26 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Jajaki Pertukaran Mahasiswa-Dosen

Magister Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera (USU) dan Magister Agribisnis, Fakultas Ekonomi Prince of Songkhla University (PSU) Thailand sepakat melakukan kerja sama antar kedua lembaga pendidikan. Kesepakatan itu dicapai saat kunjungan fieldtrip 29 rombongan mahasiswa Magister Agribisnis USU angkatan 6 dan 7 ke PSU, 15 Mei 2013.

PENJELASAN: Prof Sutonya Thongrak PhD (kiri) beri penjelasan  mahasiswa MAG USU, Dr. Ir. Tavi Supriana (kanan), MS  Ir Diana Chalil, M.S., PhD (2 dari kanan).//toga siahaan/sumut pos
PENJELASAN: Prof Sutonya Thongrak PhD (kiri) beri penjelasan ke mahasiswa MAG USU, Dr. Ir. Tavi Supriana (kanan), MS dan Ir Diana Chalil, M.S., PhD (2 dari kanan).//toga siahaan/sumut pos

Usulan kerja sama datang dari Ketua Program Studi Magister Agribisnis Dr. Ir. Tavi Supriana, MS dan Sekretaris Program Studi Magister Agribisnis USU  Ir Diana Chalil, M.Si., Ph.D. “Kami berharap akan ada kerja sama lebih lanjut, seperti pertukaran mahasiswa dan staf pengajar antar kedua Magister Agribisnis dan kerja sama lainnya,” pinta Ir Diana Chalil, M.Si., Ph.D.

Gayung bersambut. Direktur Magister Agribisnis di Fakultas Ekonomi PSU, Prof. Sutonya Thongrak PhD. langsung menyatakan ketertarikannya. “Sebaiknya segera direalisasikan,” ujar wanita 50 tahunan ini.

Kedua belah pihak lantas sepakat melanjutkan pembicaraan lebih intensif untuk mematangkan program kerja sama.

Dalam pertemuan itu, pihak Magister Agribisnis USU dan Magister Agribisnis PSU membeberkan program pendidikan masing-masing. Prof. Sutonya sebagai tuan rumah mengungkapkan bagaimana ia dan timnya membangun dan mengembangkan Magister Agribisnis di PSU sejak 15 tahun terakhir.

Meski masih berada di bawah naungan Fakultas Ekonomi PSU, keberadaan Magister Agribisnis ini sangat penting, khsusunya di Thailand Selatan. Dari universitas ini, berbagai masalah dan kebutuhan di bidang agrikultur di Thailand Selatan dipecahkan. Lembaga pendidikan ini turut pula bertanggung jawab menghasilkan para calon ‘petani berdasi’ yang berminat mempelajari seluk beluk dunia pertanian yang mengandalkan komoditas lokal andalan.
“Mahasiswa kami datang dari berbagai latar belakang pendidikan. Di sini mereka memilih mengikuti program fokus riset atau menjadi entrepreneur di bidang pertanian,” papar wanita yang meraih gelar PhD dari Amerika Serikat sekitar 20 tahun lalu itu.

Para alumnus Magister Agribisnis PSU diharapkan menjadi SDM yang andal, peduli masyarakat dan negara serta mampu menyelesaikan masalah yang muncul di lapangan. “Kami masuk top of five universitas riset di Thailand,” kata Prof. Sutonya bangga.

Selain mempromosikan berbagai kelebihan di Magister Agribisnis PSU, Prof. Sutonya mengungkapkan kerja sama yang sudah dijalin pihaknya dengan Universitas Brawijaya (Unbraw) di Malang. Di tempatnya, ada tiga mahasiswa dari Unbraw yang mengikuti program kuliah internasional.
Prof. Sutonya juga menyinggung persiapan ulang tahun ke-15 Magister Agribisnis PSU pada November 2013 nanti. “Andi Anda-anda datang pada bulan itu, penyabutan kami pasti akan lebih istimewa lagi,” ujarnya dengan ramah.

Sedangkan Ir Diana Chalil, M.Si., Ph.D mengungkapkan berbagai program kerja Magister Agribisnis USU dan sejumlah prestasi akademik yang sudah diraih sejak dibuka 6 Mei 2099. Uraian Dr Diana Chalil mendapat tanggapan terkait menambahkan program kerja sama dalam penelitian RSPO.  Pihaknya tertarik bekerja sama di bidang penelitian kelapa sawit dengan USU.

“Walau Thailand bukan produsen utama kelapa sawit dunia dan produk turunannya, Jerman sudah menyatakan ketertarikannya bekerja sama dengan kami,” sebut Prof. Sutonya.

Sesi Tanya jawab kemudian berkembang hingga pertanyaan kemungkinan PSU menerima mahasiswa program beasiswa dari Indonesia. Prof. Sutonya membuka lebar peluang tersebut, mengingat Magister Agribisnis PSU juga memiliki kelas internasional. “Mahasiswa Indonesia itu pintar-pintar. Satu-satunya kendala adalah bahasa. Kami sarankan, mahasiswa yang akan kuliah di sini benar-benar menguasai bahasa pengantar kuliah dan dan budaya lokal,” ujarnya merujuk pengalaman 3 mahasiswa Indonesia yang berasal dari Unbraw.

Di akhir diskusi, Dr. Ir. Tavi Supriana, MS dan Ir Diana Chalil, M.Si., Ph.D menyerahkan cenderamata dan ulos sebagai kenang-kenangan kepada Prof. Sutonya Thongrak PhD.

Kunjungan ke PSU ini merupakan rangkaian kegiatan fiedltrip mahasiswa Magister Agribisnis USU ke Songkhla, Thailand Selatan dan ke Bangkok dari 14 Mei hingga 18 Mei 2013.  Selain ke PSU, rombongan meninjau sejumlah sentra agribisnis di negara yang dikenal memiliki agribisnis paling maju dibanding Negara lain di kawasan ASEAN tersebut.

Diantaranya, sentra pengrajin tenun benang sutra, sentra pengolahan dan pemasaran madu dari bunga candu dan bungalainnya, serta di sentra perikanan di perkampungan nelayan.(tom)

Magister Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera (USU) dan Magister Agribisnis, Fakultas Ekonomi Prince of Songkhla University (PSU) Thailand sepakat melakukan kerja sama antar kedua lembaga pendidikan. Kesepakatan itu dicapai saat kunjungan fieldtrip 29 rombongan mahasiswa Magister Agribisnis USU angkatan 6 dan 7 ke PSU, 15 Mei 2013.

PENJELASAN: Prof Sutonya Thongrak PhD (kiri) beri penjelasan  mahasiswa MAG USU, Dr. Ir. Tavi Supriana (kanan), MS  Ir Diana Chalil, M.S., PhD (2 dari kanan).//toga siahaan/sumut pos
PENJELASAN: Prof Sutonya Thongrak PhD (kiri) beri penjelasan ke mahasiswa MAG USU, Dr. Ir. Tavi Supriana (kanan), MS dan Ir Diana Chalil, M.S., PhD (2 dari kanan).//toga siahaan/sumut pos

Usulan kerja sama datang dari Ketua Program Studi Magister Agribisnis Dr. Ir. Tavi Supriana, MS dan Sekretaris Program Studi Magister Agribisnis USU  Ir Diana Chalil, M.Si., Ph.D. “Kami berharap akan ada kerja sama lebih lanjut, seperti pertukaran mahasiswa dan staf pengajar antar kedua Magister Agribisnis dan kerja sama lainnya,” pinta Ir Diana Chalil, M.Si., Ph.D.

Gayung bersambut. Direktur Magister Agribisnis di Fakultas Ekonomi PSU, Prof. Sutonya Thongrak PhD. langsung menyatakan ketertarikannya. “Sebaiknya segera direalisasikan,” ujar wanita 50 tahunan ini.

Kedua belah pihak lantas sepakat melanjutkan pembicaraan lebih intensif untuk mematangkan program kerja sama.

Dalam pertemuan itu, pihak Magister Agribisnis USU dan Magister Agribisnis PSU membeberkan program pendidikan masing-masing. Prof. Sutonya sebagai tuan rumah mengungkapkan bagaimana ia dan timnya membangun dan mengembangkan Magister Agribisnis di PSU sejak 15 tahun terakhir.

Meski masih berada di bawah naungan Fakultas Ekonomi PSU, keberadaan Magister Agribisnis ini sangat penting, khsusunya di Thailand Selatan. Dari universitas ini, berbagai masalah dan kebutuhan di bidang agrikultur di Thailand Selatan dipecahkan. Lembaga pendidikan ini turut pula bertanggung jawab menghasilkan para calon ‘petani berdasi’ yang berminat mempelajari seluk beluk dunia pertanian yang mengandalkan komoditas lokal andalan.
“Mahasiswa kami datang dari berbagai latar belakang pendidikan. Di sini mereka memilih mengikuti program fokus riset atau menjadi entrepreneur di bidang pertanian,” papar wanita yang meraih gelar PhD dari Amerika Serikat sekitar 20 tahun lalu itu.

Para alumnus Magister Agribisnis PSU diharapkan menjadi SDM yang andal, peduli masyarakat dan negara serta mampu menyelesaikan masalah yang muncul di lapangan. “Kami masuk top of five universitas riset di Thailand,” kata Prof. Sutonya bangga.

Selain mempromosikan berbagai kelebihan di Magister Agribisnis PSU, Prof. Sutonya mengungkapkan kerja sama yang sudah dijalin pihaknya dengan Universitas Brawijaya (Unbraw) di Malang. Di tempatnya, ada tiga mahasiswa dari Unbraw yang mengikuti program kuliah internasional.
Prof. Sutonya juga menyinggung persiapan ulang tahun ke-15 Magister Agribisnis PSU pada November 2013 nanti. “Andi Anda-anda datang pada bulan itu, penyabutan kami pasti akan lebih istimewa lagi,” ujarnya dengan ramah.

Sedangkan Ir Diana Chalil, M.Si., Ph.D mengungkapkan berbagai program kerja Magister Agribisnis USU dan sejumlah prestasi akademik yang sudah diraih sejak dibuka 6 Mei 2099. Uraian Dr Diana Chalil mendapat tanggapan terkait menambahkan program kerja sama dalam penelitian RSPO.  Pihaknya tertarik bekerja sama di bidang penelitian kelapa sawit dengan USU.

“Walau Thailand bukan produsen utama kelapa sawit dunia dan produk turunannya, Jerman sudah menyatakan ketertarikannya bekerja sama dengan kami,” sebut Prof. Sutonya.

Sesi Tanya jawab kemudian berkembang hingga pertanyaan kemungkinan PSU menerima mahasiswa program beasiswa dari Indonesia. Prof. Sutonya membuka lebar peluang tersebut, mengingat Magister Agribisnis PSU juga memiliki kelas internasional. “Mahasiswa Indonesia itu pintar-pintar. Satu-satunya kendala adalah bahasa. Kami sarankan, mahasiswa yang akan kuliah di sini benar-benar menguasai bahasa pengantar kuliah dan dan budaya lokal,” ujarnya merujuk pengalaman 3 mahasiswa Indonesia yang berasal dari Unbraw.

Di akhir diskusi, Dr. Ir. Tavi Supriana, MS dan Ir Diana Chalil, M.Si., Ph.D menyerahkan cenderamata dan ulos sebagai kenang-kenangan kepada Prof. Sutonya Thongrak PhD.

Kunjungan ke PSU ini merupakan rangkaian kegiatan fiedltrip mahasiswa Magister Agribisnis USU ke Songkhla, Thailand Selatan dan ke Bangkok dari 14 Mei hingga 18 Mei 2013.  Selain ke PSU, rombongan meninjau sejumlah sentra agribisnis di negara yang dikenal memiliki agribisnis paling maju dibanding Negara lain di kawasan ASEAN tersebut.

Diantaranya, sentra pengrajin tenun benang sutra, sentra pengolahan dan pemasaran madu dari bunga candu dan bungalainnya, serta di sentra perikanan di perkampungan nelayan.(tom)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/