24 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Jelang Idul Adha, Penjualan Sapi Kurban Sepi Pembeli

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jelang Hari Idul Adha 1442 Hijriah/2021, penjualan hewan kurban sapi di Kota Medan mengalami penurunan drastis. Hal ini tidak lepas imbas dari pandemi Covid-19. Ditambah lagi, di Kota Medan sedang berlangsung Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Seorang pedagang sapi di Kota Medan, Solahuddin Lubis menjelaskan, hewan kurban sapi yang miliknya baru terjual sekitar 20 persen. Ia mengaku sudah mengetahui dampak penurunan pembelian, berdasarkan penjualan Idul Adha tahun 2020, lalu.

SAPI KURBAN: Puluhan sapi kurban di Jalan Avros, Medan Maimun, siap dijual di pasar. Penjualan sapi kurban tahun ini sepi akibat imbas dari pandemi Covid-19. bagus/sumutpos.

“Menurun drastis penjualan kita bang. Sangat sepi dari tahun sebelumnya. Ini baru 20 persen penjualan,” kata Solahuddin saat ditemukan di kandang ternak miliknya di kawasan Jalan Avros, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, Minggu (18/7).

Solahuddin mengakui, penurunan penjualan sapi sudah dirasakan sejak Idul Adha tahun 2020, lalu. Namun, dibandingkan tahun mengalami penurunan drastis. Ia mengatakan daya beli masyarakat untuk berkurban menurun di tengah pandemi COVID-19 ini.”Biasa kami menyediakan di sini sampai 130 ekor. Tapi kalau sekarang hanya 70-an ekor,” kata Solahuddin.

Biasanya, Solahuddin juga menyediakan kambing. Namun, karena minimnya permintaan, tahun ini dia tidak menyediakannya. Agar tidak mengalami kerugian yang lebih besar, Solahuddin pun, memutar otak dengan menurunkan harga jual sapi. Ia mengayakan untuk Sapi Limosin yang biasa bisa dijual di harga Rp37 juta, kini dijual dengan harga Rp30 juta.

Kemudian, dengan sapi biasa harga sebelum pandemi untuk sapi dengan berat Rp60 Kg, bisa dijual dengan harga Rp13 juta. Kini dia menjualnya dari kisaran harga Rp12-12,5 juta.”Sudah turun harga juga gak banyak penjualan,” tutur Solahuddin.

Selain itu, untuk mendongkrak penjualan sapi tersebut. Solahuddin mempromosikan sapi yang jualannya melalui media sosial seperti WhatsApp grup masyarakat yang ingin berkurban.

“Kita masuk ke WhatsApp grup percakapan. Kita menyebar informasi. Itu lah cukup membantu. Sebagian besar, sapi kita terjual dari situ. Dari WA nanti orangnya datang ke lokasi, cek hewannya, kesehatan dan mencukupi syarat untuk kurban,” pungkas Solahuddin.(gus/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jelang Hari Idul Adha 1442 Hijriah/2021, penjualan hewan kurban sapi di Kota Medan mengalami penurunan drastis. Hal ini tidak lepas imbas dari pandemi Covid-19. Ditambah lagi, di Kota Medan sedang berlangsung Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Seorang pedagang sapi di Kota Medan, Solahuddin Lubis menjelaskan, hewan kurban sapi yang miliknya baru terjual sekitar 20 persen. Ia mengaku sudah mengetahui dampak penurunan pembelian, berdasarkan penjualan Idul Adha tahun 2020, lalu.

SAPI KURBAN: Puluhan sapi kurban di Jalan Avros, Medan Maimun, siap dijual di pasar. Penjualan sapi kurban tahun ini sepi akibat imbas dari pandemi Covid-19. bagus/sumutpos.

“Menurun drastis penjualan kita bang. Sangat sepi dari tahun sebelumnya. Ini baru 20 persen penjualan,” kata Solahuddin saat ditemukan di kandang ternak miliknya di kawasan Jalan Avros, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, Minggu (18/7).

Solahuddin mengakui, penurunan penjualan sapi sudah dirasakan sejak Idul Adha tahun 2020, lalu. Namun, dibandingkan tahun mengalami penurunan drastis. Ia mengatakan daya beli masyarakat untuk berkurban menurun di tengah pandemi COVID-19 ini.”Biasa kami menyediakan di sini sampai 130 ekor. Tapi kalau sekarang hanya 70-an ekor,” kata Solahuddin.

Biasanya, Solahuddin juga menyediakan kambing. Namun, karena minimnya permintaan, tahun ini dia tidak menyediakannya. Agar tidak mengalami kerugian yang lebih besar, Solahuddin pun, memutar otak dengan menurunkan harga jual sapi. Ia mengayakan untuk Sapi Limosin yang biasa bisa dijual di harga Rp37 juta, kini dijual dengan harga Rp30 juta.

Kemudian, dengan sapi biasa harga sebelum pandemi untuk sapi dengan berat Rp60 Kg, bisa dijual dengan harga Rp13 juta. Kini dia menjualnya dari kisaran harga Rp12-12,5 juta.”Sudah turun harga juga gak banyak penjualan,” tutur Solahuddin.

Selain itu, untuk mendongkrak penjualan sapi tersebut. Solahuddin mempromosikan sapi yang jualannya melalui media sosial seperti WhatsApp grup masyarakat yang ingin berkurban.

“Kita masuk ke WhatsApp grup percakapan. Kita menyebar informasi. Itu lah cukup membantu. Sebagian besar, sapi kita terjual dari situ. Dari WA nanti orangnya datang ke lokasi, cek hewannya, kesehatan dan mencukupi syarat untuk kurban,” pungkas Solahuddin.(gus/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/