25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kembali Datangi Kantor Disdik Sumut, Orangtua Minta PPDB Diulang

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kacaunya penerimaan peserta didik baru (PPDB) secara online untuk tingkat SMA, menuai protes dari para orangtua calon siswa. Mereka ramai-ramai mendatangi kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut di Jalan Cik Ditiro Medan, untuk menyampaikan rasa ketidakpuasan atas proses PPDB jalur prestasi, afirmasi, dan zonasi atau perpindahan orangtua. Mereka pun mendesak agar PPDB online tingkat SMA diulang.

PROTES: Puluhan orangtua calon siswa yang mendaftar pada PPDB online untuk tingkat SMA mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Sumut di Jalan Cik Ditiro, Jumat (18/6). Mereka memprotes amburadulnya sistem PPDB online yang dilaksanakan Disdik Sumut tahun ini.bagus/SUMUT POS.

Para orangtua calon siswa yang protes, langsung diarahkan ke Aula Amir Hamzah yang menjadi posko pengaduan PPDB Sumut. Di sana, mereka mengungkapkan keluhannya kepada panitia PPDB.

“Kami sudah dua hari di sini. Kami terkejut dengan pengumuman hasil PPDB jalur afirmasi dan pretasi. Ada yang satu jam sebelumnya dinyatakan lulus, kemudian dinyatakan tidak lulus. Ada juga yang dinyatakan tidak lulus, tapi nilainya tinggi,” kata Endriko Sihombing, orangtua calon siswa.

Menurutnya, proses PPDB jalur afirmasi dan pretasi ini berjalan kacau. Pasalnya, sampai hari ini rangking untuk jalur prestasi tidak bisa diberikan oleh Dinas Pendidikan Sumut. Bahkan jalur zonasi pun, sistem sudah tidak berfungsi. “Makanya kita tadi sepakat kita minta jalur prestasi dan afirmasi diulang kembali. Diulang dari awal pendaftarannya dan saran kami dilakukan secara manual,” tandas Endriko.

Fransiskus Lumbansiantar, orangtua calon siswa lainnya mengatakan, anaknya yang mempunyai nilai tinggi malah dinyatakan tidak lulus. Sedangkan temannya, yang mempunyai nilai lebih rendah dinyatakan lulus. “Saya komplain ke sekolahnya. Mereka mengatakan, semua prosedur dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara. Mereka hanya bersifat mengkonfirmasi saja. Bahkan mereka mengatakan, data atas nama anak saya tidak ada di sana. Itu yang saya pertanyakan, mengapa keluar bukti tanda registrasi anak saya kalau dia sudah meregistrasi secara baik, tetapi datanya kok tidak ada,” bebernya.

Senada dengan orang tua peserta PPDB lainnya, Fransiskus juga meminta agar PPDB jalur afirmasi dan pretasi ini diulang. “Maka kami minta PPDB 2021 ini diulang, karena sistemnya amburadul. Pertama, website sangat payah dibuka. Kedua, transparansinya kurang. Sistem perangkingannya pun kita tidak mengerti,” bebernya.

Terpisah, Mohammad Ikhsan selaku Ketua PPDB Sumut saat dikonfirmasi mengatakan, mereka masih akan melakukan koordinasi dengan Kadis Pendidikan terkait hal itu. Keputusan itu, sebut Ikhsan, akan mereka sampaikan pada Senin (21/6) pekan depan. “Pengumuman diperpanjang jadi tangggal 24 Juni. Pertanyaan semua orangtua tadi, apakah dibuat secara manual itu nanti tanggal 21 keputusannya,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumut, Prof Wan Syafruddin menjelaskan, PPDB dari tiga jalur yakni prestasi, afirmasi, dan perpindahan tugas orang tua/wali dengan sistem penilaian 70 peresen dari nilai rapor dan 30 persen dari akreditasi sekolah asal. “Jadi bukan mutlak dari nilai rapor,” ungkap Syafruddin kepada wartawan di Medan, Jumat (18/6).

Syafuddin menjelaskan, pihaknya tetap mengakomodir semua keluhan orangtua calon siswa dan akan melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait PPDB ini. “Seluruh aspirasi dari para orang tua siswa akan kita tindak lanjuti. Kasus ini tidak boleh terjadi lagi. Kita akan perbaiki semua sistemnya serta sosialiasinya akan dimaksimalkan. Sehingga tidak ada lagi informasi soal PPDB yang tidak sampai ke masyarakat, “ terangnya.

Sebelumnya, Disdik Provinsi Sumut mengumumkan hasil PPDB online tingkat SMA tahun 2021. Dengan total yang lulus sebanyak 22.227 peserta. Adapun rincian jumlah peserta didik yang lulus PPDB online yakni, untuk jalur afirmasi, dari yang mendaftar sebanyak 16.262 peserta, yang diterima sebanyak 11.604 peserta. Kemudian jalur zonasi atau perpindahan orangtua/wali siswa, yang mendaftar 697 peserta, yang diterima 603 peserta. Dan untuk jalur prestasi akademik, pendaftar sebanyak 20.585 orang, diterima 9.411 orang. Dan jalur prestasi nonakademik, pendaftar 857 orang, diterima 609 orang. Dengan begitu, total pendaftar sebanyak 38.401 orang dan yang diterima sebanyak 22.227 orang.

Sebelumnya, Kepala Ombudsman RI perwakilan Sumut, Abyadi Siregar meminta Gubernur Sumut Edy Rahmayadi agar serius menangani persoalan carut marutnya PPDB online tahun ini. “Saya meminta Gubernur Sumut Edy Rahmayadi segera mengambil tindakan cepat yang solutif untuk mengatasi kekacauan pelaksanaan PPDB tingakat SMA sederajat yang saat ini terjadi di Sumut,” katanya melalui pernyataan tertulis, kemarin.

Pelaksanaan PPDB tingkat SMA sederajat di Sumut, tegasnya sangat kacau. Itu erlihat dari sejak pendaftaran jalur prestasi, afirmasi, dan perpindahan orangtua yang akhirnya diperpanjang. Begitu juga dengan pengumuman. “Pelaksanaan PPDB tingkat SMA di Sumut ini sangat kacau. Ini terlihat sejak proses pendaftaran jalur prestasi, afirmasi, perpindahan orang tua pada 7-9 Juni. Akhirnya diperpanjang dan sampai saat ini hasilnya belum di umumkan. Sementara sesuai tahapan pendaftaran jalur zonasi sudah dilakukan tapi tidak bisa dilaksanakan,” ungkapnya.

Abyadi mengaku banyak menerima laporan dari masyarakat atau orangtua siswa tentang aburadulnya pelaksanaan PPDB online yang dilaksanakan Disdik Sumut ini. Berdasarkan laporan diterima Ombudsman, peserta PPDB mengalami stres. Karena pengumuman yang tidak pasti. Apa lagi, hal ini menyangkut masa depan mereka. (gus)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kacaunya penerimaan peserta didik baru (PPDB) secara online untuk tingkat SMA, menuai protes dari para orangtua calon siswa. Mereka ramai-ramai mendatangi kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut di Jalan Cik Ditiro Medan, untuk menyampaikan rasa ketidakpuasan atas proses PPDB jalur prestasi, afirmasi, dan zonasi atau perpindahan orangtua. Mereka pun mendesak agar PPDB online tingkat SMA diulang.

PROTES: Puluhan orangtua calon siswa yang mendaftar pada PPDB online untuk tingkat SMA mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Sumut di Jalan Cik Ditiro, Jumat (18/6). Mereka memprotes amburadulnya sistem PPDB online yang dilaksanakan Disdik Sumut tahun ini.bagus/SUMUT POS.

Para orangtua calon siswa yang protes, langsung diarahkan ke Aula Amir Hamzah yang menjadi posko pengaduan PPDB Sumut. Di sana, mereka mengungkapkan keluhannya kepada panitia PPDB.

“Kami sudah dua hari di sini. Kami terkejut dengan pengumuman hasil PPDB jalur afirmasi dan pretasi. Ada yang satu jam sebelumnya dinyatakan lulus, kemudian dinyatakan tidak lulus. Ada juga yang dinyatakan tidak lulus, tapi nilainya tinggi,” kata Endriko Sihombing, orangtua calon siswa.

Menurutnya, proses PPDB jalur afirmasi dan pretasi ini berjalan kacau. Pasalnya, sampai hari ini rangking untuk jalur prestasi tidak bisa diberikan oleh Dinas Pendidikan Sumut. Bahkan jalur zonasi pun, sistem sudah tidak berfungsi. “Makanya kita tadi sepakat kita minta jalur prestasi dan afirmasi diulang kembali. Diulang dari awal pendaftarannya dan saran kami dilakukan secara manual,” tandas Endriko.

Fransiskus Lumbansiantar, orangtua calon siswa lainnya mengatakan, anaknya yang mempunyai nilai tinggi malah dinyatakan tidak lulus. Sedangkan temannya, yang mempunyai nilai lebih rendah dinyatakan lulus. “Saya komplain ke sekolahnya. Mereka mengatakan, semua prosedur dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara. Mereka hanya bersifat mengkonfirmasi saja. Bahkan mereka mengatakan, data atas nama anak saya tidak ada di sana. Itu yang saya pertanyakan, mengapa keluar bukti tanda registrasi anak saya kalau dia sudah meregistrasi secara baik, tetapi datanya kok tidak ada,” bebernya.

Senada dengan orang tua peserta PPDB lainnya, Fransiskus juga meminta agar PPDB jalur afirmasi dan pretasi ini diulang. “Maka kami minta PPDB 2021 ini diulang, karena sistemnya amburadul. Pertama, website sangat payah dibuka. Kedua, transparansinya kurang. Sistem perangkingannya pun kita tidak mengerti,” bebernya.

Terpisah, Mohammad Ikhsan selaku Ketua PPDB Sumut saat dikonfirmasi mengatakan, mereka masih akan melakukan koordinasi dengan Kadis Pendidikan terkait hal itu. Keputusan itu, sebut Ikhsan, akan mereka sampaikan pada Senin (21/6) pekan depan. “Pengumuman diperpanjang jadi tangggal 24 Juni. Pertanyaan semua orangtua tadi, apakah dibuat secara manual itu nanti tanggal 21 keputusannya,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumut, Prof Wan Syafruddin menjelaskan, PPDB dari tiga jalur yakni prestasi, afirmasi, dan perpindahan tugas orang tua/wali dengan sistem penilaian 70 peresen dari nilai rapor dan 30 persen dari akreditasi sekolah asal. “Jadi bukan mutlak dari nilai rapor,” ungkap Syafruddin kepada wartawan di Medan, Jumat (18/6).

Syafuddin menjelaskan, pihaknya tetap mengakomodir semua keluhan orangtua calon siswa dan akan melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait PPDB ini. “Seluruh aspirasi dari para orang tua siswa akan kita tindak lanjuti. Kasus ini tidak boleh terjadi lagi. Kita akan perbaiki semua sistemnya serta sosialiasinya akan dimaksimalkan. Sehingga tidak ada lagi informasi soal PPDB yang tidak sampai ke masyarakat, “ terangnya.

Sebelumnya, Disdik Provinsi Sumut mengumumkan hasil PPDB online tingkat SMA tahun 2021. Dengan total yang lulus sebanyak 22.227 peserta. Adapun rincian jumlah peserta didik yang lulus PPDB online yakni, untuk jalur afirmasi, dari yang mendaftar sebanyak 16.262 peserta, yang diterima sebanyak 11.604 peserta. Kemudian jalur zonasi atau perpindahan orangtua/wali siswa, yang mendaftar 697 peserta, yang diterima 603 peserta. Dan untuk jalur prestasi akademik, pendaftar sebanyak 20.585 orang, diterima 9.411 orang. Dan jalur prestasi nonakademik, pendaftar 857 orang, diterima 609 orang. Dengan begitu, total pendaftar sebanyak 38.401 orang dan yang diterima sebanyak 22.227 orang.

Sebelumnya, Kepala Ombudsman RI perwakilan Sumut, Abyadi Siregar meminta Gubernur Sumut Edy Rahmayadi agar serius menangani persoalan carut marutnya PPDB online tahun ini. “Saya meminta Gubernur Sumut Edy Rahmayadi segera mengambil tindakan cepat yang solutif untuk mengatasi kekacauan pelaksanaan PPDB tingakat SMA sederajat yang saat ini terjadi di Sumut,” katanya melalui pernyataan tertulis, kemarin.

Pelaksanaan PPDB tingkat SMA sederajat di Sumut, tegasnya sangat kacau. Itu erlihat dari sejak pendaftaran jalur prestasi, afirmasi, dan perpindahan orangtua yang akhirnya diperpanjang. Begitu juga dengan pengumuman. “Pelaksanaan PPDB tingkat SMA di Sumut ini sangat kacau. Ini terlihat sejak proses pendaftaran jalur prestasi, afirmasi, perpindahan orang tua pada 7-9 Juni. Akhirnya diperpanjang dan sampai saat ini hasilnya belum di umumkan. Sementara sesuai tahapan pendaftaran jalur zonasi sudah dilakukan tapi tidak bisa dilaksanakan,” ungkapnya.

Abyadi mengaku banyak menerima laporan dari masyarakat atau orangtua siswa tentang aburadulnya pelaksanaan PPDB online yang dilaksanakan Disdik Sumut ini. Berdasarkan laporan diterima Ombudsman, peserta PPDB mengalami stres. Karena pengumuman yang tidak pasti. Apa lagi, hal ini menyangkut masa depan mereka. (gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/