28.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Keluarga Awie Terus Dikawal Polisi

MEDAN- Eksekutor dan otak pelaku penembakan yang menewaskan pengusaha kapal dan ikan, Toh Cie Wie alias Koh Wie To alias Awie (34) dan istrinya Dora Halim (30), hingga saat ini belum berhasil ditangkap polisi. Akibatnya, polisi berpakaian preman pun diturunkan untuk mengawal keluarga Awie.

Seorang pria mengaku teman Sarwo, ayah A Wie mengaku, sejak kejadian itu, Sarwo selalu dikawal polisi berpakaian preman. “Badannya besar-besar, aku tahu itu personel Polresta Medan,” ungkapnya.

Menurutnya, wajah Sarwo terlihat lusuh. “Dia (Sarwo) kayak orang kurang tidur, ku rasa stres dia mikirin anaknya. Dulu dia nggak kayak gitu, sekarang beda kali,” tuturnya.

Sarwo juga tak ingin cerita soal pembunuhan terhadap anaknya. Sarwo hanya bercerita tentang hal lain dan menanyakan kabar teman-teman lamanya. “Kalau soal pembunuhan itu nggak ada cerita, aku pun nggak berani tanya. Kasihan dia kayaknya tertekan kali,” beber warga Komplek Cemara Asri itu.

Kapolresta Medan, Kombes Pol Tagam Sinaga mengaku, pengawalan itu dilakukan atas permintaan keluarga. Menurutnya, sebagai polisi, pihaknya harus bersedia memberikan pengawalan terhadap keluarga korban yang merasa keselamatannya terancam.

“Sesuai dengan permintaan keluarga, kita siap melakukan pengawalan. Jangankan keluarga korban, wartawan pun kalau terancam kita siap melakukan pengawalan,” tegasnya.

Tagam mengatakan, salah seorang pelaku yang masuk daftar pencarian orang ketakutan dan diperkirakan akan menyerahkan diri.

“Doakan saja. Tapi kalau tidak menyerahkan diri juga kita akan tambah personel untuk menjemput pelaku itu di sana (Malaysia),” tegas Tagam. Kepoldasu, Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro hanya mengatakan, pembunuhan Awie terus dikejar. “Kita terus melakukan pengejaran,” katanya singkat.(ala/adl/ari/smg)

MEDAN- Eksekutor dan otak pelaku penembakan yang menewaskan pengusaha kapal dan ikan, Toh Cie Wie alias Koh Wie To alias Awie (34) dan istrinya Dora Halim (30), hingga saat ini belum berhasil ditangkap polisi. Akibatnya, polisi berpakaian preman pun diturunkan untuk mengawal keluarga Awie.

Seorang pria mengaku teman Sarwo, ayah A Wie mengaku, sejak kejadian itu, Sarwo selalu dikawal polisi berpakaian preman. “Badannya besar-besar, aku tahu itu personel Polresta Medan,” ungkapnya.

Menurutnya, wajah Sarwo terlihat lusuh. “Dia (Sarwo) kayak orang kurang tidur, ku rasa stres dia mikirin anaknya. Dulu dia nggak kayak gitu, sekarang beda kali,” tuturnya.

Sarwo juga tak ingin cerita soal pembunuhan terhadap anaknya. Sarwo hanya bercerita tentang hal lain dan menanyakan kabar teman-teman lamanya. “Kalau soal pembunuhan itu nggak ada cerita, aku pun nggak berani tanya. Kasihan dia kayaknya tertekan kali,” beber warga Komplek Cemara Asri itu.

Kapolresta Medan, Kombes Pol Tagam Sinaga mengaku, pengawalan itu dilakukan atas permintaan keluarga. Menurutnya, sebagai polisi, pihaknya harus bersedia memberikan pengawalan terhadap keluarga korban yang merasa keselamatannya terancam.

“Sesuai dengan permintaan keluarga, kita siap melakukan pengawalan. Jangankan keluarga korban, wartawan pun kalau terancam kita siap melakukan pengawalan,” tegasnya.

Tagam mengatakan, salah seorang pelaku yang masuk daftar pencarian orang ketakutan dan diperkirakan akan menyerahkan diri.

“Doakan saja. Tapi kalau tidak menyerahkan diri juga kita akan tambah personel untuk menjemput pelaku itu di sana (Malaysia),” tegas Tagam. Kepoldasu, Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro hanya mengatakan, pembunuhan Awie terus dikejar. “Kita terus melakukan pengejaran,” katanya singkat.(ala/adl/ari/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/