong mereka,” ujarnya.

Ketiganya ditemukan di posisi 04-09 Lintang Utara/099-34 Lintang Timur. Syahbandar pun sudah mengambil langkah tindak lanjut terhadap kecelakaan kapal tersebut dengan berkoordinasi dengan Tim Sar. “Tim Sar sudah langsung melakukan pencarian terhadap dua orang nelayan yang masih belum ditemukan dan kapal kami pun siap untuk melakukan bantuan juga,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia menambahkan, pihaknya sedang melakukan pemeriksaan terhadap ketiga nelayan untuk di BAP. Selain itu, pihaknya juga menyelidiki identitas kapal yang menabrak kapal nelayan tersebut.(mag-11)

BELAWAN- Sampai saat ini, dua orang nelayan Abdul Jalil (25) dan Atan (55), yang hilang dalam tragedi tabrakan kapal tanker dengan kapal KM Mandiri milik nelayan asal Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara di Perairan Pulau Berhala,  belum ditemukan.

“Selama dua hari dilakukan pencarian, dua nelayan yang hilang belum juga ditemukan sampai saat ini. Pun begitu, kami masih terus membantu melakukan pencarian,” kata Ditpolair Kombes Ario Gatut saat dikonfirmasi, Kamis (15/9)
Lebih lanjut, dia menambahkan, pihaknya hanya membantu dalam melakukan pencarian saja. Saat ditanya apakah kapal tanker yang menabrak kapal tersebut?, dia membenarkan dan sudah menemukan kapal tersebut. Saat ini, kapalnya itu diletakkan di Syabandar. “Pihak Syahbandar yang menangani kasus ini, kami hanya membantu melakukan pencarian. Kapal Tanker MT Lapin yang yang nabrak kapal nelayan, sekarang sudah di amankan di Syabandar,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua HNSI Kota Medan Zulfahri Siagian, mengatakan, sampai saat ini, dua nelayan belum ada informasi ditemukan. Namun, ketiga nelayan yang selamat sudah dipulangkan ke Kuala Tanjung, Batubara.
“Sampai saat ini dua nelayan belum ditemukan, sedangkan tiga nelayan yang selamat sudah dipulangkan ke daerah asalnya. Kami juga masih melakukan pencarian dua nelayan tersebut dengan berkoordinasi dengan pihak Basarnas, Syahbandar dan Ditpolairdasu,” katanya.

Lebih lanjut, dia menambahkan, situasi ini menambah jumlah nelayan yang menjadi korban di laut. Hal ini menjadi derita panjang para keluarga korban. Dia berharap, pemerintah maupun pengusaha yang memakai jasa nelayan ke laut, agar lebih memperhatikan resiko kerja yang terjadi.

“Sudah selayaknya para pengusaha memberikan asuransi kepada nelayan pekerjanya dan bagi nelayan kecil agar secepatnya pemerintah melaksanakan program asuransi gratis bagi para nelayan,” tandasnya.
Kepala Syahbandar Belawan B Tangkuman mengatakan, pihaknya sudah menerima informasi atas kecelakaan kapal tersebut dari pagi hari. Namun, kabarnya masih bermacam-macam versi. “Setelah dilakukan pemeriksaan, kami sudah menemukan titik koordinat ditemukannya ketiga nelayan tersebut melalui email yang dikirim pihak PT TCK dari Kapal MT Malvin yang menolong mereka,” ujarnya.

Ketiganya ditemukan di posisi 04-09 Lintang Utara/099-34 Lintang Timur. Syahbandar pun sudah mengambil langkah tindak lanjut terhadap kecelakaan kapal tersebut dengan berkoordinasi dengan Tim Sar. “Tim Sar sudah langsung melakukan pencarian terhadap dua orang nelayan yang masih belum ditemukan dan kapal kami pun siap untuk melakukan bantuan juga,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia menambahkan, pihaknya sedang melakukan pemeriksaan terhadap ketiga nelayan untuk di BAP. Selain itu, pihaknya juga menyelidiki identitas kapal yang menabrak kapal nelayan tersebut.(mag-11)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/